01 || Satu

787K 13.8K 1.3K
                                    

//S A T U//

Penghargaan Piala Puspa untuk pemeran utama wanita terbaik jatuh kepada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penghargaan Piala Puspa untuk pemeran utama wanita terbaik jatuh kepada...
Vanesa Francisca!


Wanita yang tampil sangat anggun dengan gaun putih yang memamerkan bentuk tubuh indahnya itu langsung berdiri, pria dengan jas hitam di sampingnya menyambut dengan kecupan di pipinya. Dengan wajah begitu senang, ia berjalan ke arah panggung. Malam itu adalah malam terbaik baginya karena untuk pertama kali, ia akan memegang piala keemasan yang menandakan bahwa ia adalah pelakon seni peran wanita terbaik di negeri ini.

Pria dengan jas hitam yang terbuka itu tampak paling semangat bertepuk tangan, matanya seakan menandakan rasa bangga yang begitu besar. Tidak hanya pria muda itu, tetapi ratusan tamu yang hadir pun memberi tepukan. Kamera-kamera menuju ke arah mereka, dan tentu saja segera kembali mengarah pada sang pemeran utama wanita terbaik malam ini.

Di sisi lain kemegahan acara penghargaan malam itu, ada meja yang hanya berisi dua orang. Seorang pria dewasa dengan garis wajah tegas yang tampak sangat memesona, tubuh tegap dan setelan rapi yang dipakainya membuatnya tampak begitu berwibawa. Sang wanita di hadapannya tampil begitu cantik, wajahnya terukir bagaikan sosok dingin yang menyembunyikan misteri. Keduanya adalah pasangan artis yang sudah merangkai rumah tangga lebih dari satu dekade.

"Gadis itu pantas dikatakan sebagai pengganti dirimu, Sayang," ujar sang pria sembari memandangi Vanesa yang tengah memberikan pidato kemenangan.

Wanita dewasa berbaju merah itu seakan tidak setuju, ia menggeleng. "Dia tidak pantas disebut penggantiku, dia punya charm yang beda. Fiara adalah Fiara dan Vanesa adalah Vanesa. Kau jangan terbawa perkataan media," ujarnya sambil memandangi suaminya.

"Bukan masalah akting. Aku sedang memperhatikan rambutnya. Dia menggantikanmu untuk menjadi duta sampo Ratine, bukan?" tanya sang suami seraya menahan tawanya.

Fiara memandang suaminya dengan wajah malas. "Kalau itu, iya. Aku akui rambutnya juga berkilau, pantas menjadi duta sampo, sedangkan rambutku sekarang...." Fiara mengusap rambutnya.

Sang suami menyentuh dagu istrinya dan mengarahkan pandangan istrinya ke arahnya. "Jika rambutmu tak lagi berkilau, yang penting rasa cintamu padaku akan tetap berkilau hingga kapan pun."

Fiara memutar pandangannya serasa apa yang dikatakan suaminya hanya gombal belaka. "Aku mau jadi duta sampo lain saja," ujar Fiara seakan bertekad.

"Duta hatiku saja!"

"Aska, kau sudah 45 tahun. Berhentilah menggombal."

"Darahku tetap muda, jika bersamamu yang cantiknya tetap sama seperti tiga puluh tahun yang lalu," kata Aska seraya menunjuk wajah istrinya.

Fiara menatap Aska dengan tatapan tidak senang. "Kau pikir wajahku sekarang seperti bocah?Aku masih kelas dua SD tiga puluh tahun lalu."

Aska cekikikan. "Aku lupa kita berbeda tujuh tahun."

Making Dirty ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang