36. After Married (2)

152K 13.2K 3K
                                    

Terpikir ingin menyapamu lewat pesan tapi aku sadar, mendoakanmu adalah cara yang paling benar.

-Siperindusurga-

💦💦💦

Revan membawanya ke sebuah rumah bergaya minimalis yang letaknya berada tepat di belakang rumahnya. Rumah itu memiliki taman yang sangat cantik. Dan sekarang keduanya sedang ada di taman itu.

"Aku mempersiapkan ini semua selama tiga tahun untuk kamu. Apa kamu suka?"

"Aku--"

"Aku apa sayang?"

"Aku bingung," jawab Arlita polos.

Revan langsung tertawa cukup kencang. Tangannya menepuk-nepuk pucuk kepala Arlita, "Aku kira kamu mau bilang aku cinta kamu."

Arlita menunduk, "Ma..Maaf.. aku benar-benar merasa bingung."

"Apa yang kamu bingungkan?" Revan menuntun Arlita ke arah ayunan kayu yang ada di taman itu.

"Apa yang kamu bingungkan?" Revan menuntun Arlita ke arah ayunan kayu yang ada di taman itu

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Keduanya duduk di atas ayunan tersebut.

"Apapun yang membuatmu bingung tanyakan padaku?"

Revan mulai menggerakkan kakinya hingga ayunan yang mereka duduki berayun.

"Bagaimana caranya kamu bisa memiliki rumah ini?"

Revan membawa tangan kanan Arlita ke dalam genggamannya dan dia letakkan tangan itu di atas pangkuannya.

"Tiga tahun yang lalu aku sudah mau pulang untuk melamarmu. Semuanya sudah aku siapkan dengan matang. Namun Allah belum merestuinya," sejenak Revan menghentikan ucapannya, matanya fokus menatap mata Arlita yang juga tengah memandangnya, "Hingga akhirnya terpikir olehku untuk membangun rumah ini. Rumah yang aku harap dapat menjadi tempat aku dan kamu mengukir sebuah kisah indah bersama. Aku meminta bantuan Kak Rio untuk mencarikan lokasi yang paling dekat dengan rumahmu karena aku ingin mengabulkan keinginanmu yang ada di list nomer tujuh."

Arlita menatap Revan dengan tatapan terkejut, "A..apa kamu mengingat semuanya?"

"Semua keinginanmu yang kamu tulis di buku harianmu sudah terekam disini," Revan menunjuk kepalanya, "Di list ketujuh kamu menulis kalau kamu telah menikah kamu ingin memiliki rumah dekat dengan orang tuamu karena si bungsu Arlita tidak pernah bisa jauh dari sosok Mamanya. Jadi kalau rindu sama Mama kamu tinggal melangkahkan kakimu ke rumah orangtuamu. Aku tidak akan melarangnya. Dan kamu ingin rumahmu memiliki taman bunga, di taman bunganya harus ada ayunan dan bunga matahari."

HUJAN | ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz