Part 19

2.7K 344 98
                                    


Keesokan harinya, tanpa membuang waktu Krist dan Kang mengunjungi alamat yang ditemukan oleh Jung keesokan harinya, yaitu rumah bibi Singto. Rumahnya tidak terlalu besar, rumah khas barat di pinggir kota.

Krist menekan bel dan menunggu beberapa menit kemudian seseorang membukakan pintu untuknya dan Kang.

"Permisi, kami mencari Chereen Kittisara Ruangroj!" Sambut Kang. "Apakah dia tinggal di sini?"

"Ya, itu aku! Siapa kalian?" ia memindai Krist dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan curiga.

"Bibi Chereen?" Seru Kang.

"Kau berbicara bahasa Thai? Jadi, keberatan menjawab pertanyaanku tadi? "

"Aku Kang! Kang Vorakorn! Senang bisa bertemu denganmu lagi! "

"Kang?" Ia mencoba mengingat memori lamanya sejenak.

"Aw, ayahku adalah Thaksin Varakorn."

"Kau putra Kwan?" ia menyebutkan nama ibu Kang.

"Ya, apakah kau sudah ingat padaku?"

"Ya, ibumu dan aku adalah teman baik. Bagaimana keadaannya sekarang? "

"Ibuku telah meninggal 7 tahun yang lalu akibat kanker servik."

"OMG?! A-aku turut berduka mendengarnya, tapi bagaimana kau tahu aku tinggal di sini? "Dia menyipitkan matanya. "Maksudku... bagaimana kau menemukan ku?"

"Dari agen detektif, aku butuh bantuanmu!" Kata Krist terus terang.

"Apa? Kau siapa?"

"Nama suamiku, Singto Prachaya Ruangroj."

Chereen melebarkan matanya dan terkejut, kemudian dia mempersilahkan keduanya masuk dan duduk, lalu menyajikan puding tahu dengan secangkir teh.

"Ini tahu buatan sendiri, sebenarnya warisan keluarga. Aku menjadikannya bisnis, dan semua orang menyukainya. "

"Aku juga bisa membuat tahu." ujar Krist. "Tapi bisnisnya tidak terlalu bagus."

"Sungguh? Aku ingin mencobanya kapan-kapan." tutur wanita itu. "Kadang untuk sukses, bisnis bergantung pada kesempatan dan kulitas produk. Ayahku memberitahuku, bahwa untuk membuat tahu lezat, kau harus memikirkan seseorang yang kau cintai...itu rahasia resepnya."

"Wow...nenekku juga bilang begitu padaku! Kebetulan sekali..."

"Serius? Itu keren..." komentarnya. "By the way, jadi kau bilang kalian sengaja kesini dari Thailand untuk mencariku? Apakah terjadi sesuatu?"

Krist dan Kang saling bertukar pandang sejenak. Kang kemudian menceritakan apa yang terjadi pada keluarganya selama ini di Thailand. Krist juga menyerahkan surat dari nenek Singto.

Bibinya membukanya dengan hati-hati dan membacanya sambil menangis. Old Mrs. Ruangroj bercerita tentang kondisi Krist dan Singto, dan memintanya untuk membantu Singto.

Krist juga memberikan 20% sertifikat saham perusahaan yang ia dapatkan dari Old Mrs. Ruangroj.

"Ayahmu telah memaafkanmu dan menyambutmu kembali, tapi dia tidak punya kesempatan." kata Krist. "Apakah kau ingin kembali ke rumah untuk mengunjungi ibumu? Dia sangat merindukanmu! "

Chereen menyeka air matanya dan menatap lurus ke arah Krist, lalu perlahan-lahan meraih tangan pria itu.

"Jadi kau benar-benar pasangan keponakanku? Dan ini adalah cucu Ruangroj? "Dia menyentuh kandungan Krist dengan hati-hati.

Krist terkejut seketika dan mengangguk untuk mengatakan ya.

"Jadi, kau sudah tahu alasan ku datang ke sini?" tanya Krist.

Bahasa Indonesia - Money Make Dream Come true (Complete)Where stories live. Discover now