Part 5

3.8K 429 27
                                    

Krist membawa makanan kecil ke kamar nenek Singto di lantai paling atas di rumah. Dia mengetuk sebelum masuk. Dia melihat seorang wanita tua duduk di sofa sambil merajut sweter seperti nenek pada umumnya. Dia meletakkan nampan yang berisi mangkuk sup kembang tahu di depannya dan secangkir kopi. Nenek Singto selalu merequest kudapan itu setiap sore.

Tapi kali ini, Krist membuatnya sendiri. Nenek itu melihatnya sesaat dan terkejut karena metode penyajiannya yang sangat sederhana. Dia mengangkat kepala untuk menatap Krist lalu meletakkan benang rajutnya dan sweater yang setengah jadi di samping.

Krist berinisiatif duduk di sofa tapi kemudian segera dimarahi oleh wanita tua itu.

"Tidak punya sopan santun sama sekali! Siapa bilang kau boleh duduk?"

Krist tersentak seketika dan segera berdiri. "A-aku minta maaf...." ujarnya gugup.

"Kau pikir siapa dirimu?" tanyanya kasar pada Krist.

"Hah, aku Krist ..." jawabnya bingung. "Apa kau tidak mengenaliku?"

Singto memang telah mengenalkannya pada wanita tua sehari sebelum pernikahan, tapi hanya pengenalan sepuluh menit dan wanita itu sepertinya tidak terlalu banyak bicara.

"Aku tahu siapa kau, tapi aku tidak menganggapmu sebagai bagian keluarga ini! Kau bukan istri cucu ku yang sah..." dia mengatakannya dengan ekspresi aneh. "Jika dia tidak memohon padaku untuk memenuhi keinginan terakhirnya, aku tidak akan membiarkannya mengambil seorang pria sebagai istri! Benar-benar tidak masuk akal!"

"Apa karena aku tidak bisa melahirkan anak?"

"Apakah kau tahu betapa pentingnya pernikahan? Bagaimana seorang istri untuk melengkapi kehidupan seorang suami?" kata perempuan itu lagi. "Jika pekerjaanmu hanya untuk mengurus rumah, maka semua pelayan di rumah ini bisa disebut istri cucuku."

Krist melebarkan matanya, rasanya seperti sebilah pedang di tusukkan ke dadanya, ia menelan air liurnya dengan berat.

"Apakah mereka juga tidur dengan cucumu?" jawab Krist tidak sopan.

"Apa?" Wanita tua itu membelalakkan matanya menatap Krist. "Apakah kau tidur dengan cucu ku?"

"Ya, tentu saja." jawab Krist.

"Bagaimana caranya?"

"Hah?" Mata Krist terbelalak seketika dan tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada wanita tua itu. "M-melalui anal ..." katanya canggung dan malu.

Wanita tua itu membisu beberapa saat. "Bagaimana mungkin? Bercinta lewat anal? Bagaimana rasanya? Aku tidak percaya ini!"

"Yah, tadinya memang tidak berhasil pada percobaan pertama, tapi setelah yang ketiga semuanya lancar dan terasa nikmat, rasanya seperti kau ingin buang air besar selama proses berlangsung." Krist tidak percaya dia harus menjelaskannya pada wanita tua itu.

"Tapi, kau tidak bisa hamil, kan?" nenek Singto menambahkan.

"Tentu saja, jadi kami tidak butuh pengaman saat melakukannya."

"Baiklah, selama cucuku bahagia, aku tidak peduli bagaimana kalian melakukannya." ujarnya. "Tapi, aku masih perlu mencari wanita yang bisa hamil dan melahirkan anak laki-laki untuk melanjutkan garis keturunan keluarga Ruangroj. Karena itulah aku memanggilmu kemari, aku memerlukan bantuanmu atau bisa kukatakan itu adalah tugas mu!"

"Kau memintaku untuk mencari simpanan untuk suamiku?" Krist bertanya dengan tak percaya.

"Ya, karena kau tidak dapat melakukan tugas itu, jadi kau harus bertanggung jawab untuk itu! Atau kau tidak berguna bagi keluarga Ruangroj."

Bahasa Indonesia - Money Make Dream Come true (Complete)Where stories live. Discover now