19 : Almost

14.1K 1.2K 7
                                    

Flashback On

Rey berusaha membuka matanya yang terasa berat, meresapi cahaya lampu yang memasuki pupil matanya. Setelah matanya sudah benar-benar terbuka. Barulah ia sadar.

Perempuan itu menunggunya.

"Rey! Ya ampun! Kamu udah siuman! Akhirnya!"seru perempuan itu.

Dan entah kenapa Rey tidak menyukai seruan dari perempuan itu.

"Aku panggil dokter ya,"izin perembuat itu, lantas beranjak dari kursi.

Namun langkahnya terhenti, tangannya dicekal oleh Rey. Rey menatap perempuan itu dengan tatapan mengintimidasi.

Perempuan itu tersenyum miring.

"Kenapa? Kamu kangen sama aku ya?"

Setelah melontarkan pertanyaan yang terdengar menggelikan di telinga Rey, tanpa aba-aba ia memeluk Rey dengan erat.

Helaan nafasnya yang menggelitik entah kenapa tidak membuat Rey berdebar seperti pertama

kali ia memeluknya.

Ya. Perempuan itu. Pacarnya.

Ah tampaknya terlalu naif kalau dia masih mengatakan perempuan di pelukannya adalah pacarnya.

Sementara hatinya berkata lain. Hatinya telah memilih seseorang.

Rey mendorong bahu Callista lalu berdehem pelan.

"Aku sayang kamu-"

"Aku tau itu,"sela Callista diselingi kekehan kecil.

"Gue belom selesai ngomong,"

Melihat Callista hendak menyela, Rey kembali berkata,"Jangan nyela. Sebelum gue selesai ngomong."

Rey mengambil nafas panjang. "Gue sayang sama lo tapi itu dulu. Dulu sebelum gue belum mengetahui kebusukan lo. Kebusukan yang tertutupi sama sikap manis lo. Sikap manis yang selama ini hanya omong kosong lo. Jadi-"

Rey menghentikan kalimatnya saat mendengar keributan dari luar. Ingin tidak memperdulikan situasi di luar namun tubuhnya bergerak sendiri hendak keluar. Dengan gesit ia melepaskan alat-alat dokter yang menempel di tubuhnya dan berlari meninggalkan Callista yang menatapnya heran.

"Deeva?"bisiknya terkejut melihat perempuan di hadapannya jatuh terbujur kaku.

"Dia kenapa, Sus?"tanya Rey berusaha mengendalikan suaranya agar tidak terdengar bergetar.

"Saya juga gak tau. Pas saya lewat lorong ini, dia sudah jatuh seperti tadi,"jelas suster tersebut yang segera membantu teman-temannya untuk membawa Deeva ke ruang UGD.

"Rey!"

Rey menoleh ke belakang dan mendapati Callista menatapnya penuh amarah kalau melihat wajahnya yang memerah.

Ia membuang jarak dengan Rey.

"Kita putus. Dan rencana tentang pertunangan, bakal gue omongin sama nyokap,"

Rey berbalik badan namun seakan teringat sesuatu ia kembali menghadap Callista.

"Oh iya. Sekarang lo bisa pacaran secara resmi sama selingkuhan lo,"desis Rey bermaksud menyindir.

Ia melangkah menjauhi Callista dan berjalan menuju ruang UGD.

Callista terkejut. Darimana Rey tau? Hancur sudah semuanya. Callista telak dijatuhkan harga dirinya oleh anak yang akan mewarisi pangkat penting di sekolahnya.

Flashback Off

xx-xx-xx-xx-xx-xx-xx

"Rey?"

FarewellWhere stories live. Discover now