Part 24(Catrine)

4.8K 165 0
                                    

Ketika semua wanita menanti pangeran berkuda putihnya menjemput, aku masih di sini menatap sang cahaya yang sedang bersiap untuk mengemudikan besi terbang. Tampan, ramah, dan pandai. Aku kagum dengannya. Namanya Rio. Rio Alterio.

Ketika dia tersenyum akupun ikut menyunggingkan senyum manis. Entah mengapa. Aku selalu suka dengan apa yang ia lakukan. Tapi, semakin hari aku sadar, dia tidak sendiri. Dia sudah menikah. Cincin di jari manisnya membuat aku terhempas jatuh ketika melihatnya. Ada sebagian hatiku yang tercubit. Semenjak saat itu aku sadar, bukan hanya kagum yang aku rasakan untuk Rio, tapi hal lain. Hal lain yang orang sebut sebagai perasaan cinta.

Sampai ketika aku bertemu Ray. Ketidaksengajaan yang menghasilkan anak manis bernama Chika. Chika Putri Alterio. Anakku. Anak dari benih Ray tapi Rio lah yang bertanggung jawab. Apa kalian berfikir aku senang?. Nyatanya tidak. Menikah dengan Rio tak membuat aku senang sedikitpun. Hatiku gelisah, memikirkan bagaimana perasaaan istrinya jika tau Rio menikah denganku.

Akhirnya saat itu tiba, aku yang tak pernah sekalipun melihat bagaimana rupa Clara, istri Rio. Dengan tak tau dirinya memeluk Rio dihadapan istrinya. Sungguh jika aku tau dia istri Rio takkan ku sentuh sedikitpun Rio saat itu. Aku menyesal. Sampai detik ini.

Elusan di punggung Cat mengagetkan Catrine yang sedang melamunkan masa lalu. Catrine berbalik dan melihat Ray di sana. Ray tampan dan tak kalah baik dengan Rio.
"Maaf. Maafkan aku Ray."
"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Hanya perlu memperbaiki. Aku yang salah karna terlalu pengecut untuk mengambil hatimu dan Chika."
"Aku yang terlalu egois karna hanya memikirkan perasaanku. Aku akan bercerai dengan Rio."

Ray menatap Catrine dengan sendu. Ray tau, ini semua berat untuk Cat.
"Kita akan menikah. Aku akan meyakinkan Chika jika aku ayahnya. Saatnya aku yang mengambil hatimu bagaimanapun caranya. Rio dan Clara patut bahagia. Saatnya kita yang mengerti mereka. Kau mau menerimaku?"

Catrine tersenyum. Walau bagaimanapun, inilah kehidupan Cat seharusnya. Sebahagia apapun ia hidup dengan Rio, Chika akan hidup bahagia dengan ayahnya. Ayah kandungnya. Dan ya Ray benar. Ini saatnya Cat harus mengerti dan mengikhlaskan semuanya. Mengubur rasa cinta untuk Rio dan membuka lembaran baru bersama Ray.

"Terimakasih karna sudah bersedia merelakan kesakitanmu untukku. Maafkan aku yang egois Ray. Bantulah aku memberi ruang hatiku untukmu. Hanya untukmu."

Ray maju dan menarik Catrine ke dalam pelukannya. Menghirup harum wanita itu dalam. Ray berjanji tak akan meninggalkan wanitanya kembali. Wanita yang Ray cintai hanya dalam sekali tatap.

"Aku akan membantumu."

Kata orang terkadang sesuatu yang berkaitan dengan cinta memang tak sejalan dengan ekspetasi dalam impian. Banyak yang menginginkan dengan seseeorang tapi banyak yang menginginkan orang mengharapkan kita. Ketika itu, kita harus menghargai orang yang dengan setia mengharapkan kita.

Ingat hujan yang terkadang turun diwaktu yang tidak tepat?. Begitupun perasaan. Mungkin jatuh untuk orang yang tidak tepat. Tapi sang pencipta tak pernah salah dalam menciptakan siapa yng terbaik untuk makhluknya. Begitupun Catrine. Mungkin cintanya salah karna ia memberikan untuk Rio. Tapi Tuhan tak pernah salah menciptakan Ray untuk Catrine. Karna bagi-Nya. Ray lah yang terbaik untuk Cat.

ClaRioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang