13 : Clear

15.6K 1.5K 29
                                    

Selama pelajaran berlangsung entah kenapa konsentrasi Deeva buyar. Pikirannya diusik dengan pernyataan Syahel tadi.

Gimana kalau Rey menerima pernyataan cinta Syahel?

Deeva menggelengkan kepala berusaha mengenyahkan pemikiran tersebut. Bukan itu. Ada alasan kuat yang membuat Deeva gelisah. Pasti.

Apa yang akan terjadi setelah Syahel berhasil menyatakan perasaanya pada Rey?

Ya! Pasti hal itu yang dari tadi membuat Deeva kacau. Sampai Deeva
mendapat teguran dari guru.

Mata Deeva beralih pada Syahel yang duduk membelakanginya. Dari sini Deeva tak bisa melihat langsung wajah Syahel saat ini.

Syahel bangkit lalu berlari keluar kelas tanpa pamit. Spontan Deeva berdiri mengundang kerutan dahi dari Pak Uyas a.k.a guru Fisikanya.

"Kamu kenapa Deev?"tanya Pak Uyas.

Deeva menunjuk pintu yang terbuka akibat ulah Syahel.

"Oh mungkin itu angin sampe pintunya terbuka gitu. Makasih sudah dikasih tau Deev,"kata Pak Uyas seolah mengerti maksud Deeva.

Mata Deeva membulat. Bukan itu! Apa mereka tidak melihat Syahel yang berlari keluar kelas?

"Psst...Deev lo ngapain?"tanya Karrel heran. Ia menarik lengan Deeva memintanya untuk segera duduk.

Deeva pun menjatuhkan dirinya. "Lo gak ngeliat Syahel keluar kelas?"

Alis Karrel menyatu mendengar pertanyaan Deeva. "Syahel? Syahel siapa deh? Emang ada murid di kelas kita yang namanya Syahel?"

Nafas Deeva tercekat mendengar serentetan pertanyaan dari Karrel.

Ada yang gak beres.

=============== 

"Lo yakin gak tau Syahel?"tanya Deeva tersirat nada panik. Panik saat kedua temannya tidak mengenali Syahel.

"Deev lo sakit atau kebanyakan minum air putih ampe mabok gitu?"tanya Karrel yang langsung dihadiahi jitakan dari Kiara. 

Kiara melotot, mengkode Karrel untuk tidak bercanda dalam situasi serius ini. 

Deeva berdecih pelan. Kemana Syahel? Kenapa teman sekelasnya tidak menyadari perginya Syahel?  

"Bisa lo describe dia Deev?"pinta Kiara berusaha untuk mengontrol Deeva yang tampak gelisah. 

Deeva mengangguk. "Cantik, agak pendek, tadi pake converse, rambutnya panjang agak ikal terus...,"ucapan Deeva terhenti saat mendengar sesuatu.

Saat itu juga Deeva berlari menuju tangga yang membawanya ke rooftop. Sesuai dugaannya, di tengah jalan ia menemui Rey. 

"Rey! Lo udah ketemu Syahel? Dimana dia?"seloroh Deeva tak sabaran.

Rey mendongak, melayang cepat menghampiri Deeva. "Cepet lo temuin dia sekarang!"  

Deeva mengangguk lalu melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga. Sesampai di tangga terakhir, dia terdiam. Dengan perlahan namun pasti ia mendorong pintu. Menampilkan tubuh Syahel--tubuh yang dipinjam Syahel-- tergeletak di lantai.

Sontak, Deeva berlari mengguncang tubuh tersebut dengan panik. 

"Hel! Jangan pergi dulu! Hel!"pekik Deeva menahan suaranya agar tidak melengking. 

Wajah Deeva tertunduk. Memejamkan matanya, berusaha untuk menahan air mata yang ingin tumpah ruah.

"Kak?"  

FarewellWhere stories live. Discover now