33. Awal mula

4.8K 631 101
                                    


17.28 PM KST

Sore ini langit mendung. Membawa Jungkook ke sebuah kedai kopi favoritnya di pusat kota. Menetralkan pikirannya yang penat akibat beberapa tugas kuliah yang menumpuk— ditambah hubungannya dengan Jenna yang semakin hari semakin terasa rumit.

Jungkook duduk sendirian. Ditemani secangkir americano dan ponsel yang tak lepas dari genggamannya. Kadang tersenyum penuh arti ketika dia melihat sesuatu yang lucu di timeline twitternya. Atau bisa juga karena melihat foto cewek imut yang entah kenapa akhir-akhir ini terbayang terus dipikirannya.

Dan semua berawal dari malam itu. Jeon Jungkook si tukang berantem yang habis mukulin langganannya— Kim Taehyung. Langsung kabur melarikan diri buat ngontrol emosinya yang masih berapi-api. Cuma duduk di depan minimarket deket gedung apartemennya. Nggak duduk doang, Jungkook beli banana milk sama chiki, karena ternyata emosi juga bisa menguras tenaganya.

Niatnya berkunjung malem-malem ke apartemennya si pacar karena pengen ngajak nyari makan. Eh taunya, doi malah lagi enak-enakan pelukan sama cowok lain yang notabenenya adalah mantan gebetan Jenna yang gagal jadi pacar. Berujung dengan si Jeon yang tanpa mikir panjang lagi langsung mukulin Taehyung sampai babak belur, kemudian berhenti karena pacarnya nangis-nangis dan lebih milih buat nyamperin Taehyung ketimbang dirinya.

Iya, Jungkook tahu pacarnya itu toleransi alkoholnya rendah banget. Tapi dia nggak peduli, tetep kebakar api cemburu dan pergi ninggalin mereka berdua.

Lalu sesampainya di minimarket, si Jeon langsung beli banana milk dan beberapa chiki. Duduk di kursi payung depan minimarket sambil minumin banana milknya sampai ngehabisin 3 botol.

Beberapa menit kemudian dia tersenyum miring, karena mengingat lagi kejadian saat dimana Kim genit Taehyung sering sekali merayu pacarnya.

Jungkook pun memutar otaknya kembali. Mengingat dimana Kim genit Taehyung udah beberapa kali dia pergokin lagi tebar pesona sama pacarnya. Ya parahnya sampai main peluk-pelukan di malam hari dengan kondisi sama-sama mabuk di dalam ruangan.

Aish! Mikirin itu Jungkook jadi tambah emosi sendiri. Gimana kalau mereka berdua sampai khilaf dan melakukan perbuatan yang iya-iya? Bagaimana kalau pacarnya dihamilin orang lain yang bukan dirinya?

Wah! Gila!

Dan lalu Jungkook genggam erat botol banana milknya yang udah kosong, melemparnya ke sembarang arah karena frustasi sendiri atas apa yang dia pikirin barusan.

Tak lama kemudian ada seorang cewek yang teriak kesakitan— yea, botol banana milknya terlempar mengenai kepala cewek yang langsung menghampiri Jungkook sambil misuh-misuh.

"Woy! Gila ya lo? Kalau buang sampah tuh jangan sembarangan dong! Ini kepala, bukan tempat sampah!" maki cewek berambut keriting yang kini udah berdiri di samping Jungkook.

Dapat dilihat, Jungkook lagi terdiam ditempat ketika mendongak menatap wajah cewek itu. Matanya membulat lucu disertai senyum merekah yang muncul begitu aja.

"Oke. Maaf ya, dek?" ucap Jungkook tak mau memperpanjang masalah.

"Adek? Wah—" Si cewek berambut keriting itu menghela napasnya panjang, geleng-geleng kepala sambil berkacak pinggang. Nggak terima dipanggil adek sama cowok yang mukanya pun juga masih adek-adek.

"L-loh? Masih SMP kan?" Jungkook menaikan sebelah alisnya.

"SMP PALA LO PEYANG! GUE UDAH KULIAH TAU!" teriak si cewek dengan suara deep voicenya.

Kemudian yang awalnya lagi galau-galau ria, jadi ketawa ngakak gara-gara si cewek nggak jelas tapi sayangnya lucu itu marahin Jungkook. Matanya pun sampai berair karena raut muka si cewek asing itu beneran imut kayak kucing yang mau lahiran.

My Childish Jeon ¦ Jjk ✔️Where stories live. Discover now