[2] C4. Lo Kan Anak IT! - penulisanon

160 18 4
                                    

Judul: C4. Lo Kan Anak IT!

Penulis: penulisanon

Wattpad ID: penulisanon

Genre: Chicklit

Jumlah Part: 40+ Bab

Status: Tamat

Blurb:

Ketika lo terjebak dengan bos yg antik dan nggak tahu IT sama sekali.

Hasil Review:

- Premis:

Ugh ... sebelumnya ingin bertanya, kenapa aku tidak mendapatkan premisnya ya? Umm ... suka duka karakter utama yang lulusan IT? Itu saja? Kalau benar itu saja maka menurutku premis yang satu ini kurang disempitkan pada konflik utama yang terjadi. Ini akan bikin ceritanya mengambang, dibawa ke sana-sini oke sajalah kalau kata Bento-nya Iwan Fals.

- Karakterisasi:

Olalaaaa, karakter Karadingta ini unik meski kenapa penjabaran fisiknya tidak dimunculkan di awal ya, jika saja penulis mau menjelaskan Karadingta sebagai seorang wanita siap kerja dengan bakat androgini(?) aku jadi tak perlu repot-repot membayangkan Dian Sastro hanya untuk melihat cast-nya dan ternyata yang dimaksud penulis adalah cewek yang bisa rangkap cowok jika ia niat dalam make up.

- Alur:

Sebenarnya ini hanya opini pribadi, jika penulis mau membaca karya ini sekali lagi dalam sudut pandang pembaca awam biasanya penulis baru menemukan ada yang tidak beres dengan ceritanya. Aku, sebagai pembaca awam akan mengatakan kalau alur yang terjadi cukup sinetroniyah--maksudku bisa ditebak abis ini dia ngapain-ngapain-lalu ngapain. Aku akan menaruh penjelasannya lebih lengkap di bagian Saran di bawah.

- Sudut Pandang:

POV 1 yang dipakai tidak masalah. Penulis berhasil meletakkan dirinya sebagai Karadingta yang nyablak, ceplas-ceplos, banyak omong whatever you name it. Jadi menurutku tidak ada masalah.

- Diksi:

Kesanku setelah membaca prolog adalah, wah ini cerita pakai bahasa gaul. Lalu aku bingung setelah mulai masuk bab. Kenapa? Nanti ada di bawah penjelasannya.

- EBI:

Sejauh ini tak ada masalah. Karena ... aku jadi tidak bisa terlalu menyalahkan beberapa kosa kata baku non baku karena gaul tadi. Selain itu baik dari dialog tag atau elipsis aku belum menemukan yang patut direvisi.

- Kelebihan:

Mungkin aku mau bilang kalau temanya unik dan nyentrik. Di mana karakter wanita karier di sini adalah lulusan anak teknik. Jarang-jarang, biasanya yang jadi wanita karier adalah wanita kantoran yang mbuh bagian apa di kantor, tapi setidaknya di cerita ini ditegaskan kalau karakter utama nyemplung dan berenang di dunia per-IT-an.

- Kesan:

Rahangku kaku, dua bab awal-awal aku diajak ikut teriak-teriak bareng Karadingta yang kebelet pup berujung sial.

- Saran:

Masih ingat kukatakan di atas terlalu sinetroniyah dan beberapa alasan lainnya? Begini, di dua bab awal aku pribadi merasakan itu adegan terlalu di luar nalar. Atau, justru aku yang terlalu memperhitungkan segala sesuatunya? Tapi serius, begini ya begini, ketika menggarap Karadingta kebelet pup lalu ketemu pacarnya yang selingkuh, sudahkah penulis melakukan survei kecil-kecilan? Coba tanyakan ke teman, atau ke individu sendiri deh:

Jika, kamu dalam keadaan kebelet pup lalu ketemu pacar ternyata selingkuh, apa yang kamu lakukan?

A.) Ke WC cepet-cepetan udah di ujung astaga dengan risiko kamu ga bisa nampol pacar dan selingkuhannya

B.) Nampol mantan dulu dong, berantem dulu dong, dengan risiko cepirit dan diliat banyak orang karena itu di acara wisuda

C.) Lempar sepatu hak tinggi lalu lari ke WC karena akhirnya bisa nampol pacar dan BAB di saat yang hampir bersamaan

Lihat hasilnya, lalu sesuaikan dengan tingkah laku Karadingta. Aku tahu kebanyakan cewe tidak bertindak sesuai perhitungan, beda sama laki-laki. Namun, apakah karena feeling dan emosi tadi akhirnya cewek jadi memilih berantem dulu daripada mengurusi panggilan alam? Lalu tanyakan lagi:

Jika memilih opsi B dan terlanjur cepirit karena ditabrak orang dan lepas kendali akan "katup berak", apakah:

A. Berantem dulu sama orang yang nabrak padahal udah bau dan udah kuning banget di belakang

B. Lari anjir ke WC! Tengsin lah!

C. Pura-pura tergeletak saja, pasrah pada Yang Mahakuasa

Oke selesai soal kelogisan adegan, lalu kita masuk ke diksi. Aku sarankan penulis untuk konsisten, kalau gaul, gaul semua aja. Jangan dialog gaul eh narasi aku lo(?), jangan juga di prolog semua narasi pakai gaul tapi giliran bab 1 jadi campuran. Jangan, konsisten adalah koentji, pilih gaul atau tidak.

Published: 26 Maret 2018
By Wattys Undercover Review Team

Hasil ReviewOù les histoires vivent. Découvrez maintenant