Part 21

82.8K 3K 44
                                    


Jangan lupa vote ya

Happy Reading

"Aku senang kau kembali sekolah" Clara yang sedang duduk sendiri pun mengangkat kepalanya, melihat siapa yang berbicara padanya.

"Brian"

"Maaf aku tidak bisa menjenguk mu. Apa itu masih sakit?" Brian menduduki bangku di depan Clara dan menunjuk kaki kanan Clara.

"Ini sudah baikkan. hanya, aku harus mengenakan tongkat jika berjalan" sahut Clara. Keadaan sekolah telah sepi karena bel pulang telah berbunyi beberapa saat yang lalu. Dan Aira masih belum kembali sejak pamit pergi ke ruangan Daniel. Mungkin mereka membutuhkan waktu lebih, untuk menyelesaikan masalah mereka.

"Kenapa belum pulang? Bagaimana kalau ku antar pulang-"

"T-tidak usah. Jemputan ku sedang di jalan, sebentar lagi pasti sampai" sahut Clara gugup. Akan jadi masalah besar jika Brian tau kalau ia tinggal dengan Rayhan, guru nya sendiri.

Drettt drettt

Clara menghela nafas lega saat ponselnya bergetar pertanda pesan masuk. Ia jadi bisa menghindari ajakan Brian.

"Jemputan ku sudah di bawah, aku pulang dulu" Clara pun bangkit menggunakan tongkat dan menggambil tasnya sendiri dan juga tas nya Aira. Dan itu membuat Clara sedikit kesusahan karena membawa dua tas sekaligus.

"Biar aku bantu" Brian mengambil kedua tas itu dari tangan Clara.

"T-tidak usah. Nanti merepotkan" tolak Clara.

"Ayo" Brian memegang ke dua tas itu di tangan kiri nya sedangkan tangan kanannya menggandeng Clara, mencoba membantu Clara berjalan.

"T-tidah usah seperti ini" tolak Clara.
"Aku hanya ingin membantu. Apa tidak boleh?"

Clara hanya diam tak membantah. Clara sangat menghargai perhatian Brian, tapi statusnya sebagai istri orang membuatnya enggan menerima bantuan Brian.

.
.
.

"Kemana Aira? Kenapa tas Aira kau yang bawa" ucap Rayhan dingin sambil menjalankan mobilnya.

"Eh? Aira, sedang dengan Kak Daniel. D-dia lupa membawa tas nya, jadi aku yang membawa nya" sahut Clara.

"Jangan terlalu dekat dengan Pria lain, kau ini istri ku. Bagaimana jika orang tau kau dekat dengan Pria lain!" geram Rayhan. Rayhan bahkan tak sadar jika laju mobilnya sedikit mencepat. Ia terlalu cemburu saat istri nya berjalan di bantu pria lain.

"Bukannya penikahan ini dirahasiakan? J-jadi tidak akan yang tahu jika aku istrimu" sahut Clara. Clara tidak tau jika perkataan nya membuat Rayhan membatu.

"A-da apa?" tanya Clara saat Rayhan diam, tak menyahuti nya.

"..."

"Kak Rayhan marah?"

"..." Clara menutup mulutnya saat Rayhan lagi lagi diam. Apa ia tadi salah bicara? Entahlah Clara sendiri bingung.

.
.
.

Aira menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Tubuhnya bergetar menahan tangis mengingat perlakuan Daniel padanya. Walaupun itu bukan pertama kali nya, Aira tetap wanita, yang akan terluka jika di perlakukan kasar.

Baru kali ini Daniel memperlakukannya sangat kasar. Semarah apapun Daniel, ia tak akan berani menyakitinya, tunangannya sendiri. Daniel benar benar berubah, ini bukan Danielnya yang ia kenal, bukan Daniel yang mencintainya.

Aira pikir ini karma untuknya, dulu ia lah yang acuh akan hubungan ini. Sekarang malah sebaliknya, ialah yang menginginkan hubungan ini terus berjalan. Daniel mungkin sudah bosan pada nya, Aira tak bisa memaksakan perasaan Daniel padanya. Ia akan menerima jika Daniel melepaskan nya.

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang