Part 25

4.8K 178 0
                                    

Clara memasuki kediaman Alterio dengan langkah enggan. Beberapa jam yang lalu mami menelfon dan menyuruh Clara untuk datang ke rumah. Apapun yang akan keluarga itu sampaikan, Clara benar-benar merasa jengah. Tapi bagaimanapun ia masih mempunyai perasaan tak enak jika menolak untuk datang.

"Clara tunggu."
Itu suara Rio. Pria itu benar-benar sudah berubah menjadi sangat kekanakan. Clara tak mengerti kenapa, semenjak Clara menginginkan Rio meninggalkan Cat waktu itu Rio menjadi sangat sangat berbeda 180°. Hal ini mungkin dikarenakan Rio berusaha mengalihkan fokus Clara agar tak membahas tentang Catrine terus-menerus.

"Kau menyebalkan Rio."
"Aku juga cinta padamu."
Clara memutar matanya malas, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang tamu. Sesampainya di sana Clara benar-benar terkejut. Semua keluarga Rio berada di sana tanpa terkecuali. Bukan keluarga besar tapi keluarga yang benar-benar berada dalam lingkaran inti permasalahan rumah tangganya dengan Rio.

"Duduklah nak."
Clara menurut dan menduduki sofa di depan Catrine yang tertunduk dalam di samping Ray. Rio menyusul Clara duduk di samping wanita itu.

"Ada apa sehingga kalian bersusah payah meluangkan waktu hanya untuk menemuiku di sini."
Clara berucap sungguh pedas. Bukan sifat Clara sekali. Tapi, Clara merasa itu harus ia lakukan agar harga dirinya tak diremehkan oleh keluarga ini. Cukup kebohongan mereka yang sampai sekarang masih berbekas.

"Clara.. Papi selaku ketua keluarga di sini benar-benar ingin meminta maaf padamu. Kami salah. Kami sangat sadar akan itu. Maafkan kami. Kami sungguh-sungguh meminta maaf. Posisinya sangat sulit waktu itu. Catrine datang dalam keadaan mengandung dan Ray dengan keegoisannya memilih pergi ke NY dan menyerahkan Cat pada Rio. Kami tak bisa berbuat apapun, posisinya sulit Clara. Percayalah kami menyesal."

Suara papi menggetarkan hati Clara. Clara merasa keterlaluan sekarang. Tapi egonya berkata berlainan. Clara memejamkan matanya menghalau segala kegelisahan.

"Lalu? Apa yang bisa Clara mengerti sekarang?"
Hanya pertanyaan itu yang mamapu Clafa lontarkan. Menyanggah pun percuma bukan, semuanya sudah terjadi.

"Aku akan menikah dengan Catrine Clara. Maafkan keegoisanku selama ini. Rio akan bercerai dengn Catrine segera."
"Lalu bagaimana anak kalian yang mengira bahwa Rio adalah ayahnya?."
"Aku dan Catrine akan berusaha memberikan pengertian untuk Chika. Percayalah Chika masih kecil. Mudah untuk merubah pemikirannya tentang ayahnya. Apalagi aku dan Rio memang mirip."

Clara bingung, dulu Sania sekarang Ray. Mengapa saudara mereka seperti mempunyai ambisi yang kuat untuk memiliki.
"Baiklah. Terserah kalian. Aku hanya ingin hidup tenang. Jika kalian ingin bercerai maka bercerailah dan jika kau ingin menikahi Catrine maka menikahlah ka. Dan setelah ini, aku berharap kita bisa berjalan dengan baik sesuai alur yang memang sudah berada dijalan yang benar. Aku sudah memaafkan kalian sebelum kalian meminta maaf."

Mami terisak mendengar kalimat Clara yang seperti sudah menyerah akan keadaan. Mami mendekat dan memeluk Clara penuh rasa bersalah.

"Maafkan mami Clara. Maaf"
"Sudahlah Mam. Semua sudah berlalu."
Clara tersenyum meyakinkan. Terdengar helaan nafas lega dari semua orang yang ada di dalam ruangan ini.

"Mari makan."
Baiklah itu suara Rio. Bahkan dalam hal seperti ini pun dia memikirkan makanan. Sudah Clara bilang bukan Rio berubah kekanakan dan manja. Entah ia hanya mencuri perhatian Clara atau hal lain Clara tak mengerti. Rio yang dulu sangat dingin berubah menjadi seperti sekarang. Membuat Clara merinding.

Terkadang suatu masalah bisa jadi merubah seseorang untuk memperbaiki kesalahannya atau bisa jadi menghindar dari masalah tersebut. Yang Clara tau Rio berubah untuk mmperbaiki dirinya dan Clara menerima itu. Alurnya sudah berbeda. Clara harap, hari ini dan detik ini Clara bisa hidup dengan tenang dan ceria. Menjalani semua hidup dengan alur yang menyenangkan bersama mereka yang juga menyenangkan bagi Clara. Meninggalkan semua kesakitan Clara dulu. Dari Sania, Catrine, atau Ray.

ClaRioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang