Chapter 12

98 7 1
                                    


"Ayah ingin menemui duyung itu?" Orfeo sedikit terkejut dengan perintah yang ayahnya berikan. "Kenapa?"

"Kau tak perlu tahu. Dimana duyung itu disimpan? Aku ingin menemuinya." Tanya sang Raja.

"Ah, itu..."

"Permisi, Yang Mulia. Duke Ricordio telah tiba di Istana." Belum sempat Orfeo menjawab, seorang pengawal datang menemui sang Raja.

"Ya, aku akan segera ke sana. Kita akan berbicara lagi nanti, Orfeo." Ucapnya, lalu beranjak pergi meninggalkan putranya sendirian.

Setelah punggung ayahnya terlihat begitu jauh dari pandangan, Orfeo langsung melenggang pergi. Tujuan utamanya adalah Istana tak terpakai yang belakangan ini selalu ia kunjungi. Tempat di mana duyung yang ingin ditemui ayahnya bersembunyi. Entah kenapa, ada sesuatu yang membuatnya sedikit penasaran. Karena ia tak bisa mengganggu ayahnya untuk saat ini, Orfeo memutuskan untuk mendatangi duyung itu langsung.

"Hei," Panggil Orfeo begitu ia memasuki ruangan penuh rak buku yang tak terpakai, memanggil duyung yang ada di dalam akuarium yang sedang berputar-putar tak menentu.

"Kau membuatku terkejut." Arlunna memandangi Orfeo dengan kesal. Ia spontan membalikkan badan, menghadap sang Pangeran.

Tak menghiraukan kekesalan Arlunna, Orfeo langsung saja bertanya ke pokok permasalahannya. "Kau punya urusan apa dengan ayahku?"

"Hah? Ayah? Ayah apa?" Bukannya menjawab, Arlunna justru bertanya balik. Keningnya berkerut, tak mengerti dengan apa yang ditanyakan.

"Yang Mulia Raja, kau mengenal ayahku? Kau punya urusan apa dengan dia?"

"Raja? Raja apa? Urusan apa yang kau maksud?"

"Astaga, jawab saja!"

"Pertanyaanmu aneh! Kau ini bicara apa, sih?!"

Tanpa sadar, baik Orfeo maupun Arlunna sama-sama naik pitam. Pertanyaan Orfeo terdengar aneh bagi Arlunna, sedangkan pertanyaan Arlunna hanya memutar pertanyaan Orfeo. Pertengkaran kecil itu berhasil membuat dua penjaga di luar istana mengintip ke dalam dengan penasaran. Takut semakin salah paham, Orfeo dan Arlunna sontak terdiam. Begitu dua penjaga itu kembali berdiri di luar, barulah Orfeo bisa menjadi tenang. Ia menatap tajam Arlunna yang menjadi sumber pembuat masalah, sedangkan yang ditatap hanya balas memandangi dengan kesal.

"Dari tadi kau bicara apa, urusan apa yang kau maksud?" Setelah keadaan cukup reda, akhirnya Arlunna kembali bertanya dengan nada santai.

"Ayahku ingin menemui. Sepertinya dia punya urusan denganmu. Apa kau pernah bertemu dengannya? Atau ada sesuatu dengannya?" Orfeo mengulang pertanyaannya dan mengubahnya menjadi lebih rinci agar Arlunna paham dengan permasalahannya.

Arlunna dengan cepat menggeleng. "Aku tak kenal ayahmu, mana mungkin aku punya urusan dengan ayahmu itu."

"Kau yakin?" Orfeo memicingkan kedua matanya, tampak tak percaya.

"Iya! Aku tak kenal dengan manusia lain selain Hedros dan Allen!"

"Hedros?"

"Eh?! Waaaa!" Baru sadar ia mengatakan sesuatu yang tak seharusnya ia sebutkan, Arlunna cepat-cepat mengalihkan perhatian dan menutup mulutnya. Karena terpancing emosi, Arlunna jadi lupa untuk berhati-hati.

Namun semua terlambat, Orfeo sudah mendengarnya dengan begitu jelas. Kecurigaannya bertambah seiring rasa penasaran akan apa yang sebenarnya disembunyikan duyung itu. "Tunggu, kau mengenal Tuan Hedros?"

"Eh, kau juga kenal Hedros?" Arlunna cukup terkejut mendengar respon Orfeo.

"Dia pernah menolongku, kudengar dia adalah ahli penyembuh yang selalu datang ke kota." Balas Orfeo, sembari melipat tangan di bawah dada. "Tapi tak kusangka Tuan Hedros terlibat denganmu. Kau siapanya Tuan Hedros?"

Deep Sea MermaidWhere stories live. Discover now