4 : Fact

19.4K 1.7K 7
                                    

A/N : YAY AKHIRNYA NGEPOST! Gue sempet ngestuck sumpah. Part ini masih nyampah belom masuk konflik. Sori kalau gue ngepost nya lama. Ya begitulah kemaren gue pergi jadi belom sempet ngelanjutin.

Makasih yang udah baca cerita gue. Makasih yang udah ngevomment cerita gue. Maaf kalau part ini terkesan nyampah atau membosankan. Sejujurnya gue gak tau mau gimana lagi. 

Pokoknya enjoy~

***

Istirahat berlangsung. Bukannya beranjak menuju Rooftop, Deeva justru lebih memilih untuk duduk memperhatikan setiap gerik-gerik Reynard. Menurut pengamatan Deeva, Reynard tampak kebingungan dengan dirinya yang bisa terbang dan menembus tembok. 

Hingga matanya bertemu dengan Deeva, Reynard masih terdiam. Matanya seakan terkunci tepat di manik mata Deeva.

"Hhh...lo ngapain masuk kelas orang sih?"tanya Deeva tanpa sadar. Matanya berpaling menatap jendela.

Kelas yang sepi membuat Reynard bertanya-tanya siapa yang Deeva ajak bicara.

"Lo... ngomong sama gue?"tanya Reynard sembari menunjuk dirinya.

Deeva menggeleng pelan lalu menunjuk sesuatu di belakang Reynard. Reynard menoleh mengikuti arah tunjuk Deeva. Namun yang ia dapati hanya tembok tanpa ada seseorang.

"Gue ngomong sama tembok,"jawab Deeva datar. 

Mulut Reynard menganga heran.  

"Lucu lo,"balasnya tanpa minat.

Hening sejenak. Reynard memutuskan untuk pergi meninggalkan kelas Deeva. Toh dia juga heran kenapa bisa nyasar ke kelas Deeva. Awalnya kan dia hanya membuntuti Bu Eryn ingin menanyakan dirinya yang masih dapat sadarkan sendiri sementara sebelumnya dia telah mengalami kecelakaan hebat.

Bentar.

Dari awal Reynard memasuki kelas tidak ada orang yang menyadari kehadirannya. Justru dia malah mengalami kejadian aneh. Seperti teman-temannya yang tidak menyadari kehadirannya padahal dia sudah mengajak mereka mengobrol.

Tapi anehnya, cewek satu ini menyadari kehadirannya bahkan mengajaknya berbicara. Walaupun topik yang mereka bicarakan tidak jelas. 

"Lo kok bisa ngomong sama gue?"tanya Reynard perlahan. Dia jalan mendekat menuju bangku paling ujung. Bangku yang ditempati Deeva.

"Sementara yang lain malah mengabaikan kehadiran gue walaupun gue udah ngajak mereka ngobrol. Tapi kenapa cuman lo yang menyadari kehadiran gue?"tanya Reynard beruntut. Dia berusaha mencari jawaban dari wajah Deeva yang datar.

"Karena lo arwah,"jawab Deeva singkat bersamaan dengan bel masuk yang berbunyi.

Reynard merutuki bunyi bel tersebut padahal dia masih ingin menanyakan perihal tentang dirinya.

Tunggu. Apa maksudnya arwah?

=====

Begitu bel pulang berbunyi Reynard langsung mencegat Deeva saat dia hendak melangkahkan kaki keluar dari wilayah sekolah.

"Ikut gue!"serunya. Reynard mengamit tangan Deeva namun tangannya malah lolos menembus tangan Deeva.

"Shit,"umpatnya kesal.

"Gue ini kenapa sih? Kenapa gue mau megang tangan lo malah nembus gini?!"keluh Reynard dengan wajah frustasi. 

Tanpa mengomentari keluhan Reynard, Deeva justru lebih memilih berbalik arah dan melangkahkan kakinya ke koridor. Reynard menyimpan keheranannya dengan mengikuti Deeva. 

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang