Part 18

89.4K 3.2K 46
                                    


Happy Reading

"Bangun nak" Clara membuka matanya saat suara yang ia kenal memanggilnya.

"Mama"

"Apa ada yang sakit? Kata Rayhan kau jatuh dari tangga" sahut Mama Rin khawatir.

"A-aku tidak apa apa Ma. A-aku ceroboh saat itu-"

"Apa kau tidak lihat?! Lihat kaki kananmu bahkan sedikit retak dan harus di pasang gips, dan kau harus berjalan dengan tongkat untuk beberapa minggu ke depan. Dan ini, apa ini sakit?" Mama Rin mengusap kepala Clara yang di perban. Ia sangat khawatir mendengar menantu nya ini jatuh dari tangga. Karena ia sudah menganggap Clara sebagai anaknya sendiri, ia bahkan tak membandingkan kasih sayangnya pada Aira maupun Clara, semua nya sama.

"Aku tidak apa apa Mah, terima kasih sudah mengkhawatirkan ku" sahut Clara memeluk Mama Rin, dan di balas langsung oleh Mama Rin. Ini lah yang membuat Clara sangat menyayangi Mama Rin, Mama Rin sangat perhatian dan menyayangi nya. walaupun ia hanya menantu di keluarga Johnson, tapi Mama Rin sudah menganggap nya anak sendiri.

"Mama benar benar khawatir mendengarmu terluka"

"A-aku baik baik saja Mah. M-mungkin besok aku bisa pulang" sahut Clara.

"Bagimana bisa pulang! Lihatlah keadaanmu, Mama tak mengizinkannya.  Mama akan mengizinkanmu pulang, kalau kau benar benar sembuh" omel Mama Rin.

"T-tapi-"

Clek

"Clara!!" Aira berlari ke arah Clara dan memeluknya erat.

"Kau baik baik saja? B-bukannya kalian akan berkencan?" tanya Aira.

"A-aku baik baik saja Aira" entah kenapa, Aira yang mendengar itu pun tersenyum. Aira senang karena perlahan lahan Clara kembali seperti dulu. Ia lebih menyukai Clara yang lemah lembut dan baik hati, dari pada Clara yang dingin.

"Oh ya Mah. Aku membawa bubur pesanan Mama" Aira pun menyerahkan paper bag yang ia bawa.

"Terima kasih sayang. Clara kau harus makan yang banyak!" ucap Mama Rin tegas. Clara hanya bisa menghela nafas lelah, saat mendengar ucap mutlak Mama Rin, padahal ia sama sekali tidak lapar.

.
.
.

"Aku ingin pulang!" Clara menatap Rayhan kesal.

"Tidak!"

"Aku ingin pulang!!"

"..."

"Aku bosan. aku sudah dua hari di sini dan keadaanku sudah membaik, jadi aku ingin pulang!!" teriak Clara marah, tapi terdengar seperti rengekan manja oleh Rayhan.

"Baiklah" Rayhan pun tersenyum dan mengelus kepala Clara lembut.

"Benarkah?"

"Benar. Nanti kita temui Dokter mu, apa kau sudah di perbolehkan untuk pulang atau tidak olehnya"

.
.
.

Tok tok tok

Clek

"Siapa ya?"

"Perkenalkan nama saya Rega, Pengacara keluarga Johnson" Pria itu pun memperkenalkan dirinya.

"A-ada apa datang ke sini??" tanya Bibi Ji gugup, bahkan wajahnya sudah pucat ketakutan. Takut jika kejahatan yang ia lakukan pada Clara terbongkar.

"Bisa kita bicara di dalam"

.
.
.

"Apa kau senang bisa pulang?" tanya Rayhan membereskan pakaian Clara. Mereka akan pulang ke rumah sore ini, Rayhan tak tahan mendengar renggekan Clara yang terus minta pulang. Awalnya ia akan membuatkan Clara di rawat di Rumah sakit sampai benar benar sembuh.

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang