Part 15

3.1K 340 20
                                    

"Sesungguhnya aku punya rencana, tapi aku butuh bantuanmu!" kata Singto ragu.

"Katakan saja langsung, kau membuatku grogi!"

"Aku tidak tahu, berapa lama lagi aku akan bertahan...tapi aku merasa kondisiku semakin memburuk..." Singto mendesah panjang. "Namun, aku tidak bisa melepaskan seseorang..."

"Krist?"

Singto mengangguk.

"Apa yang kau ingin aku lakukan?"

Singto terdiam beberapa saat, dengan ragu mengatakan apa yang ada dalam pikirannya. "Aku ingin kau menjaganya, menggantikanku!"

"Apa?! Kau serius?! "Kang terkejut.

"Ya!" balas Singto. "Dia sedang mengandung anakku sekarang, tapi aku takut, sesuatu akan terjadi pada mereka begitu aku pergi!"

"Dia laki-laki, dia bisa melindungi dirinya sendiri dan...bayi kalian!"

"Aku tidak yakin, dia bisa. Maksudku, aku ingin memastikan anakku menjadi penerusku di masa depan! "

"Jadi, ini semua tentang perusahaan?" Tanya Kang. "Apakah kau khawatir seseorang akan mengambil alih seluruh perusahaan dari keluargamu?"

"Perusahaan ini dibangunkan oleh kakekku, aku tidak bisa membiarkannya hancur di tanganku!"

"Jadi, apa rencanamu?"

"Aku akan memberikan 40% saham perusahaan kepada Krist dan putraku, lalu 25% untukmu jika kau menyetujui rencanaku." ia menawarkan.

"Ayahmu memegang 5% saham dan 10% adalah saham gabungan. Well, sisanya yang 20% adalah milik bibi Chereen, aku tidak bisa menyentuhnya." ujar Singto.

Kang membelalakkan matanya dan terkejut sambil menatap Singto lurus, tawaran itu benar-benar godaan untuknya.

"Kau akan menjalankan perusahaan sebagai CEO, di mana Krist akan menjadi Presiden Direktur, jadi bagaimana menurutmu?"

"Aku... kupikirkan!" jawab Kang ragu.

"Terima kasih!"

Kang melempar gelas whiskey di tangannya ke dinding dengan emosi.

"Menikahlah denganku, aku akan membuatmu bahagia!"

"Tanyakan lagi setelah Singto meninggal, aku mungkin akan mempertimbangkannya!"

"Apakah kau mencintaiku?"

"Ya!"

"Kalau begitu kau harus membantuku!"

Percakapannya dengan Pring beberapa waktu lalu kembali terngiang di telingannya.

"Sialan!" Kang mengumpat kesal, hatinya gemetar dan goyah di antara dua pilihan.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dan masuk, Kang melompat kaget dan berbalik segera.

"Apa yang terjadi?" tanya Krist penasaran saat melihat pecahan kaca di lantai dekat dinding. "Apakah kau sedang bertengkar dengan dinding?" tanyanya bercanda.

"Maaf, aku sedikit mabuk..." dia beralasan. "Ada apa?"

"Maaf telah mengganggu, tapi aku ingin melaporkan ada keluhan tamu tentang masalah kebersihan di beberapa ruangan di lantai sebelas. Aku telah melapor ke kepala departemen housekeeping, mereka meminta pengalihan tamu ke lantai yang lain dan menyarankan prosedur pembersihan lantai secara menyeluruh."

Bahasa Indonesia - Money Make Dream Come true (Complete)Where stories live. Discover now