Part 2

4.1K 487 32
                                    

Krist memandang orang di depannya dengan hati-hati, dia terlihat pucat, agak kurus, punya kantung mata, dan sepertinya tidak terlalu sehat.

Pria itu mengambil dokumennya dari meja dan membacanya dalam hati.

"Krist Perawat Sangpotirat Senang bertemu denganmu." dia menyapa Krist dengan sopan.

"S-senang bertemu denganmu juga...Mr...Ruangroj..." balas Krist.

"Aku bisa melihat bahwa kau tidak punya pengalaman kerja di bidang akademis, tapi kau memiliki pabrik tahu?"

Krist mengangguk dan tersenyum ragu. "Well, bukan pabrik sungguhan, hanya tahu buatan sendiri di rumah..."

"Buatan Sendiri? Menarik."

"Ya, kami membuat sesuai pesanan, dan tidak banyak..."

"I see." ia mengangguk. "Aku melihat wawancaramu beberapa saat yang lalu, apakah kau benar-benar mencurigaiku memperdagangkan wanita?" Singto menyeringai.

Krist kaget dengan pertanyaannya, sebenarnya dia hanya berbicara tanpa berpikir, Krist menelan air liurnya dan menjawabnya.

"Aku... hanya penasaran, mengapa kau perlu mempekerjakan seorang wanita untuk menjadi ibu rumah tangga? Apakah kau membuka perusahaan agensi untuk mencari istri untuk pria lajang?"

"Apa?"

"Ya, lebih masuk akal jika kau mengatakannya seperti itu, semuanya bisa dijadikan bisnis sekarang."

Dia menyeringai dan menjawab. "Aku mencari istri untuk diriku sendiri."

"Hah?!" Sekarang giliran Krist yang terkejut. "Apakah kau terlalu banyak membaca dongeng? Dan bermimpi menjadi seorang pangeran yang ingin mencari putri dengan mengundang setiap wanita di kerajaan untuk datang ke pesta dansa untuk mencari Cinderella?"

"Apakah hidupmu terlalu membosankan dan datar sehingga kau memikirkan gagasan konyol seperti itu untuk menciptakan sensasi? Atau kau ingin menarik perhatian dunia?" Krist menambahkan.

"Permisi?!" Pria itu merasa tersinggung oleh ucapan Krist. "Itu masalahku dan mengapa kau datang untuk melamar pekerjaan jika menurutmu ide ini konyol? Jelas kau yang mencoba menarik perhatian!"

"Aku..." Krist langsung bungkam seketika, ucapan pria itu menusuk ke dalam hatinya.

"Beritahu padaku alasanmu melamar pekerjaan ini yang sesungguhnya diperuntukkan bagi wanita?" Singto bertanya kepada Krist to the point. "Apa karena uang?" dia tertawa

Krist mematung seketika, pria itu benar-benar tepat sasaran di dalam pikirannya.

"Jujur, aku salah paham dengan posisi pekerjaan yang tertulis di iklan lowongan kerja. Aku salah membaca ibu rumah tangga menjadi pembantu rumah tangga."

"Apa?! Jadi kau datang untuk melamar posisi sebagai pengurus rumah? Lalu kenapa kau ingin menjadi pembantu rumah tangga? Bukankah itu juga pekerjaan wanita?"

"Karena kau menawarkan gaji yang tinggi...." Krist menyadari kebodohannya.

"Ah, jadi kau menunjukkan wajah aslimu sekarang? Tipikal orang-orang miskin, yang bersedia melakukan apapun demi uang."

"A-Apakah kau baru saja menghinaku karena miskin?" Krist tidak senang "Kau benar, kami memang bersedia melakukan segalanya untuk ditukar dengan uang, memangnya kenapa?"

Tiba-tiba, ekspresi ekspresi Singto berubah, dia menekan perut bagian atas yang terasa sakit.

"A-apa kau baik-baik saja?"

Bahasa Indonesia - Money Make Dream Come true (Complete)Where stories live. Discover now