chapt. 7

7.1K 838 56
                                    

[Typo as always]

"Bagaimana kencan mu semalam? Menyenangkan?" mendengar pertanyaan Mingyu, membuat semburat merah dipipi tirus milik Minghao menguar. Mengingat kejadian semalam membuat Minghao rasanya ingin terus merutuki dirinya secara terus menerus, panjang-pendek.

"Tidak ada yg menyenangkan, gyu. Kencan dengan seorang pria? Ck. Apa enaknya? Biasa saja" sanggahnya menyela omongan Mingyu, pada kenyataannya kencan semalam membuat jantungnya bekerja dua kali lebih cepat, menghasilkan getaran yg membuat jantungnya serasa akan copot.

Mingyu menelisik wajah polos Minghao yg menurutnya sedang menyembunyikan sesuatu, entah apa itu. Yg pasti mendengar nama Junhui untuk saat ini rasanya benar benar malu, bagi Minghao.

*flashback

Entah setan apa yg merasuk mereka saat ini, terutama Minghao. Ia menikmati setiap inci ciuman yg diciptakan oleh Jun. Persetan dengan janjinya yg tak akan macam-macam sebelum Minghao mencintainya, nyatanya saat ini Jun sudah terlanjur menyentuh permukaan bibir ranum Minghao dengan permukaan tebal bibirnya, mungkin Jun berubah pikiran. Yg ada dibenaknya hanya menikmati bibir mungil Minghao. Dan persetan dengan Minghao yg straight.

Dipangutnya bibir itu membuat gerakan selembut mungkin, membuat Minghao yg tadinya tersentak dengan perlakuan Jun, dan sempat punya niatan menolak. Sekarang, malah kini ia yg menikmati dan mengikuti permainan Jun diatas bibirnya.

Bahkan tangannya mengalung pada leher jenjang milik Jun, dan jangan lupakan tangan Jun yg mengait erat pada pinggang Minghao.

"Ngghh..Jun"

Oh shit! Sepertinya mulut Minghao harus disaring, saat kata kata laknat itu berhasil lolos dari bibirnya, tepat saat Jun mengigit dengan gemas bibir bawahnya.

Minghao menepuk punggung Jun, menandakan dirinya telah kehabisan pasokan oksigen. Dan dengan segera Jun melepaskan tautannya, nafasnya terengah-engah sama halnya dengan Minghao yg berusaha mengatur nafasnya.

Keduanya sama sama gugup setelah melakukan adegan kissing tadi. Yg mereka lakukan hanya sama sama terdiam menatap jalanan kota Seoul yg masih sibuk dijam yg menunjukkan pukul 9 malam, terdiam duduk ditepi atap gedung tersebut.

"M-maaf Minghao sungguh aku tak bermaksud" ucap Jun memecah suasana akward yg terjadi antara mereka. Minghao yg masih sibuk sibuknya ----mengutuk dirinya sendiri didalam hati---- berdehem untuk sekedar menghilangkan rasa canggung.

"Ekhem. Tak masalah, maaf juga seharusnya aku menolak" Jun memandang Minghao sembari tersenyum, entah kenapa tak ada sedikitpun penyesalan setelah dengan lancangnya mencium Minghao dan tanpa sadar telah mecuri first kiss pemuda berprofesi sebagai b-boy itu. Memang ia merasa tidak enak mencium tanpa izin, tapi percayalah jauh didalam hatinya ia senang melakukan hal itu.

Lain halnya dengan Minghao yg benar benar kesal dengan kejadian tadi, ingin marah pada Jun tapi ia sadar, diapun juga salah, karena dengan mudah nya menerima tanpa menolak dan menikmati ciuman yg berangsur beberapa menit itu. Rasanya malam ini seperti hanya Jun yg pertama baginya, ya karena faktanya memang Jun adalah yg pertama baginya. Jun adalah orang pertama yg dikencani Minghao, Jun juga orang pertama yg mencuri first kiss nya, dan satu lagi yg paling penting; Jun adalah orang pertama dan satu satunya yg berhasil membuat jantungnya berdetak tak karuan, menciptakan rasa dan gejolak aneh dalam diri Minghao.

Yg terjadi selanjutnya adalah Jun dan Minghao yg kembali dalam mode hening, bedanya; suasana tak secanggung tadi, bahkan Jun sudah (kembali) berani memandang wajah imut milik Minghao, dan yg berbeda satu lagi dari hari hari sebelumnya adalah wajah Minghao yg memerah, karena biasanya wajahnya memerah saat didekat Jun sebab menahan amarah, kini wajahnya memerah karena menahan malu.

B-BOY vs CEO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang