Part 4

89.8K 3.4K 61
                                    

Happy Reading😊😊



Sudah 1 minggu ini Clara berkerja sebagai pelayan di sebuah kedai makanan, setiap hari ia harus rela pulang malam untuk mendapatkan uang lebih nanti, sudah tidak ada lagi yang melarangnya untuk pulang malam, karena Bibinya sudah angkat tangan apapun urusan tentangnya.

Ia juga sempat meminta pemilik kedai untuk memberinya upah selama seminggu ini. Karena besok adalah hari ia harus melunasi semua biaya sekolahnya.

Keadaan Kedai yang sangat ramai membuatnya tak berhenti mondar mandir melayani pelanggan. Jam sudah menunjukkan jam 10 malam, biasanya jam segini ia sudah ada dalam perjalanan pulang. Tapi karena masih banyaknya pelanggan membuatnya harus pulang lebih lama dari biasanya.

"Aku pesan ini dan teh hangatnya 1" ucap wanita itu sembari menunjuk gambar yang ada di menu. Clara pun dengan sigap langsung mencatat pesanan wanita itu.

"Pesanan anda akan se-"

"Clara?!" Clara pun menatap wanita yang ada di depannya heran.

"Apa kau Clara?" tanya wanita itu lagi, dijawab anggukan oleh Clara.

"Kenapa Anda tau nama saya, Apa anda mengenal Saya??" tanya Clara penasaran, perasaan ini pertama kalinya ia bertemu wanita ini.

"Duduklah " ucap wanita itu lembut.

"Tapi Saya m-masih ada pekerjaan" sahut Clara gugup.

"Nanti aku yang akan bicara pada Bosmu, sekarang duduklah!!" Clara pun akhirnya menyerah dan mendudukan dirinya di depan wanita itu.

"Maaf, Tante tidak bisa datang saat acara pemakaman Ibu dan Ayahmu," lirih wanita itu sedih.

"Apa Anda mengenal orang tua saya??" Clara benar penasaran, apa hubungan orang tuanya dengan wanita ini.

"Kau tak usah seformal itu, Kau bisa memanggilku Tante Rin" Tante Rin mencoba mencairkan kecanggungan antar mereka. Clara hanya mengangguk mengerti.

"Ohhh ya.. Tentu saja Tante kenal dengan Orang Tuamu, Bahkan kami bersahabat" Clara mendengarkannya dengan antusias. "Kami sangat dekat, Bahkan saat kau masih kecil, tante sering main ke rumahmu dengan anak tante. Kau dan anak Tante begitu dekat, sampai sampai Aku dan Ibu mu susah sekali memisahkan kalian" terang Tante Rin. Clara mengerutkan dahinya, mencoba mengingat ingat kembali.

"Kau pasti sudah lupa, karena itu sudah sangat lama. Waktu itu usiamu baru 5 tahun dan anak Tante berusia 12 tahun"

"Dan waktu keluarga Tante memutuskan untuk pindah keluar negeri, waktu itu kau menangis dengan keras karena tak ingin di tinggal anak Tante. Dan sejak itu Tante dan Ibumu berencana untuk menjodohkan kalian jika kau sudah berusia 18 tahun" Clara membelalakkan matanya kaget.

"A-apa i-itu-"

"Kau pasti terkejut mendengarnya. Tapi itulah yang ibumu mau saat kau berusia 18 tahun" Benarkah bahwa ibunya menginginkan ini? Kalau itu benar, ia akan melakukan perjodohan ini. Ia yakin, apa pun yang ibunya pilihkan untuknya pasti adalah yang terbaik untuknya.

"Benarkah?" tanya Clara untuk meyakinkan perasaannya.

"Tentu saja. Ibumu sangat ingin kau bahagia" sahut Tante Rin tegas.

"B-baiklah. Aku akan melakukan perjodohan ini" Tante Rin pun berdiri dan memeluk Clara hangat. Clara terkejut saat mendapatkan pelukan itu, pelukan yang sudah lama tidak ia rasakan, pelukan hangat yang selalu Ibu dan Ayah berikan padanya. Dan sekarang ia merasakan kembali, pelukkan hangat itu. Dengan perlahan Clara pun membalas pelukkan itu.

"Ibumu pasti akan senang" ucap Tante Rin senang. Tante Rin pun melepaskan pelukannya dan menarik kursi yang ada di dekatnya.

"Sayangg... Kenapa kau ada disini?? Lihat apa yang kau gunakan? Apa kau berkerja disini. Seharusnya kau ada di rumah dan belajar" omel Tante Rin. Clara membelalakkan matanya kaget, karena baru kali ini ada yang mengomelinya karena peduli.

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang