112: our besties' marriage (4)

1.8K 279 18
                                    

Masih seri 'our besties' marriage' sampe Meanie resmi

Pitik mau tebar2 kode2 gagal mup on dulu aja

ˊ▽ˋ

#eakk



○●○

"Yeoboseyo?" ujar Mingyu di ponselnya.

Soonyoung sedang menelponnya karena ia satu-satunya teman yang masih memiliki kontaknya.

Juga Mingyu yang diberikan tugas kenegaraan untuk menjemputnya.


Kenegaraan?

Cih.





'Kenapa lama sekali? Aku sudah selesai antri bagasi,' protes Soonyoung.

Tut... tut... tut...
Sambungannya justru terputus.




Mingyu yang melakukannya, jelas. Ia sedang kesal karena terjebak macet di jalan.

Salah Soonyoung kenapa memilih jadwal penerbangan dekat dengan jadwal pulang kantor, kan jadi ramai.

Bus-bus penuh.

Kereta juga penuh.

Jalanan juga penuh kendaraan pribadi.





Mingyu memukul setirnya agak keras, namun tidak sampai mengenai klakson mobilnya.

Ia bisa diamuk bila membunyikan klakson hanya karena tidak sabar dengan jalanan macet.

Mingyu mendesah pelan sementara ponselnya kembali berdering.





Soonyoung lagi.

"APA?" bentak Mingyu.

Soonyoung baru saja akan menyerocos panjang lebar namun tidak jadi karena sahutan Mingyu.

'Hanya memastikan kau masih hidup,' balas Soonyoung asal.

"Macet parah," kesal Mingyu.

'Nah, apa yang harus kulakukan dengan diriku sekadang?'



Mingyu berpikir sejenak.

"Apa kau sedang dikejar waktu?" tanya Mingyu setelah emosinya lebih stabil.

'Tidak,' balas Soonyoung santai. Ia berpindah sejenak ke bangku di dekat sana lalu duduk.

'Aku menunggumu saja,' tegasnya lagi.

Mingyu menghela nafasnya. Sebenarnya ia lebih senang langsung pulang saja. Tapi ia harus membuang pikiran itu jauh-jauh atau kalau tidak tamu undangannya akan berkuran satu.

"Oke, tunggu di sana!" ujarnya kemudian mematikan panggilannya.

Mingyu menginjak gasnya lagi seiring mobilnya berjalan pelan, memotong jarak satu setengah meter dengan kendaraan di depannya.

Ini akan sangat lama, pasti.

.

.

.

Apa yang sedang Jihoon lakukan sekarang?

Tidak ada.

Ia hanya sedang duduk menghadap pintu kamar mandinya.

Jihoon bukannya belum mandi. Ia sudah melakukannya, bahkan ia juga sudah makan.

Tapi waktunya masih belum terlalu larut untuk tidur.

Untuk hari ini ia sudah mencoba menghubungi Mingyu dan menanyakan hal yang sama lagi.

Tapi entah karena alasan apa Mingyu tidak bisa membalasnya.

Mungkin dia sibuk. Pernikahannya sudah semakin dekat. Jihoon tidak bisa terus menerus menuntutnya untuk menjawab panggilannya.







Tok! Tok! Tok!
Pintu kamarnya diketuk.

Ya, akhirnya ia memiliki sebuah kesibukan lain selain melamun.

Jihoon beranjak dari sana dan berjalan menuju pintu kamarnya, kemudian membukanya.




"Jihoon-ah," sambut Wonwoo seketika. "Kau mau menemaniku sebentar?"

Jihoon menatap bingung.

"Ke apartemen Mingyu. Aku ingin melihat contoh souvenir dan dia bilang ingin mengatakan sesuatu padamu."

Apa soal Soonyoung?


Jihoon langsung berhambur masuk dan mengambil jaket, serta ponsel dan dompetnya kemudian ia mengenakan sneakers-nya dan berjalan keluar kamar.

"Ayo!"

○●♡●○

tbc






Today is gonna be a tough day for me

Ya, mungkin segini dulu, karena Pitik juga harus mandi karena bentar lagi harus kulyah dan bla bla bla lainnya selama seharian ini...

See you all~

[√] You Never Know | SoonHoonWhere stories live. Discover now