Part 12

83.9K 3.5K 188
                                    

Jangan lupa vote

Happy Reading😄😄

Clara berjalan memasuki gerbang bersama Aira, ini hari pertama ia kembali sekolah. Ia sangat risih saat banyak murid laki laki yang menatapnya saat ia berjalan melewati mereka. Clara hanya bisa menundukkan kepalanya saat mereka mulai berbisik bisik membicarakannya.

Clara sangat berbeda hari ini, rambutnya hitamnya terurai dengan bando pita merah, dan tidak lupa make up tipis di wajahnya. Itu membuat Clara terlihat cantik dan imut dalam waktu bersamaan.

'Bukannya itu Clara?' bisik murid yang  di koridor.

'Ia baru kembali sekolah, setelah seminggu izin tak masuk' sahut temannya.

Clara mencoba mengabaikan itu.

'Entah mengapa, aku merasa ia sangat cantik sekarang'

'Aku pikir, hanya aku saja yang berpikir seperti itu' sahut yang lain.

'Sepertinya aku menyukainya'

'Brengsek!! Kau sudah punya pacar, biar aku aja'

Clara sangat risih dengan mereka, ada yang beberapa orang yang memujinya, tapi ada juga yang menatapnya sinis. Terlebihnya para murid perempuan yang sedari tadi menatap Clara sinis, mungkin karena Clara telah merebut perhatian sebagian murid laki laki.

Semua ini salah Aira, harusnya Clara menolak saat Aira bersih keras mendandaninya tadi pagi.

"Abaikan mereka. Mereka hanya iri padamu" ucap Aira memasuki kelas dan langsung duduk di bangku nya di ikuti Clara.

"A-aku bahkan, tidak sebanding dengan mereka" lirih Clara.

"Kau hanya belum sadar, betapa istimewa nya dirimu" sahut Aira sambil mencubit kedua pipi Clara gemas.

"S-sakit" rintih Clara sambil memegang kedua pipi nya yang baru saja di cubit Aira.

"Ohh ya!! Aku baru ingat, kemarin ada pengumuman bahwa sekolah kita akan mengadakan acara menginap di villa, pasti akan menyenangkan" ucap Aira tiba tiba.

"Ehh- itu. Sepertinya aku tidak akan ikut" sahut Clara.

"Ehh kenapa??"

"Ee-ehh, pasti itu akan mengeluarkan uang yang cukup besar" lirih Clara. Clara sama sekali tidak punya uang untuk saat ini, bahkan uang sekolahnya pun belum sempat ia bayar waktu itu. Tapi anehnya belum ada surat peringatan dari kepala sekolah sampai saat ini, Mungkin sekitar 4 bulan ia belum melunasi nya.

"Kan ada Kak Rayhan" sahut Aira.

"Ehh- tidak perlu. L-lebih baik jika uangnya kita tabungkan" sahut Clara menolak.

"Ahh.. Padahal kan aku sangat ingin pergi. Tapi, jika kau tak pergi, aku juga tidak akan pergi" lirih Aira mencoba menarik simpati Clara.

"Kau bisa pergi Aira"

"Tidak. Aku tidak akan pergi jika kau juga tidak pergi" ucap Aira keras kepala.

"..."

"Ikut ya?! Aku yang akan bicara pada Kak Rayhan" bujuk Aira dengan wajah memelas, Clara yang melihat itu pun tak tega.

"B-baiklah"

"Yeyyyyy...." Aira meloncat loncat kegirangan, menghiraukan tatapan aneh dari murid di kelas.

"A-aku akan pergi ke ruangan Kak Rayhan dulu" Aira pun berlari keluar kelas meninggalkan Clara. Clara hanya bisa  menatap geli tingkah Aira, ia seperti memiliki adik perempuan.

The Teacher is My Husband (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang