chapt. 9

5.9K 773 48
                                    

[Voment nya juseyo^^]

"Kau sudah selesai dengan tarianmu, Hao-ya?" Soonyoung menghampiri Minghao yg sedang duduk diatas lantai kayu itu.

"Sudah Soon hyung, kenapa?"

"Tidak apa apa, hanya bertanya. Bagaimana dengan Junhui?" Minghao menoleh dan menatap Soonyoung yg terduduk disebelahnya dengan tatapan bingung.

"Junhui? Memangnya dia kenapa?"

"Kau sudah berpikir, untuk menerimanya?" Minghao mendelik tak suka mendengar pertanyaan Soonyoung.

"Dan kenapa kau selalu bertanya tentang itu, seolah olah aku tertarik padanya? Bukankah aku sudah mengatakan nya kepadamu, aku bukan seorang gay seperti kau, Jihoon hyung, Mingyu ataupun Wonwoo hyung bahkan Jun! Aku duluan hyung" ketus Minghao dengan nada yg sedikit meninggi membuat Soonyoung sedikit tersentak karena tak menyangka kalau pertanyaan nya akan membuat Minghao tersinggung.

________

"Tidak pulang Jun?"

"Nanti hyung, pekerjaan ku masih menumpuk. Dan sepertinya aku harus lembur malam ini" jawab Jun, sambil mengurut keningnya yg terasa pening akibat harus menatap bertumpuk tumpuk berkas kerjanya.

"Bagaimana tidak menumpuk, kalau kau saja selalu menumpuk berkas itu dan meninggalkannya begitu saja hanya demi satu orang, Minghao" sindir Seungcheol, ia duduk dihadapan Jun. Seolah nama 'Minghao' adalah bahan bakar untuk Jun, mendengar nama itu saja disebut Jun sudah kembali ke mode semangatnya, bahkan matanya yg tadi terkantuk kini segar kembali.

"Tak apa asal itu Minghao" jawabnya dengan ringan bersamaan dengan senyum yg mengembang di wajahnya.

"Sebegitunya kau tertarik pada Minghao? Ck. Jun yg dulu, Jun yg selalu mengutamakan pekerjaan diatas segala-galanya ternyata sudah raip ditelan satu sosok, sosok Minghao" Jun hanya terkekeh mendengar sindiran demi sindiran yg terlontar oleh Seungcheol yg entah kenapa mendengarnya malah membuat Jun senang, ia kembali fokus dengan berkasnya mengabaikan Seungcheol yg ada didepannya.

"Tak pulang hyung?" tanya Jun tanpa mengalihkan atensinya dari map biru ditangannya.

"Nanti sebentar lagi juga pulang, aku menunggu Jeonghan-ku menelpon ku"

"Memangnya ada apa dengan Jeonghan eomma?"

"Tidak apa apa, hanya saja dia bilang kepadaku, kalau aku tak boleh menelpon nya sebelum dia yg menelpon ku duluan"

"Ck. Ada ada saja" Seungcheol mengangkat kedua bahunya acuh, lalu kembali fokus bermain game di ponselnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.02 KST, sudah 4 jam Jun bertahan didepan laptopnya, dan sudah selama itu pula matanya merem-melek menahan kantuk yg kembali melanda. Bahkan Seungcheol sudah berpamitan untuk pulang menyisahkan Jun sendiri diruangannya. Ia menyeruput kopi hitam pahit yg baru saja dibuatnya, berharap kafein kopi tersebut ampuh mengusir rasa kantuknya. Jun meraih ponselnya, menatap foto Minghao yg secara diam diam ia memotretnya dan menjadikan foto itu sebagai wallpaper hpnya.Tampak jelas senyum mengembang diwajah tampannya, hanya dengan mengingat protesan yg terkesan manja dari Minghao sudah mampu membuatnya melayang ke angkasa lepas. Sungguh ini benar-benar jatuh Cinta terdahsyat dalam hidupnya----menurut Jun----

Bukan bohong ataupun hanya sekedar gombalan belaka, jika Jun mengatakan hal-hal manis kepada Minghao, itu hanya sebuah kalimat yg memang sudah tersimpan dikepalanya dan murni semua anggapan, pujian Jun saat melihat Minghao.

________

Tidak berbeda jauh dengan Jun, Minghao pun masih terjaga didalam kamarnya, buku sains berwarna hijau tebal terbuka didepannya seolah olah hanya menjadi pajangan saja. Matanya membuat satu titik semu ke arah mading schedule yg ia pasang tepat didepan meja belajarnya. Sudah keempat kalinya Minghao berpindah dari ranjang ke meja belajar, dari meja belajar ke ranjang dan terus seperti itu, akibat matanya yg belum mau diajak beristirahat.

Minghao terlalu memikirkan percakapannya tadi sore bersama Soonyoung di studio dance. Ia pun tidak tau kenapa harus semarah itu kepada Soonyoung, padahal Soonyoung mengatakannya dengan nada bercanda, dan saat itu juga Minghao meyakini pasti Soonyoung sudah menilai dirinya sensitif. Anehnya, saat kalimat; -----

"Dan kenapa kau selalu bertanya tentang itu, seolah olah aku tertarik padanya? Bukankah aku sudah mengatakan nya kepadamu, aku bukan seorang gay seperti kau, Jihoon hyung, Mingyu ataupun Wonwoo hyung bahkan Jun!"

-----itu keluar dari mulut Minghao, dirinya merasa hatinya menolak dan seakan memaksa Minghao menarik kembali kalimatnya. Tidak. Minghao bukan 'gay', dia bukan seorang penyuka 'sesama jenis', dan itu semua sudah menjadi bukti bahwa hatinya tidak akan jatuh pada Jun atau bahkan hanya sekedar ketertarikan belaka, itu tidak mungkin, begitu seterusnya ia selalu meyakinkan dirinya sendiri. Namun seperti dua medan magnet yg sama, tidak bisa disatukan, hati dan otaknya selalu berjalan kearah yg berbeda, hati dan otaknya selalu berperan dengan baik sebagai dua medan magnet yg sama itu. Otaknya berkata 'tidak', tetapi hatinya mengatakan 'iya'. Menolak kenyataan bahwa hatinya telah luluh kepada Jun, hatinya sudah jatuh kepada Jun, apa yg ini perlu digaris bawahi?

Bahwa Minghao telah jatuh Cinta kepada Jun.

Apa itu sebuah fakta? Mungkin iya. Fakta yg masih tersembunyi dibalik keegoisannya, fakta yg masih betah berlama lama bersembunyi dibalik sifat gengsinya yg luar biasa tinggi.

Minghao membuyarkan acara melamunnya sendiri, ia mengusak surai nya dengan begitu frustasi. Baru kali ini hati dan otak Minghao berperang membela pendapatnya masing masing tentang perasaan Minghao kepada Jun. Baru sekali ini, dan itu hanya karena satu nama, satu orang, Wen Jun Hui.

Selanjutnya, hanya Minghao yg bisa menentukan semuanya, bahkan itu juga menentukan Cinta Jun. Jika tetap 'tidak' maka itu artinya Minghao masih tetap akan berlindung dibalik dinding keegoisannya, dan tentunya sudah dapat dipastikan ia mengikuti isi pendapat otak nya.

Tetapi jika iya? Mungkin sudah dapat dibayangkan setelahnya. Dan kurasa itu tak perlu lagi di deskripsikan.

Tbc.

Hayoo itu nasib kapal kalian, karam atau berlayarnya ada ditangan Minghao, yg masih belum pasti jawabannya.

Kemungkinannya cuma 2 ;
Diterima atau ditolak

Menjadi sepasang kekasih? Atau..

Hanya akan tetap menjadi teman, tidak lebih??

Pilih gaes 😏😏

Adakah yg penasaran dengan kelanjutan ff ini? 

Sesungguh nya membuat kalian penasaran adalah suatu kenikmatan tersendiri bagi diriku :)

B-BOY vs CEO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang