chapt. 11

6.1K 764 165
                                    

[Jun ver.]

Sudah lebih dari lima gaya Junhui mencoba berbagai posisi tidur yg nyaman. Namun tetap saja, kelopak matanya menolak untuk tertutup dengan rapat, jiwanya seakan tidak mau diajak beristirahat barang 8 jam saja. Otak nya pun memaksa untuk tetap bekerja, lebih tepatnya hanya untuk demi memikirkan satu orang yg seakan betah bertahan lama-lama dalam pikirannya, Xu Ming Hao.

Jun bangkit dari posisi tidurnya yg sungguh tidak nyaman, ia mengusap wajahnya dengan gusar. Jun memutuskan untuk mengerjakan sebagian tugas kantor nya diruang kerjanya, daripada tidak bisa tidur, pikirnya. Padahal sehari yg lalu Jun baru saja lembur dan hanya tidur selama 3 jam dalam sehari. Bukan faktor pekerjaan yg dikejar deadline, melainkan lagi-lagi orang yg sama, Minghao.

Sejak kejadian malam itu memang Jun sedikit berubah, ia menjadi lebih sering menghabiskan waktunya dikantor, bahkan yg biasanya ia akan singgah di studio tempat Soonyoung malah sekarang tidak pernah lagi, diajak berkumpul bersama dengan sahabat-sahabatnya pun ia juga tidak mau dan menolak secara halus dengan alasan sibuk. Jun yg biasanya akan meledek Seungcheol dengan membuat lelucon tentang dirinya ataupun menyuruh Seungcheol melakukan sesuatu yg sebenarnya bisa ia kerjakan sendiri, tidak kali ini, ia lebih banyak diam, berbicara seperlunya dan yg menurutnya penting, bahkan sekarang Jun jarang atau malah hampir tidak pernah lagi menyuruh Seungcheol melakukan ini itu, ia lebih memilih melakukannya sendiri, berusaha untuk menyibukkan diri. Berharap perasaan nya terhadap Minghao akan hilang dengan sendirinya jika ia lebih sibuk dengan pekerjaannya.

Sudah lebih dari tiga kali Jun mengetik lalu menghapus, mengetik lalu menghapus kembali laporan kerjanya, terus seperti itu. Junhui mulai geram dengan dirinya sendiri.

"Arrgh.. Sial! Kenapa kau selalu mengganggu pikiranku?!!" umpat Jun dengan kesalnya, berkali kali ia menghentukkan kepalanya di senderan kursi, berharap dengan begitu pikiran tentang Minghao akan rontok sedikit demi sedikit dari kepalanya.

Namun sayangnya melupakan Minghao tidak semudah mencabut satu helai rambut dari kepala, bagi Jun.

♛♛♛

"Jun, hari ini jadwal mu menge-check pembangunan gedung baru di universitas Pledis, bukan?" tanya Seungcheol mengingatkan. Jun menegakkan kepalanya saat mendengar nama universitas tersebut.

Sial! tidak bisakah nanti setelah aku melupakannya.

Batin Jun. Ia hanya belum siap bertemu Minghao yg sudah pasti berada disana setelah kejadian pahit bagi Jun malam itu. Bukan pengecut, hanya saja ia takut tidak bisa tidak berhenti memikirkan Minghao apalagi jika melihat manusia itu.

"Bisakah kau gantikan, hyung?"

"Wae? Tentang Minghao lagi?" tebak Seungcheol yg sudah mengetahui semuanya. Jun mengangguk lesu menanggapi pertanyaan itu.

"Dia tak akan memakan mu, tenang lah. Lagipula aku tak bisa, karena kemarin kau yg menyuruhku sendiri untuk bertemu dengan Pak Kim clien kita, bukan kah kau yg bilang sendiri kau tidak mau menemuinya?" ucap Seungcheol dengan nada meledek diawal kalimat. Jun mendengus sebal, namun tidak bisa marah karena yg dikatakan Seungcheol adalah benar.

"Huft! Baiklah, tolong doakan aku, hyung" ucap Jun, ia mulai membereskan barang barangnya dengan lesu seperti orang yg bosan hidup.

"Heran, sebegitunya kau terhadap Minghao" sindir Seungcheol sembari menggelengkan kepalanya.

"Aku sedang tidak ingin membahasnya hyung" tanggap Jun datar.

B-BOY vs CEO [SELESAI]Where stories live. Discover now