Blessing for us

1.9K 225 23
                                    

Jimin mengerucutkan bibirnya. Matanya merah dan berkaca-kaca. Yoongi menatap Jimin dengan penuh rasa bersalah.

Sementara tidak jauh dari tempat duduk Jimin, Taehyung duduk sambil melipat tangannya di dada dengan dahi yang mengerinyit. Bibir tipisnya mengatup rapat, tanda dia sedang marah sekarang.

Seokjin berlutut di hadapannya sambil menggengam tangan Taehyung.

"Baby..." panggil Seokjin pelan.

Taehyung membuang mukanya, enggan menatap kekasihnya.

Yoongi berdecak kesal "Astaga, sampai kapan kalian marah pada kami".

"Sampai kalian mengabulkan permintaan kami" jawab Jimin ketus.

Yoongi menghampiri kekasihnya "Sayang, aku bukannya tidak mau mengabulkan permintaanmu, tapi kan...".

"Kau tidak mengerti, hyung. Itu adalah impianku" tukas Jimin.

Yoongi menangkup pipi bulat Jimin "Bukan tidak mengerti, hanya saja..."

"Hanya saja kalian memang sengaja tidak mau mengabulkannya" kali ini Taehyung yang memotong ucapannya.

"Baby, aku mengerti kau dan Jimin sahabat yang sangat dekat, tapi apa harus kita menikah bersamaan dengan Jimin dan Yoongi?" tanya Seokjin memelas.

Taehyung cemberut "Tapi menikah bersama sama sudah menjadi impian kami berdua, hyung".

Jimin yang kesal menghentakan kakinya.

"Pokoknya aku mau menikah bareng Taetae" ucapnya sebelum pergi ke kamarnya. Yoongi memijit pelipisnya, kemudian dia menyusul Jimin di kamarnya.

Tinggal Taehyung dan Seokjin duduk di sofa depan televisi.

"Baby..pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidup, jika kita menikah bersamaan dengan Yoongi dan Jimin, kita tidak akan punya kenangan khusus tentang pesta pernikahan kita" jelas Seokjin dengan nada selembut mungkin.

"Aku ingin hanya mengingat betapa tampannya kau saat berjalan menuju altar, dengan stelan jas pengantin yang pastinya akan terlihat cocok untukmu. Atau perasaan nervous yang pasti akan ku rasakan saat mengucapkan janji pernikahan kita. Kenangan yang hanya akan menjadi milik kita, tanpa ada orang lain" sambung Seokjin sambil mengusap sayang rambut Taehyung.

Taehyung termenung mendengar ucapan Seokjin. Dalam hati dia membenarkan ucapan kekasihnya.

"Tapi hyung, aku dan Jimin sudah berjanji akan menikah bersamaan" kata Taehyung dengan nada memelas.

Seokjin tersenyum menenangkan Taehyung.

"Aku yakin Yoongi akan berhasil membujuk Jimin"

Sementara itu di kamar Jimin...

Yoongi memeluk Jimin yang tidur membelakanginya. Dikecupnya rambut Jimin dengan lembut.

"Sayang, kau kesal padaku?"tanya Yoongi.

"Aku tidak kesal" jawab Jimin singkat "Hanya marah" sambung Jimin lagi.

Yoongi meringis "Jimin...dengarkan aku dulu. Pernikahan akan menjadi salah satu hari terpenting dalam hidup kita dan tidak akan terulang. Masa sih kita harus berbagi hari itu pada orang lain"kata Yoongi berusaha membuat Jimin mengerti.

"Lagipula, ini bukan hanya keputusan kita sendiri,sayang. Kedua orangtua kita belum tentu setuju untuk berbagi hari penting itu dengan Seokjin dan Taehyung" sambung Yoongi.

Jimin terdiam, kalimat Yoongi perlahan mulai menyentuh pikirannya, membuatnya kini mengerti.

"Jadi, aku tidak bisa menikah bersama-sama Taehyung, ya" ucap Jimin sedih. Bibir tebal miliknya masih maju berapa centi. Yoongi yang gemas mengecup bibir itu sekali.

House Of Card (Re-publish)Where stories live. Discover now