Rough

1.3K 66 1
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



"Waktu it-" belum menyelesaikan ucapannya, Zafran langsung menarik salah satu pergelangan Stevani hingga membuatnya maju beberapa langkah, mendekat menuju tubuh Zafran karena ia melihat ada seseorang yang ingin mengigit lehernya dari belakang secara tiba-tiba dari balik kegelapan.


 Memanfaatkan momen yang ada, Zafran kembali mengangkat tangan yang satunya dan langsung menarik pelatuk yang telah ia arahkan menuju sosok tersebut. Membuat makhluk tersebut memiliki sebuah lubang yang sangat terlihat jelas di kepala dan terjadi begitu cepat.

 Zafran menembaknya tepat sebelum makhluk tersebut berhasil kabur dari sana atau ia akan berbuat yang lebih berbahaya jika dibiarkan begitu saja.


"Kita belum aman." pungkas Zafran melirik ke sekitarnya.

"A a" tak bisa berkata-kata karena terlalu terkejut dengan apa yang terjadi.

"Itu Oka!" ungkap Pandu, langsung dapat memastikan siapa yang telah Zafran tembak.


 Pandu yang mencoba mendekat menuju tubuh Oka, sekilas melihat ada yang berbeda dengan temannya. Oka sama sekali tidak terlihat berubah seperti zombi yang ada di luar sana, namun tubuhnya terlihat sangat pucat layaknya orang mati, bahkan sebelum Zafran berhasil menembaknya.

 Mencoba memeriksa tubuhnya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan Oka sebelum mereka berempat berhasil datang. Selain mendapat bekas tanda-tanda penganiayaan secara fisik, bekas gigitan di leher dan memiliki gigi lebih runcing daripada manusia pada umumnya.


"Dia digigit, sepertinya gara-gara dia." sahut Agus yang posisinya kali ini telah digantikan oleh Zafran yang terlihat kembali menodong pria yang telah ditangkap sebelumnya.

"Sekarang semuanya udah jelas"

"Dia vampire." lanjutnya datar, langsung menembak tepat menuju kepala pria tersebut dalam sekali tarikan pelatuk.


(Suara tembakan)

***


 Zafran tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, kegilaan demi kegilaan terus berlanjut tanpa berhenti sedikitpun dan membiarkannya untuk bisa beristirahat. Semenjak ia kembali berhasil mengendalikan tubuhnya dari Joseline, Zafran merasa dirinya menjadi tidak sama lagi seperti yang sebelumnya. 

 Membuat kepekaannya terhadap sekitar menjadi lebih sensitif, tubuh yang lebih kekar seperti yang pernah disebutkan dan beberapa hal yang seharusnya menentang hukum fisika, semua karena Joseline, pengaruhnya masih belum benar-benar menghilang bahkan hingga saat ini.


"Kita udah menemukan alasan dari peristiwa tragis yang ada disini"

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now