(7) "LIFE" oleh deainriani

34 6 0
                                    

Judul: LIFE

Wattpad Id: deainriani

Genre: Action/Sci-fi

Jumlah Part: 15 + prolog

Status: On going

Last Update: 22 Februari 2019

Blurb:

Jika berharap langit biru dengan burung-burung terbang yang menjadi aksesorisnya. Awan yang berlalu-lalang berdama angin yang membelai sejuk kulit.

Sang surya yang membagikan cahayanya hingga ke celah-celah sempit, memberikan kehangatan, menerangi lorong-lorong kehidupan yang gelap.

Pepohonan yang rindang, udara yang kaya oksigen untuk memenuhi paru-paru. Jernihnya sungai serta ikan-ikan yang berenang mengikuti arus, mencipratkan air yang begitu dingin menyejukkan.

Jika iya ...

Dirimu diibaratkan burung unta yang mencoba terbang mengejar burung lain yang mengepakkan sayapnya yang agung di angkasa.

Tak ada dunia yang seperti itu kini. Rumput hijau adalah ilusi semata para hati yang merindukan kedamaian.

Hal yang sama dirasakan sepasang manusia belia. Berharap pada dunia yang sudah tak lagi ramah, membuat insan-insan Tuhan ini ada dalam belenggu penderitaan.

Hanya ada dua pilihan tersisa yang disuguhkan dunia, memaksa para anak Adam untuk memilih.

HIDUP ATAU MATI.



***



HASIL REVIEW

1.) Tema Cerita:

Tema cerita yang kami tangkap di sini menggambarkan kondisi dunia pra-apokalips yang dipenuhi huru-hara dan sisa-sisa sebuah keluarga yang berusaha bertahan hidup dan selamat di dalamnya. Lebih spesifiknya, perjuangan kakak-beradik yang harus bertahan hidup dengan memilih dua pilihan yang ada.



2.) Blurb:

Sudah jelas isi blurbnya bergaya prosaik, sehingga kesan 'preachy' sudah terendus sejak awal membaca kalimat pertamanya. Karakter utama baru disebutkan di akhir blurb, dengan info dumping di awal mengenai komparasi (perbandingan) antara dunia yang dulu dan dunia pra-apokalips—yang sebenarnya tidak perlu. Kami menyarankan supaya penulis berlatih lagi, lagi, dan lagi untuk menulis blurbnya sambil memperhatikan efektivitas dan efisiensi kalimat. Sebab sejatinya proporsi (keseimbangan) antara deskripsi karakter, konflik, dan latar sangatlah penting dalam sebuah blurb. Usahakan berpatokan pada premisnya (jika ada).



3.) Karakterisasi/Penokohan:

Karakterisasinya cukup lumayan. Lumayan datar, maksudnya. Tokoh antagonis digambarkan sebagai tipikal orang gendut, tajir, dan sombong yang suka memanipulasi dan memperbudak orang lain, terutama 'kasta-kasta' di bawahnya. Sejauh yang saya baca belum ada pengembangan karakter dari sisi yang berbeda.

Misal, apakah tokoh antagonis tersebut memiliki titik lemah (kekasih, orang tua, anak, dll) atau tidak, bagaimana suatu peristiwa yang dialaminya dapat menjadikannya sebagai sosok yang 100% 'jahat'. Ingat, tokoh antagonis juga manusia. Mereka masih punya prinsip, alasan, dan latar belakang. Kalau pun bukan manusia, berusahalah buat semanusiawi mungkin, kecuali mereka robot atau android yang memang tidak memiliki basis untuk memahami perasaan.

Kemudian, yang ingin kami tekankan pula, adalah teknik show, don't tell. Dari deskripsi fisik tentang tokoh antagonismu saja sudah cukup mengindikasikan kalau dia bisa jadi seorang koruptor, tiran, atau tipikal orang sombong lainnya. Semua sudah terlukis dari gerak-geraknya. Buatlah 'gerakan-gerakan bermakna' yang bisa dipahami oleh pembaca tanpa harus menjelaskan berulang-ulang tentang betapa kejamnya si antagonis atau betapa naifnya si protagonis. Ini menjadi satu tantangan tersendiri bagi penulis.



4.) Alur/Plot:

Dari alur campuran yang digunakan, kami mendapati ada dua saudara kandung—dengan latar belakang orang tua yang kurang jelas—tengah bertahan hidup di dunia pra-apokalips (distopia), yang nampaknya dikelilingi orang-orang jahat berperut buncit.



5.) Sudut Pandang:

Sudut pandang orang ketiga serba tahu melompat-lompat antara pihak protagonis dan antagonis, tetapi tetap sesuai dengan alur yang ada, sehingga setidaknya bisa dengan mudah dipahami pembaca.



6.) EBI dan Diksi/Gaya Bahasa:

Gaya bahasanya cukup prosaik, cenderung didaktis, serta kaya akan majas berbau spiritual yang seringkali berujung menceramahi pembaca, seakan-akan segala prahara yang terjadi merupakan cobaan sekaligus siksa bagi manusia yang mahasalah.

Untuk penggunaan EBI, hanya ditemukan beberapa kesalahan tanda baca. Seperti elipsis (...), pemisahan kata terima kasih, sumsum, daripada, ke arah, dan lain sebagainya. Selebihnya lancar-lancar saja dan kurang lebih bisa dimaklumi.



7.) Kesan:

Terlebih dahulu, kami ingin mengapresiasi penulis yang mengangkat salah satu sub-tema spesifik. Cuci otak. Sebuah metode perekrutan dengan kekerasan dan penanaman ideologi baru secara paksa. Gaya penceritaannya, kalau boleh jujur, seperti seorang kakek/nenek yang tengah memberikan petuah lewat dongeng bagi cucu-cucunya. Flow ceritanya juga begitu lancar, mudah dipahami oleh orang awam, baik dari segi cerita maupun pesan moralnya.

Sayangnya, potensi sci-fi yang ada di dalam cerita ini belum dikembangkan lebih ilmiah dan mendalam. Benarkah asam traneksamat dalam dosis tinggi (diguyurkan langsung ke luka) pada anak kecil bisa menyembuhkan luka tembakan secara cepat? Kenapa harus epinephrine? Apakah tidak ada jalan lain? Apa sih alat yang digunakan untuk melenyapkan jati diri? Efek sampingnya apa? Kalau pertanyaan-pertanyaan ini bisa penulis jawab dan kembangkan dalam tulisannya, sisi sci-fi-nya lebih kuat dan jauh lebih ilmiah daripada sebelumnya. Karena sci-fi basis utamanya adalah sains, bukan kepercayaan.




Terima kasih

Hasil ReviewDonde viven las historias. Descúbrelo ahora