Part 17

85.3K 3.3K 97
                                    

Update terakhir sebelum hiatus 😩😔

Happy Reading


"Kenapa? Bukannya ada Kak Rima" tanya Clara dingin.

"Kau yang istriku! Kenapa aku harus meminta pada orang lain, sedangkan aku masih bisa meminta pada istriku sendiri "

Hening

"Baiklah" sahut Clara. Karena bagaimana pun itu sudah menjadi kewajibannya sebagai istri. Walau hati nya masih menolak, Clara hanya ingin melakukannya dengan orang yang di cintai dan mencintainya.

Clara akui, jika ia sangat mencintai suaminya itu. Tapi tidak dengan suaminya. Suaminya sangat mencintai kekasihnya, dan tak ada tempat di hati Rayhan untuk nya.

Clara sangat membenci Rayhan, tapi rasa cinta nya lebih besar dari rasa kebencian itu. Alasan kenapa Clara berubah adalah karena Clara tak ingin lebih tersakiti. Ia ingin membentengi dirinya agar ia tak jatuh semkin dalam.

"Kalau begitu kemarilah!" perintah Rayhan sambil menepuk pahanya, mengisyaratkan untuk Clara duduk duduk di pangkuannya.

Clara pun beranjak dari tempat duduknya dan duduk dipangkuan Rayhan. Kedua tangan Rayhan pun melingkar sempurna di pinggang mungil Clara.

"Kapan kau ingin melihat mereka menderita?!. Aku akan mengurusnya, kau hanya perlu menontonnya saja" ucap Rayhan memeluk lembut Clara. Clara merasakan kehangatan itu, tapi dengan cepat menepisnya.

"Aku ingin membuat mereka menderita pelan pelan"

"Aku akan mengurusnya" ucap Rayhan mulai menciumi leher Clara dan meninggalkan beberapa jejak kemerahan di sana. Setelah puas menyerang leher Clara, Rayhan pun berpindah pada bibir tipis Clara dan mulai melumatnta.

"Akhh" desah Clara saat Rayhan menahan tengkuk Clara dan perdalam ciumannya, Clara hanya bisa pasrah dan menggalungkan tangannya pada leher Rayhan, mengikuti permainan Rayhan.

Tak lama Rayhan pun melepaskan ciumannya dan menatap Clara lembut. Clara hanya bisa menunduk mencoba menyembungikan wajahnya yang memerah merona. Mengingat jika ini ciuman kedua mereka setelah ciuman pertama mereka di altar pernikahan.

"Katakan kalau kau ingin berhenti, aku tak ingin kau melakukannya karena terpaksa-" bukannya menjawab Clara malah dengan cepat membungkam bibir Rayhan, walaupun Clara masih amatir. Itu sudah cukup membuat Rayhan tergoda untuk membalas ciuman itu.

Setelah merasakan Clara kehabisan nafas, Rayhan pun melepaskan ciumannya. Ia mengusap pelan bibir Clara yang bengkak.

Tett.... Tet.. Tet...

Tak terasa bel jam istirahat telah berakhir. Rayhan mencoba menahan nafsu nya, rasanya sangat sesak di bawah sana. Bahkan itu sudah tegang sejak Clara duduk di pangkuannya.

"Saat pulang nanti, langsung masuk ke mobilku!!" perintah Rayhan.

"Apa aku sudah bisa pergi ke kelas" ucap Clara. Clara bergerak tak nyaman di pangkuan Rayhan.

Rayhan menahan desahannya saat Clara terus bergerak di pangkuannya. Apa Clara tak sadar jika itu dapat mengundang Rayhan untuk menyerangnya.

"Hn. Kau bisa pergi" Clara langsung pergi begitu saja tanpa menatap Rayhan.

Rayhan menghela nafas lelah, apalagi ia harus segera menyelesaikan masalah adik kecilnya di kamar mandi.

"Kali ini kau ku bebaskan,Tapi tidak setelahnya. Aku tidak akan melepaskanmu lagi" Rayhan pun beranjak ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya.

.
.
.

"Maaf saya terlambat"

"Ya sudah. Duduklah" Clara pun berjalan menghampiri bangku nya, Clara melihat Lauren menjulurkan kakinya saat ia akan lewat, mungkin Lauren sengaja ingin membuatnya jatuh. Clara pun dengan santainya menginjak kaki Lauren.

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang