Endless

915 49 5
                                    

A/N: jangan lupa vote dan comment :)



 "Cepat masuk! kita harus segera menjauh dari tempat ini." semakin khawatir dengan pemandangan yang terlihat, para zombi benar-benar hampir akan memenuhi jalanan jika dibiarkan lebih lama.


 Sesuai saran yang telah diberikan, Pak Budi langsung membuka pintu tengah untuk membiarkan mereka berdua masuk terlebih dahulu sebelum ia kembali menuju posisi miliknya.


"Ga akan kubiarkan dia mengigitku" merasakan ada sebuah genggaman tangan asing yang tiba-tiba mencengkram pundak kanan miliknya dari arah belakang.


 Mengarahkan ujung revolver yang sedang ia genggam ke belakang, dalam sekali percobaan dan  tanpa melihat sedikitpun, Pak Budi langsung menarik pelatuk tersebut tanpa ragu sedikitpun meskipun itu adalah peluru terakhir.


(Suara tembakan)


 Sebuah tembakan yang berhasil menembus kepala seseorang dan membuat pakaiannya sedikit terciprat oleh darah karena posisi yang terlalu dekat. Sementara Stevani yang telah memasukkan anak tersebut ke dalam mobil sempat mengurangi beberapa mahkluk yang berniat untuk mendekat sebelum pada akhirnya kembali menutup rapat pintu mobil.

 Dari sisi belakang, Pandu mengambil mengambil inisiatif untuk membuka jalan diantara mereka dengan cara menabraki mereka yang berusaha menghalangi, para zombi terlihat benar-benar akan berkumpul di sebuah titik yang sama


"Kita harus membuka jalan untuk mereka, tempat ini akan semakin berbahaya jika kita kehilangan satu-satunya jalan untuk kabur, Pan." mengingatkan sekali lagi apa yang sedang terjadi kali ini.

"Aku ga menyangkan jika di balik hutan ini masih ada makhluk-makhluk yang bersembunyi, mereka ada dimana-mana, sial."

"Itulah alasannya kita ga boleh lengah dengan keadaan, apapun bisa terjadi jika kita lengah sedikit saja."

"Memang benar.." sembari menatap ke kaca yang ada di tengah, melihat Agus juga telah menginjak gas dan berusaha untuk menyusul ketertinggalan mereka di belakang.


***


 Semuanya terjadi begitu cepat. Benar-benar lebih cepat dari yang sempat mereka duga. Mereka berhasil lolos karena kebetulan sedang menggunakan kendaraan yang masih memilik kendaraan. Untuk menghindari kerumunan makhluk dalam jumlah seperti itu akan sangat susah jika dilakukan dengan cara berlari ataupun berjalan kaki. Perlahan tapi pasti, mereka berhasil menghindari sebuah bahaya yang ada sebelum kembali masuk menuju bahaya berikutnya.


"Ayah, ibu..."


 Anak tersebut hanya memandang sendu ketika  sebuah mobil sedan hitam yang berhenti di pinggir jalan sekitar satu setengah kilometer dari tempat sebelumnya telah mereka lewati. Sama sekali tidak ada yang menyadari jika dari tempat itulah ia berasal sebelumnya sebelum memutuskan untuk segera keluar dari dalam mobil.

 Dari luar, mobil tersebut terlihat dalam keadaan cukup baik. Tidak ada bagian yang rusak, salah satu pintu yang ada di bagian tengah terbuka dan semuanya masih dalam keadaan utuh tanpa ada kendala apapun. Mobil tersebut juga masih dalam keadaan menyala namun tak kunjung segera bergerak juga. Terlihat pula dua sosok dewasa yang masih dalam keadaan terikat sabuk pengaman masing-masing ikut memandangi kedua mobil yang sempat melewati mereka.

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now