26. AADJ pt.4

5.3K 623 35
                                    

"Jiminnnnnn! Bantet!!!!!!" teriak Jenna waktu dia ngelihat Jimin yang mau masuk ke dalam mobilnya.

Jimin lalu noleh, melihat Jenna yang lari kesetanan kayak ngejar copet itu pun bikin Jimin merentangkan kedua tangannya—bermaksud mau menangkap Jenna kalau-kalau wanita itu gak punya rem buat berhenti.

"Aish!" dengus Jenna sambil menepuk lengan Jimin dengan kencang. Masalahnya dia tau sahabat bantetnya ini mau modus.

Jimin terkekeh, membuat matanya terpejam lucu sekali.

"Kenapa sayangku hmm, kangen sama Chim yang mempesona ini ya?"

Jenna memutar bola matanya jengah, bosan sekali rasanya kalau Jimin udah berbicara seperti itu.

"Hari ini please anterin gue pulang!"

Jimin lalu meringis lebar, gak mau nolak sebenernya tapi dia pun bingung mau gimana.

"Duh gak bisa— emang Jungkook kema—"

"YA JENNA KIM! SINI GAK KAMU YANG!" dari jauh sana terlihat Jungkook yang lari tergopoh-gopoh buat mengejar Jenna.

Jimin lalu mengangkat sebelah alisnya, "berantem lagi?"

"Stttttt! Udah pokoknya gue nebeng lo, ayo ih gak ada waktu lagi!" pun Jenna langsung lari menuju pintu mobil sebelah sopiran. Membuka pintu dengan percaya dirinya tapi ternyata disana ada yang lagi nempatin.

Dari seberang, Jimin menghela nafasnya letih. "Mampus ketauan kan jadinya," gumannya pasrah.

Jenna lalu melototin matanya, mulutnya terbuka lebar seperti siap buat teriak dan mengumpat. Tapi niat itu dia urungin, dia cuma tersenyum canggung pada orang yang ada mobil itu—kembali menutup pelan pintu mobil baru kemudian berjalan lagi mendekati Jimin.

"SEJAK KAPAN?! AH ANJIR SERIUS LO BENERAN SAMA DIA?!" tanya Jenna gak nyantai, pun membuat Jungkook yang udah ada disitu jadi takut kalau mau langsung narik Jenna pergi. 

Jimin cuma garuk garuk lehernya sambil tersenyum malu. "Seminggu yang lalu, hehehe—"

Jenna mengerjapkan matanya pelan, "KOK GAK BILANG KITA-KITA?!" protesnya.

"Ck, emang harus bilang? Buat apaan sih?" Jimin tak mau kalah.

Jenna tambah melototin matanya, dia tersenyum kecut sambil geleng-geleng kepala karena gak percaya dengan apa yang Jimin barusan katakan.

"Lo lupa kalau kita ini—"

"Sahabat?" saut Jimin, "oke bener kita ini sahabat tapi kan gue juga butuh waktu buat ngasih tau kalian?!" katanya membela diri.

"Padahal kita udah janji kalau ada berita baik maupun buruk harus langsung cerita, Jimin!" Jenna masih gak mau kalah. Pokoknya sebelum menang debat dia gak boleh menyerah.

"Halah! Kalian aja selalu nutup-nutupin kalo lagi sedih kok! Ya ngapain janji itu masih ada kalo gak saling nepatin?"

Oke, Jungkook udah bener-bener pusing dengerinnya. Dia lalu beraniin buat angkat bicara. Mau jadi penengah ceritanya.

"Sayang, udah sih debatnya! Pusing tau! Ayo pulang aja, katanya ca—"

"BERISIK!" kata mereka berdua barengan. Langsung membuat Jungkook kicep ditempat—menepuk mulutnya sendiri dan menguncinya rapat-rapat. Takut banget dia. Seriusan.

"Oke maap" guman Jungkook lalu balik badan membelakangi mereka biar gak tambah salah. Lelah adek.

Perang sahabat pun dilanjut dengan hati yang berkobar berapi-api. Gak ada yang mau ngalah sebelum salah satu ada yang nangis. Ya siapa lagi kalau bukan Jenna yang bakalan dibuat nangis bombay karena perbuatan Jimin yang belum puas kalau debat gak bikin dia nangis.

My Childish Jeon ¦ Jjk ✔️Where stories live. Discover now