Part 22

85.8K 3K 88
                                    

Happy Reading ya

Clara mengedarkan pandangannya menatap ke seluruh penjuru rumahnya, rumah di mana ia di besarkan. Clara sangat merindukan rumahnya, banyak sekali kenangan indah Clara dengan orang tua nya di sini.

Walaupun banyak juga kenangan yang tidak enak saat Clara tinggal di sini dengan Bibi nya.

Waktu Clara kecil ia sangat terpuruk atas kepergian orang tuanya, Clara kecil bahkan tak berhenti menangis di depan makam orang tuannya. Tangisan Clara kecil mereda saat Bibi Ji datang memeluknya dan membawanya pulang.

Clara bersyukur karena ia masih memiliki Bibi Ji sebagai keluarga nya, yang akan menyayangi dan peduli padanya. Tapi itu tak sesuai harapannya, Clara kecil bahkan harus belajar mandiri dan mengurus pekerjaan rumah di usia nya yang masih kecil.

Dan tak akan segan menghukum Clara kecil jika tidak melakukan pekerjaannya dengan benar. Di usia nya yang masih kecil, Clara harusnya pendapat kan kasih sayang dan perhatian yang cukup, bukannya di perkerjakan layaknya orang dewasa.

"Apa yang kau pikirkan?" suara Rayhan menyadarkan Clara.

"E-eh tidak-"

"Bagaimana kalau kita menginap di sini?" ucap Rayhan duduk di sofa tamu.

"A-apa boleh?" tanya Clara.

"Tentu saja. Lagian rumah ini memang rumah mu" sahut Rayhan. Clara mendudukan diri nya di samping Rayhan dan menaruh tongkatnya di samping sofa.

"Emm- i-itu"

"Apa?" tanya Rayhan.

"Mmm- Bi-bibi Ji dan Lauren tinggal di mana s-sekarang?" Rayhan merutuki kebodohan istrinya. sejahat apapun Bibinya, istrinya itu masih saja peduli pada mereka.

"Entahlah"

.
.
.

"Mau makan malam apa?"  Rayhan menoleh pada Clara yang sudah duduk manis di meja makan yang ada di dapur.

"Kak Rayhan akan masak? Tapi tidak ada bahan makanan di kulkas" sahut Clara.

"Kita bisa pesan makanan-" Ucapan Rayhan terhenti saat pintu depan rumah di ketuk.

Tok tok tok

"Siapa yang bertamu malam malam begini" gerutu Rayhan.

"Ini belum terlalu malam. Biar aku yang buka pintu nya" sahut Clara sambil mengambil tongkat nya.

Tok tok tok

"Biar aku saja" Rayhan berjalan meninggalkan Clara di dapur. Ia mengutuk orang yang mengetuk pintu,  benar benar sangat menggangu quality time nya dengan sang istri.

Clekk

"Apa yang kalian lakukan di sini!" ucap Rayhan dengan nada tinggi.

"Masuk lah Rima, Rion" ucap Daniel masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikannya Rayhan.

"Aku tidak mengizinkan kalian masuk, sebaiknya kalian segera pu-"

"Siapa yang bertamu Kak?" Clara berjalan keluar dari dapur dengan tongkatnya.

"Haii Clara, maaf menggangu malam malam" sapa Rima.

"Eh? Kak Rima Kak Daniel. S-silahkan duduk, aku akan menyiapkan minuman dulu"

"Akkhh" pekik Clara terkejut saat Rayhan menggendongnya dan mendudukannya di salah satu sofa.

"Biar aku saja" ucap Rayhan.
"Tidak perlu. Kita membawa ini" Daniel mengeluarkan beberapa kaleng Bir.

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang