Part 22

2.9K 328 45
                                    


Singto tidak sadarkan diri setelah tiba di rumah sakit, itu merupakan kedua kalinya ia pingsan sejak ia didiagnosa menderita kanker liver. Wajah Krist pucat seperti hantu karena kaget, ia menolak untuk meninggalkan sisi Singto dan bersikeras untuk tinggal di kamar pasien untuk menjaga Singto dan menunggunya siuman.

Pring segera ke rumah sakit begitu mendengar kabar tersebut, dan segera memeriksa kondisi Singto, awalnya dia khawatir, namun merasa lega setelah mengetahui hasil pemeriksaan. Singto pingsan karena kurang tidur dan mengalami depresi akhir-akhir ini, untungnya tidak menyebabkan kerusakan lebih pada hatinya.

"K-kau ingin memindahkan P'Sing ke rumah sakit lain?" seru Pring. "Tapi kenapa tiba-tiba? Apakah dia setuju?"

"P'Sing, akan melakukan transplantasi liver! Kita sudah berkonsultasi dengan dokter bedah! "Kata Krist.

"Jadi, kau sudah menemukan donornya?"

"Tidak juga, tapi ya...aku sudah menemukan orang yang mungkin bisa menjadi donor..."

"Siapa?"

"Maaf, aku tidak bisa memberitahumu...tapi..." ia terdiam sejenak. "Bisakah kau membantuku melakukan tes?"

"Tes apa?"

"Aku ingin mencoba menjadi donor P'Sing..."

"Apa kau serius?" Tanya Pring tak percaya. "Jadi, kau donor itu?"

"Bukan aku, aku hanya cadangan, seandainya donornya tidak cocok..."

"Beritahukan padaku, siapa donornya?"

"Maaf, aku tidak bisa melakukan itu!"

"Kenapa? Aku adalah dokter pribadi Singto, aku punya hak untuk tahu! "

"Lakukan saja pekerjaanmu dan jangan terlalu banyak bertanya, P'Sing tidak punya banyak waktu! Selanjutnya, Dokter Suradet akan bertanggung jawab atas pengobatan P'Sing menggantikanmu! Dia akan membantu prosedur operasi. "

"Apa?! Kau bercanda? Kau tidak bisa memberhentikan posisiku sebagai dokter pribadi Singto tanpa persetujuannya, kau tidak punya hak! "

"Aku punya hak, dia adalah suamiku, dan aku akan memilih pengobatan terbaik untuk menyelamatkannya! Jika kau ingin membantu, tolong lakukan seperti yang ku katakan dan doakan agar operasinya sukses. "

"Kau tidak percaya padaku?"

"Aku tidak mengatakan itu, kau sudah banyak membantu, dan aku sangat menghargainya, tapi metode pengobatan mu tidak bisa mempertahankannya selamanya... aku tidak bisa kehilangan dia..."

"Aku berusaha menjaga kondisinya dari semakin parah..." potong Pring. "Menurut mu apa yang ku lakukan selama ini?

"Apakah kau bisa menyembuhkannya? Apakah kau bisa melakukan transplantasi?"

"Aku..." Pring tidak bisa bertaka-kata. "Tapi, aku bisa menjamin dia tidak akan mati! Maksudku...tidak secepatnya...."

"Bagaimana? Bukankah kau yang mengatakan kepadanya bahwa hidupnya berada di ujung tanduk dan tidak akan bertahan lama? Kenapa mengubah pernyataanmu tiba-tiba? "

"Itu..." Pring berhenti lagi. "Aku hanya mengatakan prediksi terburuk, namun tidak berarti dia tidak akan mampu bertahan selama beberapa tahun lagi..."

"Benarkah?" Krist ragu. "Tapi maaf! Aku tidak ingin mengambil risiko! Aku tidak bisa menunggu, dan aku tidak dapat bernafas dengan tenang sebelum mengetahui kondisinya pulih sepenuhnya! Jadi, aku akan mencoba berbagai cara pengobatan untuk menyembuhkannya, bahkan meskipun aku harus memberikan hidupku!"

Bahasa Indonesia - Money Make Dream Come true (Complete)Where stories live. Discover now