Part 26

4.8K 151 8
                                    

Clara mematut dress simple di depan kaca rumahnya dengan santai. Rumahnya? Ya rumah Clara dan Rio. Setelah perbincangan panas Clara dengn keluarga Rio waktu itu. Rio segera bercerai dengan Cat. Tidak ada yang sulit karna memang keduanya ingin bercerai dengn segera. Setelah itu Clara kembali ke rumah.

Dan tepat hari ini. Setelah 2 minggu perceraian Cat dan Rio. Catrine dan Ray menikah. Waktu yang sangat singkat. Tapi Clara tak perduli. Yang paling penting bagi Clara adalah ia terbebas dari masalah yang memeningkan kepalanya dan kembali menata rumah tangganya dari awal.

"Sudah siap?."
Rio di sana, berdiri dengan setelan kemaja putih dibalut jas berwatna hitam. Tampan. Satu kata yang tak sengaja terpintas di benak Clara.

Clara menghampiri Rio membenarkan letak dasinya.
"Sudah. Hmmm.. Bolehkah aku bertanya?."
"Sure.. Why not?."
"Tidak. Tidak jadi. Mari berangkat. Kita sudah terlambat."

Rio mengrinyit bingung tapi tetap mensejajarkan langkah Clara yang menarik lengannya agar keluar dari rumah mereka menuju di mana mobil Rio terparkir. Rio berjalan membukakan pintu untuk Clara disambut senyuman manis wanita itu, lalu ia mengitari mobilnya dan duduk di bangku kemudi.

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang. Clara menatap jalanan melalui jendela kaca di sampingnya. Entah mengapa langit begitu cerah malam ini. Ditaburi beribu bintang, seolah memang sedang berbahagia. Mungkinkah sama dengan yang Clara rasakan?. Tak ada yang tahu selain wanita itu sendiri.

"Kau kenapa Ca?. Apa yang ingin kau tanyakan tadi?."
Clara menoleh menatap wajah serius Rio yang sedang mengemudi.

"Ada yang kau sembunyikan lagi?."
"Maksudmu Cla?."
"Maksudku.. Emm... Setelah Sania dan Catrine?. Apa ada sesuatu hal yang tak aku tau lagi?. Bisakah kita tak merahasiakan apapun setelah ini. Bukan kita tapi kau, karna aku memang tak punya rahasia apapun."

Rio tersenyum. Rio paham wanita di sampingnya ini belum sepenuhnya mempercayai Rio. Itu semua pun karna ulah Rio sendiri. Terlalu banyak menyakiti dengan kebohongan.

"Tidak ada lagi. Dan ya aku berjanji tak akan ada rahasia setelah ini. Sampai kapanpun, aku akan terbuka untukmu."
"Aku tak butuh janjimu. Tindakan. Tindakan yang aku butuhkan."
"Kau cukup percaya padaku maka aku akan bertindak. Ingat kata-kataku Clara."
"Baiklah."

Tanpa sadar mereka telah sampai di depan sebuah hotel. Mengapa hotel?. Karena Ray menyewa ballroom hotel itu untuk resepsinya.

Clara turun dari mobil dan merasakan kegugupan. Entah mengapa. Clara takut. Takut sesuatu hal akan terjadi. Rio melihat itu, dengan gerakan cepat Rio mengaitkan jemarinya dengan jemari Clara. Menyalurkan kekuatan bahwa di dalam semuanya akan baik-baik saja. Bahwa setelah ini semua kesakitan Clara akan berakhir, karna Rio tau sekarang waktunya Rio yang memperjuangkan kembali kepercayaan Clara yang ia buang sia-sia.

Clara hanya wanita biasa, perjodohan, pengorbanan, kesakitan. Semua telah ia lalui sampai sejauh ini. Maka sampai kapanpun Clara tak akan pernah melepaskan seorang Rio. Rio yang ia perjuangkan, Rio yang sempat membuat ia ingin menyerah. Tapi sekarang ia tau. Tuhan memberikan ujian untuk rumah tangganya karna memang Tuhan ingin melihat sejauh mana Clara bertahan. Dan Clara berhasil. Clara berhasil bangkit walau sempat sakit. Selamat tinggal masa lalu. Selamat datang kebahagiaan.


End


















Eh kecepetan ya? Mau nambah lagi gak? Tergantung komen. Setelah ini aku bakal revisi lagi semua part dari awal. Karna aku yakin banyak typo. Terimakasih buat semua yang meluangkan waktu untuk membaca cerita abal-abal ini. Sampai jumpa di extra part(kalo sempet bikin). :)

ClaRioWhere stories live. Discover now