Part 14

84.1K 3.5K 210
                                    


Happy Reading😄😄

Clara

Tidak. Clara mendengar dengan jelas, bahkan suara itu semakin dekat.

"Clara kau di situ"

"Kak Rayhan?!" Clara terkejut melihat Rayhan berdiri di depan pintu pos dengan sebuah payung di tangannya, Rayhan menaruh payung di bawah, tapi payung itu langsung terbang terbawa angin.

"Seperti nya kita tak bisa pulang sekarang" ucap Rayhan memasuki pos itu.

" kenapa Kakak ke sini?" tanya Clara.

"Aku hanya tak ingin Mama khawatir karena tau kau hilang. Jadi aku terpaksa mencarimu" saat Rayhan mengatakan itu, entah kenapa hati Clara begitu sakit. Clara tadi berpikir jika Rayhan ke sini karena khawatir padanya, tapi itu seperti nya sangat mustahil.

"Ka-kak Rayhan duduklah di sini" Clara menunjuk tempat yang tadi ia duduki. Rayhan pun tak menolak dan duduk di sana.

Clara berjalan tertatih mengambil sisa kardus yang ada di ruangan itu dan menjadikannya alas duduk di sudut lain ruang itu. Sangat berjauhan dengan tempat duduk Rayhan.

"Kenapa dengan kakimu?"

"Eh? Ini hanya sedikit terkilir" Clara sedikit terkejut saat Rayhan menanyakan keadaannya.

"Kenapa kau duduk jauh di sana?"

"Ehh? Aku hanya tak ingin membuat Kak Rayhan tak nyaman" lirih Clara,
Clara selalu mengingat bagaimana kejadiaan saat di ruang Rayhan waktu itu, saat ia tak sengaja menumpahkan teh. Clara sangat ingat jika Rayhan menginginkan Clara untuk menjauh darinya. Kalimat itu lah yang membuat Clara selalu ingat akan batasannya.

"Kemarilah. Aku akan melihat kakimu" perintah Rayhan.

"Ini tidak apa apa kok" tolak Clara keras kepala. Rayhan pun bangkit dan berjalan mendekati Clara.

"Dasar keras kepala" Rayhan pun berjongkok di samping Clara dan memegang pergelangan kaki Clara yang terkilir.

"Ak-akhh-" rintih Clara kesakitan.

"Kau bilang kau tidak apa apa? Tapi lihat ini, kau bahkan kesakitan saat aku hanya memegangnya!" Clara hanya bisa diam, hatinya menghangat saat Rayhan dengan lembut memijat kakinya.

"Sudah baikkan?"

"Ehh? Mmm i-iya" sahut Clara gugup. Rayhan pun duduk di samping Clara.

"Kak itu kotor-" sadar bahwa Rayhan duduk tanpa alas. Clara pun mengeser duduknya, "Kak Rayhan duduklah disini" sambung Clara sambil menepuk tempat kosong di sampingnya.

Rayhan hanya diam.

Dan itu membuat Clara sangat gugup, Clara memukul kepalanya pelan, mana mungkin Rayhan mau duduk di sampingnya. 'Benar benar bodoh' batin Clara.

"Kak Rayhan bisa duduk disini" Clara yang akan bangkit pun saat tertahan saat tangan Rayhan menahannya untuk tetap duduk. Rayhan menggeser duduknya hingga merapat pada Clara.

Wajah Clara memerah begitu menyadari betapa dekatnya ia dan Rayhan.

.
.
.

Setelah hujan reda, Rayhan dan Clara memilih untuk kembali ke Villa.

"Kau bisa berjalan?" tanya Rayhan berjalan keluar pos.

"B-bisa" Clara berjalan tertatih. Kakinya masih sedikit sakit, walaupun tak sesakit sebelum Rayhan memijatnya.

"Naiklah!" Rayhan sudah berjongkok di depan Clara.

"Aku benar benar tidak apa apa kak" tolak Clara tak enak.

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang