26

107K 11.6K 810
                                    

Murid nomer satu karena menjabat sebagai ketua OSIS, murid paling tampan dan murid paling pintar. Ketiga kategori bergengsi itu diborong semuanya oleh Revan, tak aneh kalau Revan selalu menjadi pusat perhatian di seantero sekolah. Terbukti dari kehebohan yang timbul saat waktu shalat Dzuhur tiba.

Semua siswa-siswi, guru, sampai tukang cilok langganan Revan di kantin mempertanyakan tentang benar tidaknya Revan masuk Islam.

"Alhamdulillah yah Kak Revan masuk Islam. Semoga aja dia jadi jodoh gue," celetuk salah satu adik kelas saat melihat Revan baru keluar dari mushala.

"Jangan ngimpi. Kak Revan mana mau sama lo. Lihat tuh saingan lo. Cantiknya nggak ketulungan. Gitu kali yah rupanya bidadari surga?" sahut temannya saat melihat sosok Arlita yang baru keluar juga dari mushala.

"Iya yah Kak Arlita cantik banget. Cocoklah sama Kak Revan," sahut temannya yang satu lagi.

"Ah kalian berdua jahat. Merusak imajinasi gue aja. Iya gue tahu Kak Arlita tuh cantik banget, tapi siapa tahu jodohnya Kak Revan itu gue yang cantiknya pas-pasan kaya gini. Allah kan maha adil. Yang cakep pasti jodohnya sama yang kurang cakep.. iyakan? Hahahaha...."

Selain ketiga siswi itu, masih banyak siswa-siswi yang menjadikan Revan sebagai buah bibir.

"Si Revan bener-bener cinta sama si Arlita yah. Sampai rela pindah agama padahal masih bocah ingusan," kata-kata itu terucap dari Gandi, kakak kelas Revan yang memang kurang akur sama Revan. Dan ketidak akuran keduanya dikarenakan Arlita. Gandi sempat mengejar-ngejar cinta Arlita sampe nekat ngintilan Arlita ke rumahnya dan tentu hal itu membuat Revan meradang dan akhirnya adu jotos pun tak dapat dihindari. Revan yang menguasai beladiri taekwondo dengan mudahnya membuat Gandi kalah telak.

"Revan cowok smart gue yakin bukan karena cinta dia pindah agama," ucap Syarif, sahabat Gandi.

"Kok lo belain si Revan sih?"

"Bukan belain gue bicara sesuai fakta. Kalau dia pindah agama gara-gara Arlita. Apa hayo untungnya? Udah jelas-jelas si Arlita anti pacaran, nggak mungkinkan gara-gara Revan masuk Islam lantas si Arlita jadi pro sama yang namanya pacaran atau gara-gara si Revan masuk islam lantas keduanya langsung married.  Di Indonesia nikah dibawah umur masih sulit dapat ijinnya, kecuali si cowoknya udah punya penghasilan."

"Kata siapa. Itu si Alvin nikah muda boleh-boleh aja," sanggah Gandi. Tidak mau kalah sampai-sampai bawa nama salah satu putra Ustadz kondang yang memutuskan nikah muda, "Bisa ajakan nanti si Revan sama si Arlita nikah muda kaya mereka."

"Ah lo mikirnya ke jauhan. Yah kali nikah muda gampang. Lagian si Alvin mah kalau nggak salah dia udah punya usaha walaupun waktu dia nikah masih berstatus pelajar."

"Lo kok tahu banyak sih? Curiga gue jadinya?"

"Gini-gini gue suka ikut nimbrung kalau emak gue liat acara gosip. Kata emak gue dari pada pacaran mendingan nikah muda. Bebas dosa tapi harus kuat mental karena nggak akan mudah jalaninya."

Gandi hanya bisa geleng-geleng kepala. Ternyata Syarif nggak beda jauh darinya. Sama-sama suka nonton acara gosip. Bener-bener ciri-ciri cowok jaman now. Gosip kini bukannya hanya menjadi konsumsi kaum hawa namun kaum adam pun mulai ikut serta larut dalam acara yang pada kenyataannya sangat tidak dianjurkan untuk dilihat.

Di lain tempat, tepatnya di belakang sekolah. Dika tengah memandang Revan dengan tatapan kecewa.

"Lo anggap gue apa Van?"

"Sahabat," jawab Revan.

"Terus kenapa lo nggak ngasih tahu gue tentang apa yang telah jadi pilihan lo?"

HUJAN | ENDWhere stories live. Discover now