8 : Queer

16.6K 1.5K 31
                                    

A/N : Hai gaizz. Masih adakah yang menunggu cerita ini? Oke gue ga peduli masih ada yang bertahan apa engga pokoknya gue berterimakasih sudah membaca cerita kedua gue ini. Makasih atas vomment dan support nya. Maaf atas ke-late update nya gue. Gue nge stuck parah. Tapi akhirnya bisa ngepost jg. 

Part ini masih akar konflik jadi belom memasuki konflik asli whatev itu. Dan cerita ini bakal banyak konflik. Biar greget. HAHAHA.

Oke gue banyak bacot. Enjoy~

****

Flasback On

Rey mencoba menikmati obrolannya bersama Callista. Entah kenapa saat ini dia merasa jenuh dengan topik pembicaraannya kali ini. Terlalu feminin baginya.

"Lis aku capek mau tidur. Kamu pulang aja ya,"kata Rey pelan. Ia langsung mengambil posisi tidur tanpa memperdulikan perubahan ekspresi Callista.

"Kok tumben kamu manggil aku 'Lis'? Biasanya kamu manggil aku Sayang atau 'Cal' deh,"rajuk Callista.

Rey lelah untuk membalas perkataan Callista yang menurutnya tak penting untuk dibahas. Toh hanya sebuah nama gak ngaruh juga dengan hubungan mereka.

"Iya ya. Aku lupa maaf,"balas Rey berharap dengan tanggapannya Callista akan pulang.

"Ihh kamu kok berubah gitu sih. Nyebelin!"tandas Callista. Rey memejamkan matanya secara paksa. Entah kenapa moodnya kali ini sedang tidak bagus untuk menghadapi tipe cewek yang ngambekan.

"Cal aku minta kamu pulang. Aku capek," Rey mencoba menahan emosinya.

"Kamu gak suka kalau aku jenguk kamu?" Nada lirih yang terkesan dibuat-buat tidak membuat Rey beranjak untuk meminta maaf. Justru Rey malah menyelimuti seluruh badannya dengan selimut. Mencoba menyamarkan suara Callista.

"Padahal kita mau tunangan loh Rey,"

Mata Rey membola. Reaksi hiperbola saat mendengar pernyataan dari Callista.

Apa dia bilang?

Tunangan?

"Hah? Kata siapa kita akan tunangan?"tanya Rey dengan suara melengking.

Dahi Callista berkerut mendengar pertanyaan Rey yang terkesan terkejut. Namun faktanya Rey memang terkejut. Mendekati fase syok.

"Kamu gak suka kalau kita tunangan? Padahal ortu kita udah setuju kalau misalnya kita tunangan,"jelas Callista.

Rey memijat pelipisnya. Ia menghela nafas dengan cara berlebihan.

"Oke. Sekarang aku minta kamu pulang,"pinta Rey tersirat nada memerintah.

"Kok kamu gitu sih?!"

"Cal aku minta kamu pulang. Aku capek. Harus berapa kali sih dibilangin supaya kamu pulang?" Rey mejatuhkan dirinya ke kasur mencoba untuk tidur. Callista yang terus membombardir dirinya membuatnya muak.

"Tanpa kamu suruh juga aku mau pulang! Aku capek sama kamu!"desis Callista ia langsung menyambar tasnya lalu membuka pintu dengan kasar.

Setelah itu Rey terbangun dengan jiwa yang terpisah dengan tubuhnya.

Kejadian itu terulang kembali.

Flasback Off

***

"Ya gue gak tau pasti penyebab gue koma. Setelah dia pulang, pas gue bangun tiba-tiba gue udah melayang aja,"cerita Rey saat mereka menyusuri koridor rumah sakit menuju pintu keluar.

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang