chapt. 16

5.7K 696 38
                                    

Minghao menggerakkan tubuhnya yang terasa hangat didalam dekapan seseorang, bahkan pendingin ruangan tak cukup mampu untuk membuatnya merasa kedinginan. Tidurnya terganggu, tanpa diaba-abai mata yang masih terlihat mengantuk itu terbuka sempurna saat ingatan yang melesak masuk ke kepalanya.

Reflek, tanpa melepas pelukan orang yang masih tertidur itu-- ia menatap tubuhnya dan orang itu yang ternyata sama-sama tidak memakai baju, namun ia bernafas lega saat mengetahui ternyata mereka masih memakai celana panjang masing-masing.

"Hmm.. Selamat pagi sayang. Tunggu sebentar lagi ya, sampai nyawa ku benar-benar terkumpul" ucap orang yang memeluk Minghao, yang tak lain adalah Junhui.

Ya, kencan(?) dadakan semalam dirumah sakit jiwa itu berakhir dengan Junhui yang membawa Minghao ke apartemennya dan memaksa pemuda manis itu untuk sekedar menginap. Mereka tidak melakukan apapun yang 'iya-iya'. Dan penampilan mereka yang sama-sama bertelanjang dada.. Oh ayolah, jangan coba-coba berfikiran mesum, mereka memang memiliki kebiasaan yang sama saat tidur, yaitu kebiasaan tidak mengenakan atasan (baju) alias bertelanjang dada.

Junhui lelaki normal yang memiliki nafsu tinggi dalam urusan seksual, apalagi jika melihat Minghao yang dalam keadaan bertelanjang dada seperti semalam dan saat ini. Damn! His so sexy and hot! Bahkan semalam pemuda Shenzhen itu harus berusaha dengan susah payah menelan salivanya sendiri melihat Minghao seperti itu. Namun mirisnya hormonnya yang berlebih itu harus ia tahan sekuat tenaga, karena pemuda manis itu bisa langsung membunuh nya jika ia melakukan lebih dari sekedar ciuman penuh lumatan.

''Junhui, aku ada kelas pagi ini" ucap Minghao setengah memelas, saat dirasa tangan Junhui semakin erat melingkari pinggangnya.

"Hmm.." gumamnya sebagai balasan, ia tidak peduli. Dan terus memejamkan matanya, merasakan kenyamanan tersendiri saat memeluk Minghao.

"Jun! Aku serius, aku sedang tidak bercanda" Minghao menarik hidung Junhui dengan setengah kesal dan gemas, namun tampaknya lelaki tampan berlebih itu tetap tidak bergeming.

"Kamu sudah berjanji dengan ku semalam, untuk mengantarku ke kampus!" Junhui terkekeh dan membuka matanya, menatap pemuda didepannya yang terlihat kesal.

"Kamu tidak mau memberikanku sesuatu dipagi hari ini?" tanya Junhui, smirk terpampang jelas diwajahnya.

"Tidak. Jangan coba-coba modus didepanku" balas Minghao ketus, yang mengerti maksud Junhui.

"Modus didepan kekasih ku sendiri, apa itu tidak boleh??" balas Junhui, lalu melesakkan kepalanya diperpotongan leher pemuda yang sejak semalam telah resmi menjadi kekasihnya itu-- dan membuat Minghao sedikit menggeliat geli saat Jun menghembuskan nafasnya disana.

Dan semalam, sebelum keduanya benar-benar tertidur, Junhui kembali menyatakan perasaannya terhadap Minghao, meski tidak ada kata romantis didalam nya namun kali ini Minghao menerima pemuda itu sebagai kekasihnya.

Menjilat ludah sendiri. Bukan kah itu pribahasa yang tepat untuk Minghao??

"Boleh saja, jika kekasihmu bukan aku" ucap nya dengan nada yang terdengar cuek. Junhui terkekeh ringan mendengarnya.

"Ugh! Ternyata kekasih ku ini masih saja galak ya, kkk~" ledek Junhui, dan Minghao hanya mendengus sebal.

.

Minghao [pov]

Lagi dan lagi, kenapa aku selalu terjebak diantara kedua pasangan gay ini. Ah gay? Iya aku lupa jika sekarang aku pun menjadi lelaki gay karena Junhui. Sial.

Soonyoung hyung dengan Jihoon hyung dan Wonwoo hyung dengan Mingyu. Kenapa empat manusia berkepala setengah itu selalu saja menjadikan aku sebagai nyamuk diantara mereka?

Entah sengaja atau tidak Mingyu dan Wonwoo hyung menarik ku untuk ikut makan siang dikantin, kupikir hanya bersama mereka berdua tetapi ternyata ada Jihoon dan juga Soonyoung hyung yang notabene mereka jarang sekali makan siang dikantin kampus. Karena Soonyoung hyung yang memang bukan mahasiswa disini, dan Jihoon hyung yang merupakan mahasiswa disini tapi sangat jarang bahkan hampir tidak pernah makan dikantin ini, dengan alasan konyol; tempatnya terlalu penuh pengunjung dan membuat kantin ini jadi pengap.

Tentu ini menjadi masalah, jika dulu aku akan protes karena mereka pasangan gay yang tidak tau diri, bermesraan everytime everywhere. Kalau sekarang aku akan protes kenapa disaat seperti ini Junhui tidak ada??

...tapi hanya berani aku pertanyakan dalam hati. Bisa-bisa habis aku dikroyok dengan sejuta pertanyaan tentang Junhui-- oleh keempat manusia dihadapanku ini jika saja aku benar-benar berteriak mempertanyakan hal itu didepan mereka.

Maaf, harga diri ku masih terlalu mahal untuk menanyakan soal itu kepada mereka.

Cukup didepan Junhui saja harga diriku turun, karena dengan mudah nya semalam aku menerima cintanya dan menerimanya sebagai kekasihku, setelah tempo hari aku mengatakan kepadanya dengan lantang, bahwa aku ini straight.

Salah kan Junhui yang sudah membuat perasaan ku akhir-akhir ini menjadi tak karuan saat didekatnya.

"Minghao.. Sepertinya aku tau baju yang kau pakai itu" ucap Wonwoo hyung tiba-tiba, dan membuat aku serta tiga makhluk lainnya yang berada disana reflek melihat kearah kemeja yang kukenakan.

Sial. Jangan bilang bahwa Wonwoo hyung pernah melihat Jun memakai kemeja ini, matilah aku! Ini semua karena mu Wen Junhui!!

"A-ada..apa memang nya hyung?" tanya ku gugup. Ini bukan gayaku, gugup didepan mereka, ugh! Memalukan.

"Bukankah itu milik--"

"What the hell! Katakan jika aku salah melihatnya!" teriak Mingyu heboh, memotong pembicaraan Wonwoo. Ada apa sih?

"Tidak perlu berteriak bodoh!! Kau tau suara mu tidak bagus untuk didengar banyak orang disini!" balasku kesal. Dua orang yang dari tadi tidak ikut bicara itu juga menatap Mingyu dengan tatapan horor.

"Aku tidak peduli, dasar tulang ayam!!" lagi dia balas mengatai ku. Cih, si hitam ini.

"Cepat katakan apa yang kau lihat, tiang!" sahut Jihoon yang acara makan nya terganggu oleh suara Mingyu.

"Itu apa bodoh?!? Heh, kau bermain dengan siapa semalam??" ucap Mingyu kembali dengan heboh, tangannya menunjuk kearah sisi kanan leherku. Reflek aku menyentuh sisi kanan leherku yang dimaksud Mingyu. Yang lain ikut melihat kearah tunjuk si manusia tiang itu.

Perasaan ku tidak enak..

"Minghao astaga!! Siapa yang berani mengajak mu bermain??" tanya Soonyoung hyung tak kalah heboh. Yang lain memelotot tak percaya, menatapku seolah aku ini baru saja mencuri.

Aku dengan cepat memakai ponselku untuk kujadikan cermin agar bisa melihat apa yang mereka maksud.

SIALAN!! WEN JUNHUIIII KURANG AJAR!!

Sebuah tanda keunguan persis seperti memar namun ukurannya kecil, yang sudah bisa kutebak siapa pelakunya. Sial. Bagaimana bisa aku tidak menyadari kalau Jun membuat tanda dileherku?!

Mereka berempat menatapku horor dengan wajah yang sama-sama penasaran.

Dan sepertinya mereka sudah siap dengan berjuta-juta pertanyaan yang akan mereka tembakan padaku.

Arggh.. Kau harus bertanggung jawab, Junhui!!!

Tbc.

Double up hari ini!! Yeayy!! 🎉🎉

Gatau feelnya dapet atau nggak, tapi aku greget + deg2an sendiri ngetiknya 😂🔫

B-BOY vs CEO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang