[6] Story About "RED" by applelikecaramel

81 8 0
                                    

Judul: Story About "RED"

Penulis: applelikecaramel

Wattpad IDapplelikecaramel

Genre: Fantasy & Psychological Thriller

Jumlah part: 20

Status: On-Going

Last Update: 20 November 2018

Blurb:

Kehampaan sebuah buku dongeng.

Terbenamnya keabsahan semesta.

Gelak sang iblis; robeknya sayap

Pemantera waktu; rusaknya harapan

Waktunya dia membayar dosa.

***

HASIL REVIEW

1. Premis: sepenangkapan saya, cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Apple "Caramel" yang berusaha bangkit dan mengungkap masa lalunya yang kelam di sebuah akademi magis ternama bernama Exorcist Academy.


2. Karakterisasi/Penokohan: Di dalam cerita, digambarkan bahwa karakter utama adalah sosok yang lugu tetapi berkepribadian cukup dewasa. Yang dipertanyakan di sini adalah, jika ia memang 'dewasa', maka semestinya ia akan berpikir ulang untuk mempercayai seseorang. Pemikiran seorang anak bisa menyerupai orang dewasa, 'tapi tidak demikian dengan tingkah lakunya. Terutama reaksinya yang biasa-biasa saja ketika ia dipanggil 'loli' oleh orang yang baru saja dikenalnya, dan kemampuannya beradaptasi di asrama yang dipertanyakan.

Kemudian ada Jin Vermillion yang tampaknya merupakan keturunan dari Mary Sue versi laki-laki dan mempunyai keahlian yang menjadi daya tarik.

Ah, ya. Soal Exons, tipikal karakter amnesia yang menjadi kunci plot utama (atau setidaknya berkaitan dengan plot utama) di kebanyakan cerita. Yang saya pertanyakan, adalah, kenapa si Luchifen hanya terlihat khawatir ketika melihat darah mengalir dari telinga seseorang yang merasa kesakitan. Mestinya jika traumanya memang membekas, reaksinya akan cenderung menampilkan sedikit rasa panik dan keterkejutan, serta sebuah urge (dorongan) untuk mengobatinya sesegera mungkin sebagai bentuk kepedulian. Bukan hanya mengelapnya saja sapu tangan, kita tahu semua orang bisa melakukannya dengan mudah.


3. Alur/Plot: Alur maju ini dimulai dengan re-telling sebuah kisah klasik bagaimana terjadinya 'evil' di muka bumi. Lucifer dan kroni-kroninya yang membelot dari perintah Yang Maha Kuasa. Sampai di sini saya mengapresiasi usaha penulis yang mengisahkan kembali kisah klasik samawi ini dalam universenya sendiri dan membuat Gabriel seolah-olah adalah sesosok bigot. Dan saya sendiri tidak melihat ada intervensi langsung dari Yang Maha Kuasa ketika Ami dan Azazel diturunkan. Mungkin sang penulis berkenan untuk menjelaskannya lebih lanjut ketika revisi nanti?

Di bab-bab selanjutnya diceritakan mengenai usaha pengumpulan tujuh dosa utama demi terciptanya sebuah harapan untuk me-restart dunia. Tentunya diselipi dengan porsi telling dan pesan moral yang berada di tempat yang semestinya, jadi alurnya terkesan terburu-buru dan minim deskripsi mengenai gestur dan internal monologue dari tokoh-tokohnya. Kemudian, setelah Lucifer melihat usaha mereka, ia memberikan 'hati' pada Vessel Pride yang kemudian menculik RedStar sehingga terjadi konflik antar Vessel, dan akhirnya sang harapan menunjukkan kekuatan dan sosok sebenarnya hingga menyebabkan dunia nyaris diselimuti api dan terpecahnya para Vessel—mengawali tumbuhnya Yggdrassil dan kenaikan Vessel Pride sebagai sesosok immortal.

Lalu serta-merta bingkai cerita berpindah fokus menuju keluarga Luchifenian yang sedang mempersiapkan ulang tahun putri mereka tercinta. Secepat kilat pula suasana bahagia tersebut berubah menjadi mencekam. Kemudian muncul pesan moral bahwa hidup tidak seperti apa yang kita duga kebanyakan. Kadang bahagia, kadang sengsara. Namun yang perlu dipertanyakan, kenapa si Luchifenian kecil nyaris tak terluka sedikitpun meski seluruh istana dalam kehancuran? Saya juga merasa kata-kata wasiat yang cukup panjang itu sudah tergolong klise, terutama pada perubahan suasana yang drastis.

Singkat cerita beberapa tahun kemudian diterimalah sang gadis ini, Apple 'Caramel', dalam sebuah akademi Exorcist. Saya penasaran, kenapa harus Exorcism? Apakah itu memang sudah keputusan takdir atau tidak ada kehendak bebas dalam cerita?

Setelah bertemu dengan Jin dan Exons, ia menunjukkan kemampuan beradaptasi dengan sangat cepat dalam hitungan hari, bahkan jam. Memang ini masih dalam lingkup fantasi, 'tapi saya pribadi merasa memang susah percaya akan seseorang yang punya trauma dengan 'orang asing' lalu bisa langsung percaya begitu saja setelah bertahun-tahun. 'Tapi ini sebuah poin dalam character development-nya, sang gadis mulai berinteraksi dengan karakter-karakter yang lain. Termasuk arwah seorang anak kecil yang mengaku bahwa keluarganya pernah mendukung Luchifen—dalam sebuah pertemuan singkat yang mengesankan. Dan kali ini tanpa tedeng aling-aling, Apple langsung diperintahkan untuk melakukan Exorcism pada sekian banyak jiwa yang menuntunnya pada sebuah spekulasi jika keterkaitan antara buku memoar dan masa lalunya itu memang ada.


4. Sudut Pandang: Sudut pandang yang dipakai adalah orang ketiga serba tahu dengan fokus yang sering sekali meloncat-loncat.


5. Diksi/Gaya Bahasa: Pertama, gaya bahasa dan diksi yang digunakan, kalau boleh jujur, barangkali agak membingungkan untuk pembaca pemula. Kalimat simpleks bertebaran di mana-mana tanpa ada subjek atau objek maupun keterangan lebih lanjut, walaupun tidak semua.

Kedua, kalau gaya bahasa cerita ini dibuat agar puitis, maka saya mohon maaf, itu gagal total. Namun jika dibuat agar terlihat cryptic, misterius, dan berbau high fantasy, maka saya ucapkan selamat.


6. EBI: Ada beberapa typo dan kalimat yang kurang efektif dan hadir tanpa dibubuhi konteks. 'Tapi karena saya melihat ini dilakukan untuk tuntutan cerita, maka setidaknya masih bisa dimaklumi. Kemudian untuk dialog-dialog berbahasa Inggris, mohon dikoreksi lagi, terutama pada penggunaan has, have, dan been. Perhatikan juga pengunaan huruf kapitalnya, terutama pada bagian 'Amnesia'. Selain itu tidak ada lagi sepertinya.


7. Kelebihan: gaya bahasa yang cryptic dan misterius, jarang ditemui di kisah-kisah fantasi murni. Gaya penulisan yang sudah cukup rapi dan plot yang moderate, dalam artian tidak terlalu susah untuk dipahami jika sudah paham konteksnya. Dan caranya memutarbalikkan emosi (memberikan kejutan berupa suasana yang tiba-tiba berubah tiga ratus enam puluh derajat) membuat cerita ini nyaris tidak dapat diprediksi.


8. Kekurangan: Selain yang dijelaskan di atas, saya kira yang perlu ditekankan di sini adalah alurnya yang agak tergesa-gesa di bagian awal dan deskripsinya yang minim gestur dan pendetailan latar tempatnya (seperti spesifikasi ruangan, taman, lapangan, dan lain sebagainya. Ada tanaman jenis apa saja, apa reaksi karakter ketika melihat itu, apakah kemudian ia mengingat potongan masa lalunya (alias flashback), dan lain-lain.)


9. Kesan: Story About "RED" mengajarkan saya bahwa hidup tidak akan pernah bisa diprediksi, maka dari itu kamu harus siap setiap saat. Juga perihal kebangkitan seorang gadis yang dahulu pernah berada dalam keterpurukan yang mendalam. Banyak sekali pesan moral yang diselipkan di tiap bab-babnya, dan saya bangga karenanya. Tidak semua orang bisa menyampaikan pesan moral tanpa mesti menggurui seseorang dengan cerita yang didaktis. Direkomendasikan untuk yang ingin membaca kisah fantasi lokal rasa anime yang sarat pesan moral. Overall, good job!


Terima kasih.

Hasil Reviewحيث تعيش القصص. اكتشف الآن