[6] : Festival Musim Gugur

7.9K 1.4K 120
                                    

Awal minggu berikutnya,  Constantine sudah memasuki musim gugur,  dedaunan mulai berubah menguning,udaranya kering namun dingin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Awal minggu berikutnya,  Constantine sudah memasuki musim gugur,  dedaunan mulai berubah menguning,udaranya kering namun dingin. 

Musim gugur,  adalah yang paling dinantikan warga Constantine,  termasuk mereka yang berada di Kastil Speranţă. Karena,  setiap musim gugur tiba akan ada festival di pusat kota untuk menyambut musim gugur,  mereka biasa menyebutnya Toamnă Festival,  atau Festival musim gugur.  Dan pusat kota,  akan menjadi tempat pesta dadakan,  sepanjang hari akan terdengar musik, orang - orang menari,  jajanan gratis,  dan berbagai macam hiburan lainnya.

Kastil Speranţă sendiri,  sudah dihias untuk ikut menyemarakan festival itu,  para murid,  dibantu dengan guru - guru,  juga beberapa orang yang di sengaja di pekerjakan untuk membersihkan Kastil,  mendekorasinya, bahkan membersihkan kandang medved.

Cedrik sendiri yang mengawasi semua persiapan,  bersama dengan Profesor Rowena,  salah satu guru yang mengajar metafisika yang dibenci Oriver. Keduanya mengawasi lansung mulai dari dekorasi,  sampai kudapan untuk pesta yang diadakan di Kastil.

Pagi itu,  satu hari sebelum acara Festival di Kastil, murid - murid berkumpul di aula utama,  menunggu para Dwarf . Di Kastil Speranţă, setiap awal bulan,  mereka akan mendapatkan kiriman dari keluarga mereka,  entah kue - kue kering,  hadiah,  atau hanya sepucuk surat. Jauh dari keluarga,  sudah pasti mereka sangat menantikan kedatangan paket itu setiap bulan.  Dan saat para Dwarf datang dengan kantung kain besar persis seperti santa,  mereka bersorak tak sabar. 

"Oh,  lihat,  aku dapat kue beras buatan ibuku. Ah, aku sangat merindukan masakannya." Aro mendekap toples berisi kue dan sepucuk surat yang dia dapat.

"Ibu mengirimkan syal rajutannya." Rex mengeluarkan sebuah syal berwarna merah, dan langsung memakainya,  "bahkan ibu menyemprotkan minyak wanginya ke sini. Ah,  aku rindu rumah." Rex menghirup wangi syalnya dalam - dalam.

"Nenek hanya mengirimiku surat,  dia bilang dia sedang panen kol,  dan sibuk membasmi hama bekicot yang mau memakan panenannya." Axel tertawa geli,  "nenek titip salam untukmu,  River." Pandangan Axel tertuju pada River di sebelahnya,  River hanya tersenyum singat.  Tidak ada yang mengiriminya sesuatu,  Oriver memang sebatang kara sejak dulu, tidak tahu ayahnya,  tidak tahu ibunya,  sendirian di jalan - jalan gelap Constantine,  hampir sekarat,  kalau saja nenek Axel tidak menemukannya dan membawa Oriver ke pondoknya. 

Sementara,  dua teman mereka yang lain,  Ken dan Arsen juga tidak mendapat apa - apa,  jelas saja,  ingat kan?  Mereka yang terakhir,  dan sejujurnya keduanya tidak suka dengan fakta itu. 

"Aku harus pergi dulu." Oriver menepuk bahu Axel sekilas,  lalu mengambil langkah berbalik dan pergi. 

"Kenapa dia?" tanya Aro sambil membuka toples kue berasnya,  memasukan sebuah ke mulutnya,  lalu mengedarkannya pada teman - temannya yang lain.

Constantine #1 : Perkamen Suci Lacnos ✔Where stories live. Discover now