Part 7

89.4K 3.8K 84
                                    

Happy Reading 😄😄

Clara melangkahkan kakinya memasuki halaman sekolah, Seluruh badannya terasa sakit bahkan terlihat memar memar di beberapa bagian tubuh yang terlihat, Bibi nya membukakan pintu kamar mandi tadi pagi, dan itu membuatnya bermalam di kamar mandi dengan pakaian basah. Dan itu sukses membuat kepalanya pusing saat terbangun, dan saat ini ia masih merasakan sakit bagian kepalanya.

Karena tak ingin ketinggalan pelajaran Clara pun memaksakan diri berangkat ke sekolah. Ia bahkan memakai separuh uangnya untuk naik taksi karena tak ingin semakin terlambat. Walau sebenarnya ia sudah terlambat.

tak banyak orang yang berlalu lalang di koridor, karena kelas sudah di mulai beberapa menit yang lalu.

Tok tok tok

'Masuk!' Clara memberanikan diri memasuki kelas.

"M-maaf saya terlambat." ucap Clara gugup. Pertemuannya dengan Rayhan semalam membuat suasananya semakin canggung.

"Aku akan memaafkanmu kali ini, tapi tidak jika kau kembali telat di pelajaranku. setelah pelajaran terakhir selesai datanglah ke ruanganku. Kau boleh duduk!" tegur Rayhan.

"Terima kasih" Clara pun berjalan ke arah bangkunya dengan gontai.

"Kau baik baik saja?" tanya Aira khawatir.

"Aku baik baik saja!"

"Tapi wajahmu pucat. Sebaiknya kita ke ruang kesehatan!" Aira pun memegang tangan Clara berniat mengajaknya ke ruang kesehatan.

"Akh.." rintih Clara saat Aira memegang tangannya. Dengan cepat Aira melepaskan tangannya dari tangan Clara.

"Ada apa ini!!" suara Rayhan mengejutkan Clara.

"Clara sakit. Bisakah aku membawanya ke ruangan kesehatan?"

"Tidak Aira. Aku tidak apa apa" bantah Clara. Clara semakin gugup saat Rayhan terus memperhatikannya.

"Kau tidak lihat, wajahmu bahkan sangat pucat" sahut Aira.

"Baiklah. Kau boleh membawanya ke ruangan kesehatan!" Rayhan kembali melanjutkan pelajarannya. Aira pun langsung memegang tangan Clara untuk keluar dari kelas.

"Kau lihat acting nya sangat murahan" ucap Lauren saat Clara dan Aira melewati bangku nya.

"Pura pura sakit agar tidak di hukum" sambung Lauren dengan suara lumayan keras, hingga membuat seluruh orang yang ada di kelas dapat mendengarnya dan mulai berbisik tentang Clara.

"Abaikan dia, ayo" Aira kembali melanjutkan langkahnya yang sempat berhenti tadi.

.
.
.

Rayhan menghentikan penjelasannya di depan saat masih ada yang berbisik bisik membicarakan Clara.

Brak

Rayhan memukulkan tangannya ke meja.

"Kalian berdua, kalian berempat yang duduk di bagian belakang dan kau. Keluar dari kelas ku sekarang" perintah Rayhan dengan menunjuk beberapa orang. Semua orang yang ada di sana mendadak pucat.

"T-tapi-" ucap Lauren gugup, karena bagaimana pun ia salah satu orang yang yang Rayhan tunjuk.

"Jika kalian tidak mau. Aku akan memangil orang tua kalian" Rayhan menatap mereka tajam, sedangkan Lauren yang lainya memilih keluar kelas.

" baiklah. Kita lanjutkan pelajaran kita" ucap Rayhan pada sebagian siswa yang masih di ada di kelas.

.
.
.

Clara membuka matanya saat pintu ruang  kesehatan di buka.

"Ada apa?" tanya Aira yang masih duduk di samping ranjang.

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang