Part 18

3.1K 324 38
                                    

Singto dan Krist berbaring di tempat tidur, saling berpelukan dari belakang. Singto melingkarkan lengannya di perut Krist dengan hati-hati.

"Jam berapa sekarang P'Sing? Kau tidak siap-siap pergi kerja? "

Krist membuka matanya dan menatap tirai, di mana seharusnya ada sinar matahari pagi yang menerobos masuk ke dalam ruangan melalui tirai, tapi langit pagi itu tampak suram. Ia bisa mendengar suara hujan deras di balik kaca jendela, dan guntur menggelegar dari kejauhan.

"Aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu denganmu sebelum kau berangkat ke Korea hari ini, aku akan merindukanmu!"

"Aku kan tidak pergi bertahun-tahun, hanya dua minggu! Aku akan segera kembali, janji! "

"Well, aku khawatir aku tidak bisa menunggu!"

Krist segera memalingkan kepalanya dan menempelkan jarinya ke bibir Singto untuk membungkamnya.

"Jika kau merindukanku, maka kau harus menunggu dan menyambutku saat aku pulang, atau aku akan meninggalkanmu selamanya dan tidak akan membiarkanmu menemukanku!"

Singto menggeser jari pria itu dan mencumbu bibir Krist.

"Aku akan menunggumu kembali, aku janji!" Singto berbisik kepadanya.

"Selain itu, aku ingin kau merawat kesehatanmu baik-baik! Jangan lupa makan, jangan tidur telat! Istirahatlah jika kau lelah! Jangan stres! "

Singto memotongnya dengan mengunci bibirnya lagi.

"Aku tahu! Nasehatmu bergema di kepala ku setiap hari! "

"Aw, jadi kau bosan mendengarnya?"

"Tidak, aku sudah mengingatnya! Lebih baik kita membicarakan sesuatu yang lebih pribadi! "

"Pribadi? Apa maksudnya? Apa kau punya rahasia? "

"Hujan sangat deras di luar, aku kedinginan!"

"Kau sakit?"

"Tidak, aku baik-baik saja!"

"Tapi, kau bilang kau kedinginan ..."

"Ya, oleh karena itu ayo lakukan sesuatu untuk menghangatkan tubuh kita!" Singto memasukkan tangannya ke dalam piyama Krist perlahan dan mengendus leher pria itu dengan penuh nafsu.

"Kenapa kau tidak bilangterus terang kalau kau menginginkannya!" Krist menatapnya dengan tajam. "Jadi, ini sesuatu yang pribadi yang kau maksud?"

"Aku hanya berpikir bahwa kita tidak dapat melakukannya sementara waktu, aku akan merindukannya." Singto mulai membuka kancing piyama Krist.

"Tunggu, izin dulu pada babynya!"

"Baiklah!" Singto bangkit dan berbisik di perut Krist. "Bermimpilah yang indah, Sayang! Mama dan Papa mau bekerja dulu! Love you! "Dia kemudian mencium perut Krist ringan lalu perlahan turun untuk membangunkan junior Krist di bawahnya.

Singto menggerakkan tangannya masuk di antara piyama dan celana dalam Krist, lalu memijat lembut daging lunak di dalamnya. Krist langsung mengerang saat merasakan sensasi geli.

"P-P'Sing....aku merasa ingin buang air kecil..."

"Aw, kita baru mulai...apa kau bisa menahannya?"

"Hentikan, aku benar-benar akan ngompol kalau kau terus memijatnya seperti itu.... aahh..." Krist memohon. "Aku akan segera kembali!"

"Baiklah! Aku akan menunggu!"

Krist kembali setelah lima menit, dan melihat Singto telanjang bulat terbaring di tempat tidur menunggunya. Wajahnya tersipu dan perlahan mendekati ranjang, sambil mencopot pakaiannya.

Bahasa Indonesia - Money Make Dream Come true (Complete)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin