Part 17

4.3K 180 0
                                    

"Ka?"
Drakkar menepuk pundak seorang pria. Membuat pria itu berbalik. Ray Alterio. Si brengsek yang merusak masa depan seorang Catrine. Dan sayangnya si brengsek itu adalah kakanya sendiri.

"Duduklah."
Rio menurut, mengikuti langkah kaki kakanya untuk duduk di kursi dekat jendela restoran tempat mereka bertemu.

"Bagaimana kabarmu?."
"Aku?. Aku baik. Tapi, ada seorang yang sedang tidak baik-baik saja di Indonesia. Catrine. Dia menunggumu, pulang ka."

Ray menghembuskan nafasnya lelah. Ray tau alasan adiknya itu menemuinya. Pasti tentang Cat.

"Aku tak mengerti dengn jalan pikiranmu ka. Setahuku kau bukan orang yang seperti ini. Pulanglah, mereka menunggumu ka!"
"Aku tidak bisa pulang Rio. Apa kau tidak mengerti!"

Rio bergidik mendengar geraman dari ucapan kakanya. Terlihat bahwa Ray sedang menahan emosinya.
"Tapi kenapa?. Kau tak ingin melihat anakmu?. Kau tak ingin melihat dia berjalan untuk yang pertama kalinya?. Jika aku jadi kau, aku tak akan melewatkan semua itu ka."

"Aku tak bisa Rio. Tolong mengertilah. Ada alasan mengapa aku tak bisa menemui Cat dalam waktu dekat."
"Ka?. Tak bisakah kau juga mengerti diriku?. Aku mempunyai seorang istri kalau kau lupa. Kaka pikir bagaimana perasaan istriku jika menngetahui ini semua. Clara ka. Kau ingat bukan?. Aku sudah terlalu banyak mengorbankan perasaannya."

"Cat mencintaimu bukan diriku."

Rio tersentak mendengar kata-kata Ray. Apa ini alibi Ray agar tak pulang ke Indonesia?.
"Jangan bercanda ka. Tak lucu. Kau tak usah membuat alibi agar kau tak pulang."

"Aku serius Rio. Apa aku terlihat bercanda?. Catrine mencintaimu bukan diriku. Apa kau tak melihat dari binar matanya ketika melihatmu?. Aku ingin melihat dia bahagia Rio, maka dari itu aku menyuruhmu menggantikanku untuk menikahinya."

Rio bingung harus bersikap seperti apa. Ia sama sekali tak pernah melihat jika Catrine mencintainya. Yang Rio tau, Catrine hanya sebatas kagum dengan Rio. Tidak lebih.

"Apa jika aku pulang mereka masih menganggapku?"
"Bahkan mungkin kau bisa membuat Cat mencintaimu. Jika memang kau mencintainya, kejarlah. Jangan membuat dia semakin jatuh karna diriku. Karna kau tau aku tak mungkin membalas cintanya jika memang dia mencintaiku."

Ray mencerna kata-kata Rio dengan seksama. Rio benar. Terlalu banyak perasaan yang Ray korbankan demi Catrine. Bahkan Ray tak pernah memperdulikan perasaannya sendiri.

"Aku akan pulang."

Rio tersenyum ketika mendengar kata-kata yang memang ia harapkan meluncur dari mulut kakanya itu.

"Baiklah. Aku tunggu kau pulang. Kejar ka. Jangan jadi pengecut. Aku harus pergi karna ada penerbangan nanti."

Setelah itu Rio bergerak menuju pintu restoran, meninggalkan Ray dengan pikiran yang berkecamuk.

°°°






Y

ey... UASBN ku sudah selesai. Happy reading. Maaf kalo pendek😹😹😹

ClaRioWhere stories live. Discover now