#33

11.1K 646 39
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)




"Seperti yang dapat para pemirsa lihat, para petugas juga sedang berusaha sekeras mungkin untuk menurunkan sang mayat dari sana." kamera mulai menyorot beberapa petugas yang berlarian kesana-kesini.

"Saat ini, saya sedang bersama bapak Asep, salah satu orang yang sempat menemukan mayat tersebut berada di atas sana." tambah reporter dan sudut pandang kamera mulai beralih menuju mereka berdua.


"Baik bapak Asep, kira-kira bapak bisa mengetahui ada mayat yang bisa menempel disitu  sekitar pada pukul berapa?" tanya si reporter dan mulai menyodorkan mikrofon ke arah narasumber.

"Mungkin sekitar pukul dua pagi kalau tidak salah." balasnya.

"Bagaimana bapak bisa mengetahui ada mayat di atas sana?" tanya si reporter lagi sambil menunjuk arahnya.

"Tadi saya sebenarnya dalam perjalanan pulang menuju rumah karena shift malam saya sudah berakhir. Awalnya saya kira yang di atas sana itu hantu karena jalanan juga masih terasa sepi dan cuma sedikit yang lewat."

"Antara ngantuk dan takut, saya mencoba untuk memastikan apakah yang saya lihat itu benar-benar hantu atau bukan, dan ketika saya mendekatinya, saya seperti melihat ada orang yang menempel di atas sana. Setelah itu saya sempat bingung untuk menelpon siapa pada jam segitu, hingga akhirnya saya memutuskan untuk menelpon ke kantor polisi" jelas Pak Asep panjang lebar.

"Jadi, Pak Asep adalah yang menemukan mayat tersebut pertama kali?" timpal si reporter penasaran.

"Bisa dibilang begitu, karena yang lainnya juga mulai berdatangan setelah banyak petugas sampai di Tempat Kejadian Perkara." tukasnya

"Baiklah  Pak Asep, terima kasih atas waktunya." balasnya.

"Sama-sam--" belum selesai si reporter mengakhiri kalimatnya, ia sama sekali tidak menyadari kalau beberapa detik berikutnya ia akan terhempas jauh karena SMA Cakrawala meledak dengan dashyat.


 Setelah itu, tidak ada yang tahu apa yang terjadi selanjutnya disana karena kamera yang dipegang kameramen telah mati dan saluran tv langsung dialihkan menjadi warna pelangi.


#Di suatu tempat yang tidak diketahui...


"Hahahahahaha" tawa Joseline dengan nada seorang psikopat sejati sambil melihat ke arah tv. Menurutnya, bagian yang paling ia sukai adalah detik-detik waktu SMA Cakrawala meledak dengan hebat.

"Ide Intan luar biasa kan, kak?" celetuk Intan yang berada disamping Joseline sambil nyengir.

"Tentu saja, itu merupakan salah satu karya terhebat kita selama ini." timpal Joseline dengan nada sangat senang.

"Haha, sekarang Intan bebas melakukan apapun seperti yang Kakak bilang kan?" tanya Intan berusaha memastikan keinginannya.

"Tentu saja, kakak sudah berjanji." balas Joseline.

"Kalau begitu, Intan pengin nyusul kakak." tukasnya lalu mengeluarkan pistolnya dan langsung menempelkannya ke kepala dari kanan.


Hitungan detik kemudian


Dor.



#Beberapa hari kemudian...


 Semenjak kejadian meledaknya SMA Cakrawala, membuat situasi di kota menjadi memanas. Karena rentetan peristiwa pembunuhan, sabotase, dan hal-hal yang tidak terduga lainnya menjadikannya topik berita terpanas minggu ini. 

 Perhatian seluruh masyarakat Indonesia langsung terpusat di SMA Cakawala. Bahkan, bukan hanya diliput dari media lokal saja, banyak dari media asing juga penasaran dengan hal-hal yang terjadi di SMA Cakrawala.

 Di hari kedua semenjak kejadian meledaknya SMA Cakrawala, Erka, Tariyska, Lea menghilang secara misterius di hari yang sama menyisakan Deni sendirian. Tidak ada saksi, bukti, catatan jejak yang bisa menjelaskan kemana mereka menghilang saat ini.

 Erka menghilang di rumah sakit, padahal Erka dan Deni masih berada dalam ruangan yang sama dan hanya dibatasi oleh tirai yang menutupi ranjang satu dengan ranjang lainnya. Tetapi Deni sama sekali tidak tahu bagaimana Erka bisa pergi begitu saja dan langsung menghilang.

 Sedangkan Tariyska dan Lea menghilang saat mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju Kantor Polisi untuk ditanyai beberapa hal.



#TBC

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now