Extra Chap ; I Love You

2K 152 10
                                    

Warning : Rate T menjurus M

Happy Reading

YOONMIN

Pukul dua dini hari

Jimin mengeratkan selimutnya. Dingin. Sayup sayup terdengar suara hujan turun.

Jimin merengek ketika rasa dingin tidak juga berkurang meski dia sudah memakai selimut.

Jimin memiringkan tubuhnya. Berniat memeluk Yoongi agar tubuhnya merasa hangat. Tapi sisi ranjangnya juga terasa dingin.

Akhirnya Jimin membuka mata dan mengeluh kecil karena tidak mendapati Yoongi di ranjang mereka.

Jimin bangun dari tidurnya dan melangkahkan kakinya keluar kamar. Dia tau Yoongi nya pasti berada di sana.

Lagi.

***

Jimin mengetuk pintu ruangan kecil di apartemen mereka. Ruangan yang telah di sulap menjadi studio mini oleh Yoongi.

Merasa tidak ada jawaban Jimin langsung membuka pintu itu. Dia berdecak kesal mendapati suaminya tengah mengutak atik sesuatu di komputer dengan telinga memakai headphone. Pantas saja Yoongi tidak dengar ketukan pintunya.

Jimin menghampiri Yoongi dan mencopot headphone dari telinga Yoongi.

"Hyung.. " panggil Jimin menarik kaus Yoongi.

"Eoh, kenapa Jim?" tanya Yoongi separuh terkejut dan separuh terganggu.

"Tidurlah. Ini sudah dini hari dan kau belum juga beristirahat".

Yoongi mengusap lengan Jimin

"Sebentar lagi ya. Masih ada yang harus aku bereskan".

Jimin menghela nafas kasar.

Sebentar lagi nya Yoongi itu berarti bisa sampai besok pagi.

Akhir akhir ini Yoongi terlalu sering menghabiskan waktu di studio ini sampai mengabaikan waktu istirahatnya.

Dan Jimin tidak suka.

"Sebentarmu itu bisa sampai besok pagi. Istirahatlah hyung, kau bisa saja sakit".

Yoongi tersenyum. Dia mengusap rambut Jimin.

"Iya, setelah ini selesai aku akan beristirahat".

Jimin memajukan bibirnya kesal.

"Sekarang, hyung. Ayolah, aku juga sudah mengantuk" kata Jimin memaksa.

Jika biasanya dia mengerti tapi kali ini tidak. Sudah berhari hari Yoongi kurang tidur dan itu tidak baik untuk kesehatannya.

"Tidurlah lagi. Aku akan menyusul ke kamar lima belas menit kemudian" bujuk Yoongi.

Jimin menggeleng keras dengan kedua tangan bersidekap di dadanya.

"Aku tidak akan ke kamar jika tidak denganmu".

Yoongi mendesah kecil "Sayang... Please.. " pinta Yoongi dengan tatapan memohon pada Jimin.

Jimin akhirnya berbalik dengan menghentakan kakinya.

"Terserah kau saja, Min Yoongi"

Brak

Dan pintu studio di tutup dengan keras oleh Jimin.

Yoongi menghela nafasnya.

Dia tau Jimin nya kesal.

Yoongi memijit pelipisnya. Apa aku keterlaluan?

***

Yoongi akhirnya memutuskan untuk menyusul Jimin ke kamar.

House Of Card (Re-publish)Where stories live. Discover now