Part 4

3.9K 426 71
                                    


Krist menatap lurus ke arahnya sejenak dari kepala sampai kaki dan mematung.

"Kau juga mau mandi?" Singto mengagetkannya dengan pertanyaan.

Tanpa berpikir Krist cepat-cepat menutup tutup notebook dan menuju kamar mandi, detak jantungnya berdegup kencang seperti akan melompat keluar dari dadanya.

"Apa yang sedang kulakukan di sini?" dia bertanya pada dirinya sendiri di depan cermin. "Apa aku benar-benar akan bercinta dengan pria malam ini?" Entah bagaimana, Krist merasa ragu.

Dia memindai kamar mandi sejenak dengan oenuh kekaguman, kemudian membandingkannya dengan kamar tidurnya yang dulu, membuatnya tersenyum pahit. Meski tempat ini disebut surga, tapi semua ini bukan miliknya, pikir Krist. Sekarang dia merasa seperti terenyak dari mimpi dan kembali ke kenyataan. Napasnya terasa sangat berat, dan tubuhnya gemetar.

Tiba-tiba ia teringat salah satu kata Singto yang menyindirnya tentang orang-orang miskin yang bersedia melakukan segala sesuatu demi uang. Krist menyalahkan pencuri yang telah menempatkannya dalam situasi ini, membenci takdir yang mempermainkan hidupnya. Namun saat ini, ia tidak boleh menyesal, setelah semua masalahnya telah terpecahkan, itu terlalu egois, pikirnya.

"Kurasa, tidak ada jalan kembali dari sini, sebaiknya merencanakan hari esok..." ia membuat keputusan. "Ayo kita lakukan!"

Alih-alih mengutuk situasi tersebut, Krist kemudian melepaskan pakaian dan pergi mandi. Dia tidak ingin membiarkan Singto menunggu terlalu lama dan menjadi marah. Tidak peduli apapun yang terjadi, ia harus bertanggung jawab atas pekerjaannya, karena ia sudah mendapat bayaran.

15 menit kemudian....

Krist keluar dari kamar mandi juga mengenakan jubah mandi. Dia melihat Singto duduk di sofa sambil minum sendiri sejenak. Krist mendekati pria itu dan duduk di sampingnya dengan gugup.

Singto menatap lurus ke arahnya dan membisu sambil menunggu responnya.

Krist mengangkat tangannya perlahan dan menyentuh wajah Singto, lalu menggerakkan kepalanya ke depan dan mencium bibir pria itu dengan lembut untuk menemukan perasaan. Dia menatap mata lagi dan mengulangi proses yang sama, tapi kali ini ia perlahan menggerakkan bibirnya dan dengan lembut menghisap bibir Singto beberapa kali, ia bisa mencicipi rasa anggur disana.

Singto hanya duduk di diam mematung dan membiarkan Krist melakukan tugasnya untuk memberikan pelayananan.

Krist mencoba mengingat video yang dia tonton beberapa saat yang lalu, dan mengikuti setiap langkahnya. Dia kemudian dengan ragu-ragu menggerakkan tangannya dan masuk ke jubah pria itu, lalu dengan lembut mnengelus dada dan puting Singto, membuat pria itu sedikit mengerang karenanya.

"Ayo ke ranjang!" Pinta Krist

Singto mengangguk dan setuju, merekapun bangkit bersama, lalu Krist menarik tali jubah mandi Singto perlahan, dan menanggalkan pakaiannya, hanya menyisakan celana dalam sebelum naik ke tempat tidur. Krist menelan air liurnya dengan berat dan berdebar kencang, dia sungguh akan melakukannya.

Singto berbaring di atas bantal dengan santai dan menunggu untuk dilayani.

Krist naik ke tempat tidur dan merangkak dari kaki Singto ke atas, pria itu membuka kedua kakinya sedikit untuk memberi ruang merangkak pada Krist. Sekarang posisi Krist berada di atas Singto, dia mengunci kedua siku lengannya di sisi leher Singto, untuk menjaga jarak antara tubuhnya dan Singto, sementara tubuh bagian bawahnya berlutut di antara selangkangan pria itu.

Krist kembali menatap mata SIngto. Sebelum menggerakkan kepalanya ke bawah dan cium bibir itu lagi dengan canggung. Singto kehilangan kesabarannya, dia segera memeluk Krist erat lalu membalik tubuh Krist ke bawahnya untuk berganti posisi, ia lalu mencium pria itu dengan penuh gairah.

Bahasa Indonesia - Money Make Dream Come true (Complete)Where stories live. Discover now