17

103K 11.6K 1.6K
                                    

Revan tengah serius mengerjakan proposal untuk acara ulang tahun sekolah di ruang OSIS ditemani oleh Dika yang sedang asik main Mobile Legend.

Tidak tahu dapat bisikan dari mana tiba-tiba Revan berkeinginan untuk mengganggu Dika.

"Dik."

Tidak ada sahutan.

"Dika."

Masih sama tidak ada sahutan.

"Dika budeg... Dika kampret... Dika edan!"

Masih juga tidak ada sahutan, hingga akhirnya Revan memilih untuk melemparkan kaos kakinya yang memang sengaja dia lepas karena kakinya merasa kegerahan dan kaos kaki itu mendarat mulus di muka Dika.

"GILA BAU BANGET NIH KAOS KAKI!" seru Dika penuh emosi.

Revan cengengesan, "Masa sih bau perasaan wangi?"

"Wangi dari Hongkong. Coba nih lo cium," Dika beranjak dari posisi duduknya dan langsung menempelkan kaos kaki itu ke hidung Revan, "Gimana wangi nggak?"

"Wangi banget. Kok bisa yah kaos kaki gue sewangi itu?" ucap Revan tidak tahu malu.

"Coba aja lo tanyain sama rumput yang bergoyang kenapa kaos kaki lo sebau itu, bangke aja kalah bau," jawab Dika masih diliputi oleh emosi.

"Dik," Revan menoel bahu Dika yang sekarang berdiri membelakanginya. Ceritanya ngambek.

"Apaan sih, geleuh banget lo toel-toel gue. Emang gue cowok apaan?"

"Nggak usah jual mahal, jual murah aja belum tentu lo laku," ledek Revan.

"Sadis banget sih kata-kata lo. Lebih sadis dari Afgan."

"Apaan sih Dik garing banget. Ngopi Napa ngopi? Mata gue sepet banget. Mana nih proposal harus udah beres hari ini."

"Nggak usah curhat sama gue. Gue males denger curhatan lo. Udah ah gue mau pulang. Males gue nemenin temen macam lo."

"Kok pulang sih Dik? Katanya mau nemenin gue sampe nih proposal beres. Mana janji lo. Jangan kaya pejabat lo janji doang ditepati kagak."

"Apaan sih lo? Jangan samain gue sama para pejabat, soalnya gue nggak mau jadi pejabat gue maunya jadi CEO aja bebas dari kasus korupsi, udah gue balik yah. Gue ada kencan sama si Ria," Dika berlalu pergi meninggalkan Revan seorang diri di ruang OSIS.

Setelah kepergian Dika, Revan kembali fokus pada tugasnya. Hanya butuh waktu satu jam setengah akhirnya proposal acara ulang tahun sekolah selesai.

"Hp gue mana yah?" Revan merogoh tas dan saku celananya namun ponselnya tidak kunjung ketemu, "Apa ketinggalan di kelas?"

Akhirnya sebelum meninggalkan sekolah Revan memutuskan untuk mengecek ponselnya di kelas.

"Kok belum pulang Arl?" tanya Revan kepada Arlita yang ternyata masih berada di kelas.

"Nunggu Kak Rio jemput," jawab Arlita.

Revan berjalan ke arah bangkunya dan benar saja ponselnya ada di sana.

"Masih lama nggak?"

HUJAN | ENDWhere stories live. Discover now