[2] : Tempat Baru

9.3K 1.5K 121
                                    

Baik Axel, maupun River tidak menyangka

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Baik Axel, maupun River tidak menyangka. Bahwa half werewolf ini, oh ralat, salah satu dari half werewolf  ini sangat berisik, ceria, dan banyak bicara. Ken, sejak memasuki gerbang kastil sudah berdecak kagum dengan segala kemewahan dan dekorasi yang terkesan aestetic yang menyambut mereka. Sementara yang satu lagi, Arsen. Hanya diam dan mendengarkan temannya berceloteh tanpa henti. River jadi berpikir, jangan - jangan Arsen itu setengah vampire juga karena kulitnya terlihat putih pucat juga tatapannya dingin menusuk. Sangat berbeda dengan Ken yang hangat dan ceria.

Keempatnya melewati pelataran utama, empat pilar besar dengan ukiran ular melingkari pilar berwarna emas itu.

"Woah.. apa itu ?" tanya Ken menunjuk sebuah bayangan hitam bertudung yang melayang melewati mereka.

"Itu, Vegethor. Pengawas yang mengawasi seluruh kastil ini. Jadi berhati-hatilah, jangan membuat masalah. Kalau sampai ketahuan oleh vegethor, jiwamu bisa diserap." Axel memberitahu. 

Ken hanya mengangguk - angguk, sementara Arsen melihat-lihat tanpa minat. Tempat ini jelas sangat berbeda jauh dari tempat tinggal mereka sebelumnya, pegunungan Lacnos yang sekarang sudah habis terbakar bersama sukunya. Arsen meremas tali tasnya keras, berusaha menahan diri saat sekelebatan memori tentang kampung halamannya muncul.

Keempatnya masuk ke dalam lift, River mengarahkan gelang perak berukiran serat ke sensor yang ada di atas panel tombol di dalam lift.

"Selamat datang, silakan tekan tombol lantai yang anda inginkan."  suara dari sensor itu membuat Ken memekik kagum.

"Woahh.. Arsen, lihat itu!" Ken memukul lengan temannya, sementara tangannya yang lain menunjuk pada kecanggihan teknologi yang ada di kastil itu.

"Berisik." Arsen menanggapi dengan dingin, membuat Ken menelan ludah.  Arsen sedang tidak dalam keadaan bisa diajak bercanda dan bersenang-senang.

"Semua yang ada di sini, digerakan dengan gelang ini. Nanti kalian akan dapat satu yang seperti ini dari Master Cedrik." River menjelaskan, sembari berusaha tersenyum. Meski jujur saja, dia benar-benar terganggu dengan bau kedua half werewolf itu, tapi Axel sepertinya tenang - tenang saja, aktingnya sungguh hebat.

"Siapa itu Master Cedrik ?"

Tring!

Pintu lift terbuka. "Oh, kalian akan mengetahuinya sendiri." Axel dan River memimpin jalan, sementara dua anak baru itu mengekor di belakang. Melewati koridor panjang yang lampunya sedikit redup meski ini sudah hampir siang, tapi karena tidak ada jendela di sana, matahari tidak bisa menembus dinding bata merah yang kokoh itu. Lukisan-lukisan yang terpasang di dinding merah menambah kesan misterius dari tempat itu. 

Ken memegangi tengkuknya yang merinding, sementara Arsen tidak merasa terpengaruh sama sekali. Berjalan santai dengan wajah dinginnya seperti biasa.

Constantine #1 : Perkamen Suci Lacnos ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant