The Red Code

782 45 0
                                    



#Ryan, 5 jam yang lalu...


 Ryan beserta yang lainnya berhasil sampai menuju kota Surabaya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang ditemukan di jalan dan juga persediaan yang seadanya karena prioritas mereka kali ini sangat terburu-buru meskipun agar terlambat daripada yang lainnya.

 Tak bisa menemukan keberadaan adiknya dimanapun membuat, masing-masing diantara mereka berpikir jika Kota Surabaya merupakan tempat tujuan yang sama untuk dituju dan pada akhirnya mereka akan dapat bertemu jika berhasil sampai.


"Apa yang harus kita lakukan sekarang? langsung kembali menuju ke markas?" ujar Bayu yang melontarkan pertanyaan karena mereka tidak terbiasa bertarung dengan peralatan yang sangat minim ditambah lagi dengan keadaan kota yang sangat gelap dari segala penjuru membuatnya menjadi semakin berbahaya sekaligus mencekam di saat yang sama.

"Ada yang aneh, markas sama sekali tidak menjawab panggilan dari kita..."

"Apa ada sesuatu yang terjadi selama kita pergi?" tambah Rani yang ikut mempertanyakan hal yang sama.


 Sama sekali tidak ada orang yang nyaman jika berada di tengah ketidakpastian apalagi jika ketidakpastian tersebut berakhir dengan kabar menggantung.


"Untuk memastikan, lebih baik kita pergi menuju ke markas terlebih dahulu." pungkas Ryan yang mencoba memberikan saran terbaik yang dapat mereka ambil kali ini.

"Apa ga terlalu beresiko?"

"Kita belum tau pasti."


Markas.


 Meskipun mereka baru pergi dalam hitungan hari, namun rasanya seperti sudah lama sekali semenjak mereka terakhir kali berhasil kembali. Mobil mereka sedang menepi di tepi jalan, sementara lampu sorot mobil juga sengaja ikut dimatikan.


"Kau dengar itu?"

"Dengar apa? cuma suara saluran yang tidak jelas."

"Bukan, itu sandi morse. Sini HT nya." pinta Ryan kepada Rani yang sama sekali tidak menyadari jika ada seseorang yang mencoba menghubungi mereka melalui saluran HT dengan memanfaatkan sandi morse namun tidak berani untuk mengeluarkan suara, entah apa niatnya tapi yang pasti ini perihal menjaga identitas.

"Sst, jangan berisik. Aku perlu fokus untuk menterjemahkannya."

"Iya iya."


 Terdengar sangat jelas jika orang yang ada di pihak sebrang sedang mencoba untuk menyampaikan sebuah pesan dengan terus-terusan mengulang sandi morse yang sama dan jika diterjemahkan akan berarti "red code" atau dengan kata lain kode merah.


"Dia bilang apa? aku tidak mengerti.." tanya Bayu yang kurang paham dengan rentetan suara saluran yang tidak jelas namun memiliki interval pada setiap jeda.

"Kode merah, itu yang dia coba sampaikan.."

"Apa karena mereka mendengar suara panggilanku tadi?"

"Kemungkinan iya, tapi aku masih belum yakin."


 Mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sedang melintas di pikiran mereka kali ini, Ryan memutuskan agar dirinya dan orang yang menjawab dengan menggunakan sandi morse untuk saling mengidentifikasi identitas masing-masing karena informasi tidak dapat disebarkan begitu saja dengan bebas.

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now