Part 13

4.2K 190 0
                                    

Clara melajukan mobilnya menembus jalanan di pagi hari yang sedang padat-padatnya. Kemana tujuan Clara sekarang?. Ia membututi taksi yang akan membawa Rio ke bandara.

Setelah Rio pamit, hati Clara benar-benar tak tenang. Ia melihat sorot keraguan di mata Rio sesaat setelah ia mengucapkan Clara harus percaya pada Rio.

Clara memang bilang ia akan percaya. Tapi, sapa yang bisa membohongi hatinya. Mulutnya boleh mengatakan ia percaya. Tapi hati? Tidak untuk bagian yang satu itu. Hati Clara benar-benar tak bisa tenang sebelum melihat Rio sampai di bandara dengan mata kepalanya sendiri.

Dan ternyata dugaan Clara benar. Taksi yang ditumpangi Rio berbelok ke arah sebuah perumahan elite. Clara semakin gencar mengikuti Rio, tapi tetap dalam jarak yang aman. Untuk kali ini, Clara tak akan membiarkan ia dibohingi. Walaupun akhirnya ia akan pura-pura tak mengetahui apapun.

Rio turun dari taksi di depan sebuah rumah. Rumah mewah tapi berdesign sederhana. Rio mengetuk pintu dan muncullah sesosok wanita.

"Wanita itu?"
Ya wanita itu. Wanita yang sama dengan foto yang di temukan Clara di saku celana Rio. Wanita itu, yang tadi malam mereka bicarakan. Catrine.

Rio menemui Catrine. Rio menunduk dan mengecup dahi Catrine lama. Seperti menyalurkan rindu. Berapa lama mereka tidak bertemu? Dan apa sebenarnya hubungan mereka?.

Hati Clara berdenyut. Di pagi hari yang cerah ini Clara kembali meredup. Hatinya kembali di tusuk belati oleh seorang Rio Alterio.

Belum sempat Clara berpikir jernih. Ia kembali melihat pemandangan yang tidak mengenakkan. Seorang anak kecil berjalan ke arah Rio, memeluk Rio solah Rio adalah ayahnya.

"Apakah mungkin itu anak kalian?"
Perasaan Clara benar-benar campur aduk sekarang. Ia penasaran apa sebenranya hubungan mereka. Dengan jarak mobil Clara dan mereka, ia tak bisa mendengar percakapan apapun antara keduanya.

Rio masuk bersama Catrine dan anak yang mungkin masih berumur 1 tahun. Clara benar-benar tidak bisa menahan lagi. Ia turun dari mobilnya dan menuju gerbang rumah itu.

"Maaf bu. Ada yang bisa saya bantu. Saya satpam di rumah ini."
"Ah ya pak. Maaf. Saya sedang mencari rumah teman saya. Namanya Sonya. Apa benar ini rumahnya?" ucap Clara berbohong
"Oh bukan bu, ini rumah Ny.Catrine"
"Ah benarkah. Kalau begitu, yang turun dari taksi tadi siapa ya pak? Soalnya dia mirip dengan suami teman saya."
"Itu suami Ny.Catrine bu. Baru pulang tugas. Dia pilot. Namanya Pak Rio"

Ucapan Satpam itu membuat mata Clara memanas siap menumpahkan cairannya. Tapi sebelum itu terjadi Clara segera pamit dan menuju mobilnya.

Ia hancur. Rio kembali membohonginya. Rio kembali membuat luka di hati Clara menganga. Tapi apa yang bisa Clara buat. Ini konsekuensinya membuntutu Rio. Dan Clara sudah berjanji untuk pura-pura tidak mengetahui apapun.

Clara melajukan mobilnya ke rumah Cesi. Ia butuh teman untuk mencurahkan kesakitannya sekarang. Sahabatnya itulah yang sekarang ia butuhkan. Clara terlalu lemah untuk kembali ke keluarganya. Ketika ia ingin meninggalkan Rio. Kilasan kebahagiaan keluarganya ketika mereka menikahlah yang membuat Clara sulit meninggalkan Rio.

Biarlah untuk sekarang, Clara masih sanggup menahan kesakitan. Tapi besok? Clara tak tau.

^^^

Mulmed as Catrine

ClaRioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang