Nothing left, only memories

2K 276 48
                                    

Jimin terkejut saat pulang mendapati Taehyung sedang menangis.

Jimin segera menghampiri sahabatnya "Taehyung? kenapa?"tanya Jimin cemas.

Taehyung menangis seraya memeluk Jimin.

Jimin mengusap punggung Taehyung, mencoba menenangkan sahabatnya.

Jimin melepaskan pelukan mereka saat tangisan Taehyung perlahan berhenti.

"Ada apa?" tanya Jimin sambil menyeka airmata Taehyung.

Taehyung mengigit bibirnya, mengusap matanya yang sembab dan berbisik sendu.

"Hubunganku dengan Seokjin hyung sudah berakhir".

Jimin berkedip kaget "Kenapa bisa?".

Taehyung mulai menangis lagi "Aku tidak mau Seokjin hyung terus bertengkar dengan orangtuanya karena aku".

Jimin hanya bisa diam mendengarkan

Dalam diam Jimin meratapi nasibnya dan Taehyung.

Kenapa-
Kenapa bahagia seolah menjadi hal yang terlarang untuk mereka.

Keheningan menyelimuti mereka, hanya isakan kecil Taehyung yang terdengar.

Taehyung menyandarkan kepalanya di bahu Jimin.

"Jim, apa kau jadi pulang ke Busan?" tanya Taehyung tiba- tiba

"Sepertinya begitu. Aku tidak bisa melupakan Yoongi hyung jika masih terus di sini".

Taehyung menatap Jimin lekat "Kalau aku ikut pindah bagaimana?"

"Kau mau ikut pindah juga?"tanya Jimin kaget.

"Apa kau keberatan?".

"Tentu saja tidak!" Seru Jimin cepat. "Sebenarnya aku juga berat meninggalkan mu sendirian".

Taehyung tersenyum getir.

"Terima kasih ya Jim".

Jimin menghela nafas.

"Semoga kehidupan kita di sana jadi lebih baik" harap Jimin.

Taehyung mengangguk " Ya chim. Semoga".

.
.
.

Yoongi berusaha memejamkan mata.Tubuhnya sudah menjerit meminta istirahat, tapi matanya sama sekali tidak bisa terpejam.

Merasa gusar Yoongi meraih ponselnya, Dengan hati berdebar Yoongi mencoba untuk menghubungi Jimin.

Jantung Yoongi berdetak dua kali lebih cepat saat Jimin tidak mengangkat telepon nya pada deringan pertama dan kedua. Ya memang sih ini sudah dini hari, pasti Jimin juga sudah tidur.

Yoongi nyaris menyerah dan hampir menutup ponselnya saat di dengarnya suara Jimin yang terkantuk kantuk di sebrang sana.

"Ya, ini siapa?" tanya Jimin dengan nada kantuk yang sangat kentara.

House Of Card (Re-publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang