chapt. 8

6.2K 788 43
                                    

Minghao merengut malas melihat pemandangan disekitarnya, tepat didepannya. Ia menyesal telah memohon untuk ikut bersama Soonyoung, kalau taunya seperti ini ia akan lebih memilih mengitari Taman kota sembari mendengarkan musik dari earphone dari pada harus menyaksikan 2 pasang 'gay' yg sedang bermesraan dengan tidak tau malunya didepan umum, ya siapa lagi kalau bukan pasangan Soonyoung-Jihoon dan Mingyu-Wonwoo.

"Kan sudah kubilang kau tak perlu ikut" sindir Soonyoung disusul tawa meledeknya. Dan membuat yg lainnya melihat kearah Minghao.

"Apa perlu kupanggil Junhui, agar kau tak sendiri?" sambung Wonwoo, dengan nada datar namun terdengar menyebalkan, Jihoon mengangguk setuju sambil menahan tawa berbeda dengan Mingyu yg sudah melepas tawanya meledek sahabatnya itu, sejak tadi.

Deg.

"Kenapa harus Jun?" tanya Minghao sembari mendelik tak suka, dan saat itu jantung nya kembali berdetak dengan tidak warasnya, serasa akan copot----hanya dengan menyebut nama 'Jun'----

"Karena dia calon kekasihmu" celetuk Jihoon.

"Kau tau, kalian berdua itu cocok, kenapa tidak dipikirkan kembali, untuk menerima cintanya?" tambah Wonwoo.

"Dia memang tsundere, sayang" seperti direncanakan, dua pasang kekasih itu tak henti-hentinya membahas Jun, bertujuan mendesak Minghao yg memasang tujuh lipatan kusut diwajahnya.

"Dan apa kalian tau, kalian berempat adalah pasangan yg kadar kewarasannya mulai menipis" sindir Minghao penuh nada dendam.

"Kami hanya memberi mu masukan Hao-ya. Toh yg kami bilang ini memang benar" kata Soonyoung membela diri dan yg lainnya.

"Lagipula, kau sudah merasakan berciuman dengan Jun, apa gunanya kau masih mengelak dan terus menerus menyangkal bahwa kau tidak mencintai Jun?"

Jleb.

Keempatnya membelalak terkejut mendengar penuturan Jihoon yg terkesan pedas dan jutek. Terutama Minghao yg begitu terkejut. Bagaimana Jihoon hyung bisa tau? Pikirnya.

"Kau tau, hyung?" tanya Minghao penuh intimidasi, dan yg lain yg notabene belum mengetahui hal itu, menunggu dengan tidak sabarnya kejelasan dari Jihoon dan Minghao.

"Bagaimana aku tidak tau? Kalau acara malam itu aku yg menyiapkan, aku ada disana malam itu, Junhui meminta bantuanku jadi ya kubantu dia mempersiapkan semuanya----"

"----dan sungguh aku tidak sengaja melihat kalian sedang melakukan adegan kissing, dan yg pasti itu terjadi diluar skenario ku" jelas Jihoon. Yg membuat Wonwoo, Soonyoung, dan Mingyu melongo tak menyangka akan kejadian itu, namun percayalah mereka sedang ber-tertawa jahat penuh kemenangan didalam hati. Berbeda dengan Minghao, yg mengeluarkan semburat merah diwajahnya karena malu sudah terpergok berciuman dengan Jun, oleh Jihoon.

"Waow amazing!! Aku tak menyangka kau secepat itu Minghao, tapi aku senang itu suatu kemajuan untuk mu" kata Soonyoung setengah meledek, sembari menepuk nepukan kedua belah telapak tangannya. Minghao kembali mendengus sebal, dan pasrah akan terus menjadi bahan bullyan teman-temannya itu.

"Hey! Ada kalian juga disini, boleh aku bergabung?" tanya seseorang yg baru saja datang, yg tak lain adalah Jun, keempatnya menoleh kearah Jun. Minghao yg awalnya terkejut namun tetap mempertahankan ekspresi datarnya itu, segera meraih tangan Jun, membawanya keluar dari cafe itu, meninggalkan keempat lainnya yg melongo akibat adegan yg jarang sekali terjadi itu.

"Hey sayang, kau mau membawa ku kemana, hmm?" tanya Jun yg masih ditarik oleh Minghao. Seketika Minghao berhenti yg otomatis Jun ikut berhenti lalu menoleh kearah Jun.

"Mobilmu dimana?" tanya Minghao dengan ketus namun terlihat menggemaskan dimata Jun, ditambah bibirnya yg di poutkan.

"Eh? Disana" Jun menunjuk sisi kanan parkiran, dan segeralah Minghao kembali menggenggam tangan Jun untuk bisa ditariknya kearah yg Jun tunjuk.

"Kkk~ kau menarikku hanya untuk ke mobil? Memang nya kau mau aku antar kemana hmm?" tanya Jun dengan begitu lembut----saat mereka sudah sama sama duduk dikursi bagian depan mobil Jun---- membuat kuping Minghao memanas.

"Tidak kemana mana. Aku mau protes karena malam saat kencan itu" jawab Minghao, dengan menatap sengit kearah Jun yg dibalas tatapan teduh oleh Jun.

"Kencan? Bukan kah kau bilang tidak marah karena itu?" tanya Jun, mengernyitkan dahinya.

"Tadinya. Dan kalau saja tidak ada orang yg melihatnya, kenapa kau tidak bilang kalau Jihoon hyung disana?"

"Jihoon? Sungguh aku tidak tau kalau saat kejadian itu dia masih disana, karena kupikir saat itu terjadi Jihoon sudah pulang" jelas Jun. Minghao menatapnya lekat, namun entah kenapa dia selalu gagal menemukan kebohongan dari setiap kata Jun.

"Kenapa marah? Apa mereka tadi meledek mu?" tanya Jun lagi.

"Lebih parah dari itu, Jun"

"Lalu?"

"Mereka mendesak ku supaya aku mau menerima cintamu, huh menyebalkan!!"Jun tersenyum menang karena ternyata banyak yg mendukungnya.

"Bukankah itu Bagus?"

"Bagus untuk mu, tapi tidak Bagus untukku" jawab Minghao datar dan mengalihkan pandangannya kearah depan. Ia kembali menoleh ke arah Jun saat merasakan mobil nya bergerak.

"Kenapa jalan? Kita mau kemana?" tanya Minghao penuh introgasi.

"Kau sendiri yg menarikku kedalam mobilku, dan kau sendiri juga yg mau masuk kemobilku, artinya jika sudah didalam mobilku tidak ada penolakan apapun termasuk jika aku mau membawamu kemana pun sesuka hatiku"

'Dan aku sendiri tidak tau harus kemana, niat utamaku untuk sekedar makan siang pun jadi tertunda karena Minghao, tetapi setidaknya jika seperti ini aku jadi punya alasan untuk lebih lama dengannya'--- Wen Jun Hui.

Minghao memilih diam dan menatap jendela disamping nya yg menampilkan pantulan bayangan Jun, disampingnya.

Yg secara tidak langsung Minghao memperhatikan Jun.

Menelusuri jalanan kota Seoul hampir setengah jam, Jun memutuskan untuk memarkirkan mobilnya didepan restoran China yg terbilang mewah----karena perutnya yg mulai tidak bisa diajak kompromi-----

"Restoran? Kenapa kita kesini? Aku baru saja makan tadi" tanya Minghao bingung, dengan wajah polos tak berdosa.

"Tapi aku belum makan, tadi kau menarikku keluar dari cafe dan karena itu aku tidak jadi makan siang, kau ingat?"
Minghao mengembangkan senyum canggungnya sembari mengusap tengkuk nya.

"Hehe.. Maaf"

"Tak masalah jika kau menemani ku makan" kata Jun, dan mau tidak mau Minghao menuruti Jun.

--------

"Kapan kau akan berhenti mengejarku?"

"Sampai kau bilang berhenti, aku akan berhenti, asal saat itu semua tiba kau harus memberiku satu kesempatan untuk meyakinkan mu, dan mungkin hanya akan berangsur lima menit"

"Baiklah. Kalau begitu,,mulai sekarang berhenti mengejarku"

Tbc.


Annyeong....👋😊😚😳

Heuh bosen yak sama alur nya yg gitu-gitu aja :(  rasanya pengen cepet tamatin biar kalian gak bosen :(

B-BOY vs CEO [SELESAI]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ