Chapter 1

363 17 0
                                    

Malam itu, langit yang diselimuti gerombolan awan gelap, dikoyakkan oleh gemuruh kilat yang menggetarkan lautan...

Malam yang seharusnya disinari oleh rembulan yang menampakkan dirinya dengan indah, berubah menjadi mimpi buruk yang memberi kengerian yang nyata. Gelombang laut mengamuk dengan hebat, kapal-kapal besar terombang-ambing tanpa arah di tengah badai yang murka. Hujan lebat dan angin kencang tiada akhir berhasil meluluh-lantakkan dek kapal yang memuat banyak barang. Sang kapten takut, seandainya ia salah mengarahkan kapal, maka akan tenggelam untuk selamanya. Kompas yang ia pakai hampir tak bekerja. Tetapi bagaimanapun juga, mereka harus tetap maju. Meskipun sekujur tubuh membeku diterpa rintik hujan sedingin es.

Ikan-ikan yang berenang jauh di bawahnya mencari tempat aman yang jauh dari badai. Di atas kapal, badai besar yang menerjang membutakan pandangan jauh ke depan. Kewaspadaan para pelaut meningkat, tatkala mereka melewati bebatuan besar di sekeliling kapal. Daerah laut yang memakan banyak korban, sekali kapal tertabrak bebatuan maka habislah sudah. Layar-layar kapal semakin banyak diturunkan, bermaksud untuk mempercepat laju kapal lebih dari sebelumnya. Angin laut yang bertiup hebat malam ini memberi mereka keuntungan, namun akan menjadi bala jika seandainya sang kapten salah memutar kemudi.

Kedua mata sang kapten memicing tajam, berusaha menerawang pemandangan tak biasa yang ada di depannya. Atau mungkin lebih tepat disebut sebagai hal yang luar biasa aneh. Bulu-bulu di tangannya terasa berdiri saat memikirkan lokasi dimana ia berada sekarang. Dapat ia ingat rupa ketakutan yang tergambar jelas di antara pelaut lainnya yang pernah ia temui saat membicarakan mengenai daerah yang sedang ia lalui saat ini. Di antara mereka, ada pula yang menceritakan perjalannya melewati daerah itu dengan perasaan bangga. Bukan tekad ataupun nekat, tetapi keberhasilan besar saat mengarungi kapal melewati daerah mengerikan adalah bayaran yang tak dapat dinilai dengan uang apapun. Namun untuk dirinya sekarang, mungkin dapat ia sebut sebagai tantangan yang harus ia kalahkan.

Kabut tebal di hadapannya menyelimuti seisi kapal. Bahkan di tengah badai sekalipun, kabut-kabut tersebut tak juga menghilang. Selain keberanian, tampaknya sang kapten beserta seluruh awak kapal harus menyiapkan harapan besar demi menatap hari esok. Melewati daerah bebatuan dalam badai dan kabut bukanlah hal mudah. Bahkan jarum kompas tak menunjukkan arah yang semestinya. Semuanya kini bergantung pada insting dan jalur yang ditunjukkan dalam peta. Atau setidaknya itulah yang menjadi harapan terakhir sang kapten untuk saat ini. Setelah melewati ini semua, ia dapat bernafas lega dan kembali mengarahkan kapalnya tanpa masalah.

Malam ini bukanlah perjalan panjang seorang diri. Ia ditemani beberapa penumpang yang hendak pergi menuju sebuah negara melalui jalur laut. Di dalam sebuah ruangan di dalam kapal, ketegangan tak henti-hentinya mengisi dan menggerogoti perasaan-perasaan yang tak tenang. Mereka harus rela bergolek ke kanan dan kiri mengikuti arus laut yang tak menentu. Seorang bayi mungil di pelukan sang ibu meraung, terasa jelas baginya bahwa ayunan yang seharusnya nyaman untuknya tidur kini menjadi sesuatu yang menakutkan. Perasaan kalut merayap di dalam dada semua penumpang, terlebih saat melihat ke jendela yang dipenuhi suara ribut angin laut yang membelai gelombang laut dengan kasar. Bahkan rintik hujannya bagai serpihan es. Memikirkan sejauh apa perjalanan mereka kini, rasanya membuat kasur-kasur empuk penumpang terasa diselimuti perasaan gelisah.

Dan kapal terus mengarungi lautan, menerobos kabut-kabut sembari memasang mata mewaspadai bebatuan yang berjajar di sepanjang jalur yang dilalui.


***


Jauh dari kapal layar, tampaknya perasaan tak tenang itu juga ikut dirasakan oleh makhluk-makluk laut yang terjaga sepanjang malam. Cahaya kilat melintas di permukaan, menerangi karang-karang beserta penghuninya. Meski nyatanya mereka tak perlu takut akan badai yang ada di permukaan, namun bagi sebagian makhluk laut mungkin kekhawatiran itu tetap terasa. Bahkan untuk seekor makhluk yang diyakini sebagai legenda bagi kebanyakan orang, ketika ia mendongakkan kepalanya, terdengar sebuah suara keras seperti sebuah benda menghantam sesuatu. Rasa penasaran itu muncul, hanya saja tak ada satu makhluk laut pun yang berani naik ke permukaan untuk sekarang ini.

Deep Sea MermaidWhere stories live. Discover now